Apa Itu Instrumen Investasi? Ini 8 Jenisnya yang Populer

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Investasi

13 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Instrumen investasi adalah wadah bagi para investor dalam melakukan pengelolaan dan melindungi harta yang dimilikinya.

Beragam instrumen investasi tersedia di pasar dengan keuntungan dan risiko yang tidaklah sama antara satu sama lain.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, para investor harus paham manakah instrumen investasi yang cocok dengan kebutuhan mereka.

Untuk mengetahui instrumen investasi yang cocok dengan situasi dan tujuan finansial, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Instrumen Investasi?

Instrumen investasi adalah alat untuk menempatkan atau menyimpan dana pada periode tertentu dengan tujuan menghasilkan profit, baik untuk jangka panjang maupun pendek.

Fungsi instrumen investasi adalah memungkinkan para investor untuk menjaga, melindungi, dan mengembangkan aset yang mereka miliki sehingga target finansial bisa tercapai.

Berinvestasi sendiri merupakan upaya mengamankan dan meningkatkan nilai kekayaan. Saat ini, ketersediaan instrumen investasi yang bermacam-macam memberikan lebih banyak opsi bagi para investor.

Berdasarkan jangka waktunya, investasi dapat diklasifikasikan menjadi investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Berikut ini penjelasannya.

  • Investasi jangka pendek: Umumnya, memiliki durasi atau periode yang pendek. Jumlah ROI (Return of Investment) relatif rendah dan dapat dilihat setelah 3-12 bulan. Namun, tingkat likuiditasnya tinggi. Profit yang diterima berasal dari perubahan suku bunga.
  • Investasi jangka menengah: Periode penanaman modalnya tidak panjang dan tidak pendek juga sehingga sesuai untuk pemenuhan target finansial dalam 1-5 tahun ke depan. Keuntungan maupun risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan investasi jangka pendek.
  • Investasi jangka panjang: Investasi ini cocok untuk kebutuhan yang berorientasi dalam jangka panjang pula, seperti dana pensiun, pembelian rumah, dana pendidikan anak, naik haji, dan lain-lain.

Jenis Instrumen Investasi

Terdapat berbagai macam instrumen investasi yang umumnya tersedia. Setiap instrumen memiliki karakteristik, termasuk potensi risiko dan imbal hasil yang berbeda.

Alhasil, para investor dapat memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan, maupun tujuan finansialnya. Adapun jenis-jenis instrumen investasi adalah sebagai berikut:

1. SBN (Surat Berharga Negara)

SBN (Surat Berharga Negara) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Melalui SBN, masyarakat berkesempatan untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan negara.

Tidak hanya itu, masyarakat bisa memperoleh return sekitar 5-7% tergantung seri dan kondisi pasar saat penerbitan.

Terdapat beragam jenis SBN yang dapat dipilih, seperti Saving Bond Ritel (SBR) dan Obligasi Ritel Indonesia atau Obligasi Negara Ritel).

2. Deposito

Deposito merupakan produk simpanan dari bank yang menawarkan tingkat suku bunga tetap dengan waktu tenor tertentu. Hal ini yang membuat deposito berbeda dengan tabungan biasa.

Umumnya, penawaran suku bunga deposito cenderung lebih tinggi daripada tabungan dengan kisaran 3-5% atau lebih per tahun bergantung pada kebijakan bank.

Di samping itu, deposito termasuk instrumen yang kerap dipilih oleh para investor pemula karena berisiko rendah dan dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Hanya saja, fleksibilitasnya tergolong rendah karena dana yang disimpan tidak bisa ditarik sewaktu-waktu sebelum waktu jatuh tempo.

Baca juga: Profil Risiko Investasi dan Instrumen yang Cocok

3. Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari lebih dari satu investor atau pemodal.

Dana tersebut kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan ke beragam instrumen, seperti pasar uang, obligasi, maupun saham.

Reksa dana memungkinkan para investor melakukan diversifikasi portofolio dengan efisien. Hal ini tidak hanya bisa memberikan laba yang maksimal, tetapi juga mengurangi potensi risiko.

4. Saham

Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan oleh individu atau badan usaha. Di Indonesia, saham perusahaan terbuka yang dapat diperdagangkan sebagai instrumen investasi harus terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Pemilik saham berhak atas sebagian profit maupun aset perusahaan, seperti dividen dan hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Instrumen ini menawarkan keuntungan yang relatif tinggi. Potensi risikonya sebanding dengan keuntungan yang berpeluang didapatkan.

5. Properti

Selain emas, properti juga termasuk dalam instrumen investasi yang berbentuk fisik atau nyata. Investasi properti, berupa bangunan (rumah atau apartemen) dan tanah.

Properti memiliki nilai yang cenderung stabil dan meningkat seiring waktu. Instrumen ini cocok bagi investor yang ingin membangun kekayaan dengan orientasi jangka panjang.

Instrumen ini pun berpotensi menghasilkan passive income yang menjanjikan, namun memerlukan modal cukup besar di awal.

6. P2P Lending

P2P (peer to peer) lending adalah instrumen investasi yang memungkinkan investor untuk memberikan pinjaman ke individu ataupun bisnis lewat platform online.

Sebelum berinvestasi, pastikan memilih platform P2P lending yang telah mendapatkan izin dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Tingkat return P2P lending cukup menarik karena dapat mencapai 8% per tahunnya, namun nilainya bisa bervariasi tergantung dengan profil pinjaman dan platform.

Kendati demikian, potensi risiko tetap ada apabila debitur gagal memenuhi kewajiban pembayaran.

Baca juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan untuk Jangka Panjang

7. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Apabila dibandingkan dengan saham, obligasi cenderung bernilai lebih stabil.

Imbal hasilnya diberikan secara periodik setiap 3-6 bulan dalam bentuk kupon. Umumnya, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah terbilang aman daripada perusahaan swasta karena dijamin oleh negara.

8. Emas

Emas termasuk instrumen investasi yang tergolong klasik dengan potensi risiko relatif rendah sehingga menjadi salah satu pilihan investasi yang cocok untuk berbagai segmen masyarakat.

Instrumen ini mampu melindungi nilai kekayaan di tengah inflasi atau resesi. Bahkan, nilainya secara historis cenderung mengalami kenaikan.  Inilah mengapa emas dikenal sebagai safe haven.

Sebagai investor, kamu dapat mulai berinvestasi emas dengan modal yang terjangkau dalam bentuk fisik maupun nonfisik.

Investasi emas di Indonesia pun saat ini semakin mudah dan praktis. Untuk mengupayakan investasi emas, kamu dapat mengalokasikan dana ke Tabungan Emas di Pegadaian.

Layanan ini menawarkan pembelian awal yang terjangkau mulai dari Rp10 ribuan dengan jaminan emas 24 karat.

Proses transaksinya bisa dilaksanakan langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat atau secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Saldo Tabungan Emas yang telah terkumpul nantinya dapat dicairkan kembali atau dicetak  menjadi emas fisik kapan saja. Selain itu, kamu bisa mengirimkannya ke sesama pemegang Tabungan Emas.

Untuk mengetahui besaran gram emas yang bisa dibeli, gunakanlah fitur Simulasi Tabungan Emas dari Pegadaian.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera menabung emas di Pegadaian sekarang untuk menambah cuan dan melindungi nilai kekayaan secara aman!

Baca juga: Instrumen Pasar Modal: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved