Emas vs Saham, Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Profitable?

Terdapat beragam jenis instrumen investasi yang bisa dipilih oleh para investor. Beberapa di antaranya adalah emas dan saham.
Emas vs saham, manakah yang lebih menguntungkan dan cocok untuk profil risikomu? Sebagai aset berharga, emas dan saham mempunyai karakteristik yang unik.
Ingin tahu lebih jauh terkait saham atau emas untuk investasi? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Emas vs Saham, Apa Saja Bedanya?
Emas adalah instrumen yang sering kali digunakan untuk diversifikasi investasi. Sementara itu, saham pada dasarnya adalah tanda bukti kepemilikan sebagian kecil dari suatu perusahaan.
Keduanya sama-sama termasuk dalam instrumen investasi yang populer di kalangan investor. Nah, jika masih bingung memilih mana yang paling cocok untuk investasi, pertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Tingkat Likuiditas
Poin pertama dalam pembahasan seputar emas vs saham mengacu pada tingkat likuiditas. Emas termasuk aset yang sangat likuid. Artinya, instrumen ini mudah dijual atau dikonversikan menjadi uang tunai.
Di sisi lain, tingkat likuiditas saham juga tergolong baik, terlebih jika saham tersebut terdaftar serta diniagakan di bursa utama, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hanya saja, likuiditas saham diukur berdasarkan frekuensi transaksi, volume perdagangan, serta selisih harga ask dan bid.
Frekuensi transaksi serta volume perdagangan yang tinggi ditambah dengan kecilnya selisih ask-bid akan membuat tingkat likuiditas saham tinggi.
2. Wujud
Investasi emas atau saham bisa dipertimbangkan dengan memahami wujudnya. Secara umum, bukti kepemilikan saham berwujud surat berharga, yakni lembaran sertifikat.
Sertifikat ini menunjukkan bahwa investor telah menyalurkan modal di suatu perusahaan dan berhak atas sebagian dividen, aset, serta suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Lain halnya dengan saham, emas untuk investasi biasanya berbentuk batangan atau perhiasan. Investor biasanya lebih tertarik pada emas batangan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Emas fisik dapat disimpan sendiri atau dititipkan di safety box dengan biaya penyimpanan tertentu. Namun, kini banyak investor yang beralih ke emas digital karena lebih praktis.
Baca juga: Investasi Emas VS Crypto. Mana yang lebih menguntungkan?
3. Sifat dan Risiko Investasi
Jika dicermati berdasarkan sifat dan risikonya, emas dan saham memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Emas merupakan instrumen yang low risk dan dikenal sebagai safe haven sekaligus pelindung kekayaan.
Nilai emas cenderung stabil, bahkan bisa mengalami kenaikan meskipun di tengah situasi global yang sedang tidak menentu.
Sebaliknya, nilai saham sangat fluktuatif. Dengan kata lain, nilai saham bisa naik atau turun secara dinamis tergantung sentimen pasar, kinerja perusahaan, hingga kondisi perekonomian.
Risiko investasi saham seimbang dengan profit yang didapatkan. Walaupun risiko saham relatif tinggi, potensi labanya tergolong besar.
Namun, nilai saham tergantung pada kesuksesan perusahaan. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, nilai saham pun menjadi tidak berharga.
Di sisi lain, emas yang diinvestasikan dapat dikonversi menjadi mata uang kapan saja dan tetap bernilai meskipun terjadi penurunan harga di pasar.
4. Potensi Imbal Balik
Emas dan saham bisa dibandingkan berdasarkan potensi imbal hasilnya (return). Emas mempunyai potensi imbal hasil yang stabil, namun relatif lebih rendah daripada saham.
Sementara itu, saham bisa memberikan potensi return yang besar dan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan emas.
Namun, nilainya tetap bergantung pada saham yang dibeli dan waktu penjualannya. Investor akan memperoleh potensi return lebih besar jika menjual saham di waktu yang tepat.
Maka dari itu, dibutuhkan pertimbangkan dan riset mendalam untuk menganalisis potensi laba jika berinvestasi saham.
5. Jangka Waktu Investasi
Sebelum memilih investasi emas atau saham, sebaiknya perhatikan jangka waktunya terlebih dahulu.
Berinvestasi saham bisa memberikan laba besar walaupun disimpan dalam jangka pendek jika momen penjualannya tepat.
Potensi keuntungan emas menjanjikan jika disimpan dalam kurun waktu yang lama karena nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Kendati demikian, investor sebenarnya tetap bisa mendapatkan laba dan manfaat finansial dari investasi emas berjangka pendek.
Selain disimpan untuk mendatangkan keuntungan, emas juga bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan dana darurat dalam kondisi tak terduga.
Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Saham & Harganya yang Harus Diketahui
Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?
Setelah memahami beberapa pertimbangan tersebut, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait emas vs saham.
Lantas, manakah yang lebih cocok untuk pemula? Keputusan ini sejatinya bergantung pada tujuan awal investasi.
Secara umum investasi emas lebih direkomendasikan bagi investor pemula. Tingkat risiko yang emas relatif lebih rendah daripada saham. Di samping itu, pertumbuhan nilainya dari waktu ke waktu pun lebih stabil.
Untuk memulai investasi emas, kamu bisa memanfaatkan Tabungan Emas dari Pegadaian. Setelah saldo terkumpul, kamu pun dapat melakukan upgrade ke Deposito Emas.
Deposito Emas bisa dimulai dengan menyetorkan saldo emas minimal 5 gram. Layanan bank emas ini dapat membantumu menambah cuan secara aman dan mudah.
Emas yang didepositokan akan disimpan serta dikelola oleh pihak Pegadaian sehingga keamanannya terjamin.
Sebagai investor, kamu akan memperoleh imbal hasil (return) tambahan dalam bentuk gram setiap awal bulan atau tanggal jatuh tempo. Pengajuan awal bisa dimulai dari 5 gram saja.
Waktu tenor yang ditawarkan terbilang cukup fleksibel, yakni mulai dari 6, 9, dan 12 bulan. Proses pengajuan transaksi Deposito Emas dapat dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Sebagai catatan, Deposito Emas bisa diproses jika kamu membuka rekening Tabungan Emas dan melakukan upgrade ke akun premium. Jadi, pastikan untuk memenuhi syarat tersebut.
Apabila ingin mengetahui berapa gram emas yang didapatkan, jangan ragu untuk menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas dari Pegadaian.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Yuk, lengkapi seluruh persyaratan dan mulai depositokan emas sekarang hanya di Pegadaian!
Baca juga: Cara Menabung Emas di Pegadaian untuk Pemula & Keuntungannya
Artikel Lainnya

Investasi
Likuiditas: Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Likuiditas adalah parameter untuk mengukur seberapa mudah aset bisa diubah menjadi uang tanpa memengaruhi harga pasar. Yuk, simak selengkapnya!

Investasi
Inilah Jenis-Jenis Saham & Harganya yang Harus Diketahui
Ada beragam jenis-jenis saham yang harus diketahui, seperti saham biasa, saham preferen, dan lain-lain. Yuk, cari tahu informasi lebih lanjut di artikel ini!

Investasi
ROI (Return of Investment): Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitung
ROI adalah indikator penting yang digunakan untuk menghitung perbandingan profit dan dana investasi. Yuk, pahami ROI dengan lebih baik di artikel ini!