Seberapa Pentingkah Profit? Pahami Jenis & Cara Hitungnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

05 February 2025
Bagikan :
image detail artikel

Salah satu hal yang menjadi fokus utama dalam pengelolaan usaha atau bisnis adalah profit atau keuntungan. Profit yang tinggi mengindikasikan kesuksesan suatu usaha.

Profit adalah kelebihan pendapatan dari proses jual beli suatu produk. Mengoptimalkan profit merupakan sesuatu yang perlu diupayakan oleh pelaku wirausaha dari waktu ke waktu.

Agar bisnis tetap berjalan dan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan, kenali pentingnya profit dalam bisnis, jenis, dan cara menghitungnya pada pembahasan kali ini.

Pengertian Profit

Profit adalah laba kotor yang dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan biaya-biaya lain terkait dengan bisnis dalam periode tertentu.

Profit berbeda dengan omzet. Omzet merupakan hasil penjualan produk selama periode tertentu, sedangkan profit adalah laba bersih yang didapatkan setelah total pendapatan dari kegiatan bisnis atau lainnya dikurangi dengan biaya-biaya terkait pengelolaan bisnis.

Sederhananya, profit adalah keuntungan bersih yang didapatkan setelah total hasil penjualan dikurangi dengan berbagai biaya produksi, distribusi, dan lainnya dalam pengoperasian bisnis.

Keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dapat digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis, investasi, maupun kebutuhan lainnya.

Tidak hanya dari penjualan produk, profit bisa didapatkan dari kegiatan investasi atau keuntungan dari perbedaan harga jual dan harga beli.

Pentingnya Profit dalam Bisnis

Mengetahui profit dapat membantu pelaku usaha merencanakan dan memastikan keberlangsungan bisnis. Berikut beberapa peran profit dalam bisnis yang perlu diketahui:

  • Mengukur performa bisnis dari satu periode ke periode lain.
  • Membantu merencanakan strategi pengembangan bisnis.
  • Memungkinkan efektivitas keuntungan dari investasi.
  • Membayar dividen kepada pemegang saham.
  • Mengatasi pembayaran kewajiban, berupa utang, pajak, dan lain sebagainya.
  • Menjadi cadangan dana untuk menghadapi krisis di masa depan.


Baca juga: DPP (Dasar Pengenaan Pajak): Jenis dan Cara Menghitungnya 

Jenis Profit

Terdapat beberapa jenis profit dalam dunia bisnis, yaitu laba kotor, laba operasional, dan laba bersih. Berikut penjabaran singkatnya:

1. Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor merupakan selisih antara total pendapatan dan biaya produksi, penjualan, dan lainnya. Nilai laba kotor yang tinggi mengindikasikan performa perusahaan yang baik.

2. Laba Operasional (Operating Profit)

Laba operasional didapatkan dari pengurangan laba kotor dan biaya operasional. Jenis profit ini didapatkan dari kegiatan utama bisnis, seperti penjualan produk.

Sebagai catatan, biaya operasional terdiri dari biaya untuk mengoperasikan bisnis, termasuk biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya karyawan.

Nilai laba operasional yang tinggi menandakan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Apabila nilainya rendah, diperlukan evaluasi dan penyusunan strategi untuk meningkatkan efisiensi operasi bisnis.

3. Laba Bersih (Net Profit)

Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengelola bisnis, termasuk biaya operasional dan nonoperasional.

Semakin tinggi nilai laba bersih, maka kondisi keuangan dan kinerja perusahaan akan semakin membaik secara keseluruhan.

Cara Menghitung Profit

Profit dapat dihitung dengan rumus sederhana. Berikut rumus untuk menghitung gross profit (laba kotor) dan net profit (laba bersih):

Laba Kotor = Total Pendapatan - HPP

Laba Bersih = Laba Kotor - Seluruh Biaya yang Terkait dengan Pengelolaan Bisnis

Bagaimana Cara Meningkatkan Profit?

Evaluasi performa bisnis dari waktu ke waktu dapat membantu pelaku usaha untuk meningkatkan profit pada periode selanjutnya.

Salah satu caranya adalah mengetahui margin laba kotor secara menyeluruh dan terperinci, serta membandingkannya dengan rata-rata di sektor industri di mana perusahaan beroperasi.

Selain itu, diperlukan analisis margin laba kotor pada masing-masing produk, produsen, divisi, dan target konsumen.

Dari hasil analisis ini, bisa dibedakan produk yang memiliki margin rendah dan mendatangkan keuntungan sehingga membantu penyusunan strategi produksi di kemudian hari.

Cara lain untuk meningkatkan profit yang cukup berisiko adalah meningkatkan harga produk. Strategi ini bisa diimplementasikan setelah produk dikenal dan dibeli secara konstan oleh konsumen.

Adapun salah satu triknya adalah mematok harga rendah saat masa promosi. Setelah produk dikenal secara luas, tetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk untuk membantu menghasilkan profit.

Nah, itu dia pembahasan seputar profit dalam dunia bisnis. Nilai profit yang semakin besar berdampak positif pada kondisi finansial dan perkembangan bisnis.

Pelaku usaha dapat memaksimalkan profit dengan menambah produksi. Namun, upaya ini membutuhkan modal yang tidak kecil.

Untuk membantu pelaku bisnis memenuhi kebutuhan modal tersebut, sahabat dapat memanfaatkan Pinjaman Usaha dari Pegadaian.

Dana pinjaman untuk pengembangan usaha dari Pegadaian ini bisa didapatkan dengan jaminan BPKB.

Selama pembayaran cicilan tetap per bulan, sahabat tetap bisa menggunakan kendaraan. Pembiayaan ini ditujukan untuk individu dan badan usaha.

Tertarik untuk mendapatkan modal pengembangan usaha hingga Rp10 miliar? Yuk, lengkapi persyaratannya dan ajukan pinjaman ke kantor cabang Pegadaian terdekat!

Baca juga: Biaya Implisit: Ini Pengertian, Contoh, & Cara Hitungnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved