Mengenal Window Dressing, Cara Kerja, Tujuan, Hingga Contoh

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Investasi

21 December 2025
Bagikan :
image detail artikel

Window dressing adalah strategi jangka pendek untuk membuat laporan keuangan maupun portofolio investasi terlihat lebih menarik daripada kondisi sebenarnya.

Secara eksplisit, window dressing tidaklah selalu ilegal atau melanggar hukum. Namun, praktik ini memang melibatkan “pembengkokan” kebenaran.

Window dressing sering kali dinantikan karena terdapat potensi peningkatan harga saham akibat dorongan aksi beli institusi sehingga menciptakan peluang trading jangka pendek.

Maka dari itu, para investor perlu mempelajarinya. Artikel ini akan menguraikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut. Jadi, simak sampai akhir.

Apa Itu Window Dressing?

Window dressing adalah strategi “mempercantik” atau memperbaiki tampilan laporan keuangan atau portofolio investasi sehingga tampak lebih profitabel di akhir periode tertentu.

Praktik ini umum terjadi di pasar reksa dana, saham, dan beberapa perusahaan yang tercatat di bursa di mana dilaksanakan saat akhir tahun (kuartal) serta menjelang tutup buku.

Window dressing dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi dengan cara menjual maupun membeli aset tertentu di portofolio untuk memperlihatkan performa yang lebih baik.

Misalnya, perusahaan menjual beberapa aset yang memiliki kinerja buruk dan menggantinya dengan aset berkinerja baik agar portofolio di akhir periode terlihat lebih sehat.

Jadi, window dressing bisa dikatakan sebagai upaya untuk memberikan kesan positif bagi investor atau shareholder ketika melihat kinerja laporan keuangan maupun portofolio investasi.

Cara Kerja Window Dressing

Cara kerja window dressing tergolong cukup sederhana dan relatif mudah dipahami. Praktik ini termasuk dalam agenda rutin dari manajer investasi setelah laporan kuartalnya diterima.

Menurut laporan tersebut, manajer investasi bisa melihat gambaran terkait penyusunan portofolio, apakah menguntungkan sesuai harapan atau tidak.

Jika tidak, maka manajer investasi (MI) atau perusahaan dapat melaksanakan window dressing di aspek tertentu untuk memperbaiki maupun mengoptimalkannya.

Dalam akuntansi, window dressing kerap dilaksanakan dengan mempercepat pengakuan penghasilan atau menunda pencatatan pengeluaran ke periode selanjutnya untuk meningkatkan laba periode saat ini.

Kemudian, dilakukan penyesuaian nilai aset dan mengurangi rasio utang terhadap ekuitas dengan melunasi kewajiban jangka pendek menjelang akhir periode pelaporan.

Dalam konteks investasi, MI atau perusahaan akan melakukan pembelian aset atau saham unggulan dengan kinerja positif untuk menciptakan kesan portofolio investasi yang solid.

Di saat yang sama, aset atau saham dengan kinerja buruk akan dijual supaya tidak tercantum pada laporan akhir periode sehingga tampak kurang berisiko bagi investor.

Manajer investasi pun bisa mengatur ulang alokasi aset dalam portofolio, yaitu dengan memperbesar alokasi ke saham yang kapitalisasi pasarnya besar dan dianggap aman.

Dengan demikian, akan memberikan kesan manajemen yang lebih bertanggung jawab dan hati-hati terhadap risiko.

Baca juga: Falling Wedge Pattern: Karakteristik, Fungsi, Hingga Contoh

Tujuan Window Dressing

Tujuan window dressing adalah untuk memperlihatkan performa terbaik portofolio atau laporan keuangan perusahaan pada shareholder maupun calon investor agar terkesan.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa tujuan window dressing lainnya, yaitu sebagai berikut.

  • Menjaga reputasi manajer investasi maupun perusahaan di mata investor. Portofolio yang solid dapat membuat mereka tetap kompetitif di industri.
  • Meningkatkan harga saham sehingga perusahaan bisa memperoleh suntikan modal tambahan dari sumber eksternal untuk mempertahankan stabilitas harga saham.
  • Menutup kerugian investasi dengan melepaskan instrumen yang dinilai tidak menguntungkan dan mengakuisisi aset berkinerja positif.
  • Sebagai strategi penghindaran pajak di akhir tahun.
  • Meningkatkan kepercayaan investor untuk melanjutkan investasinya.
  • Memperoleh akses ke investasi baru, baik investor secara individu maupun institusional.

Dampak Window Dressing

Secara praktis, window dressing memodifikasi atau menutupi kondisi sebenarnya. Hal ini tidak secara otomatis buruk, tetapi bisa menimbulkan masalah jika caranya tidak transparan.

Sebaliknya, apabila dilaksanakan dengan langkah yang sah dan tujuan jelas tanpa adanya unsur penipuan, maka dapat dianggap sebagai bagian dari manajemen portofolio.

Namun, tidak menutup fakta bahwa fenomena ini bisa memberikan efek tersendiri bagi investor yang perlu diantisipasi. Adapun dampak window dressing adalah sebagai berikut.

  • Alokasi Sumber Daya Ekonomi Tidak Efisien: Window dressing bisa menurunkan efisiensi terhadap alokasi sumber daya ekonomi sehingga menghambat pertumbuhan perekonomian dan mengurangi efektivitas pasar secara keseluruhan.
  • Transparansi Berkurang: Strategi window dressing membuat transparansi pada kinerja portofolio investasi dan laporan keuangan menurun sehingga investor kesulitan memahami situasi finansial perusahaan yang sesungguhnya.
  • Gambaran yang Kurang Akurat: Setelah window dressing dilakukan, performa laporan akhir periode menjadi lebih menarik. Ini cenderung membuat investor terpengaruh untuk mengambil keputusan investasi yang impulsif.
  • Potensi Pelanggaran Hukum dan Etika: Dalam hal etika dan legalitas, posisi window dressing cenderung abu-abu. Praktik ini bisa melanggar etika bisnis dan prinsip akuntansi yang berlaku sehingga membawa semacam risiko hukum.
  • Volatilitas Harga Saham Tidak Wajar: Harga saham yang melonjak tidak mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Akibatnya, penilaian waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham sulit dilakukan dan berisiko mengalami kerugian.
  • Erosi Kepercayaan Investor: Saat window dressing terungkap, maka berpotensi mengikis kepercayaan investor terhadap pasar secara keseluruhan. Alhasil, berdampak negatif pada likuiditas pasar dan stabilitas finansial secara lebih luas.
  • Sulit Menganalisis Tren Jangka Panjang: Window dressing membuat pola kinerja yang sebenarnya menjadi kabur sehingga penilaian kesehatan keuangan secara akurat pun lebih sulit dilakukan. Akibatnya, peluang investasi yang baik menghilang.

Baca juga: Double Bottom Pattern: Ciri, Penyebab, dan Identifikasinya

Contoh Window Dressing

Secara umum, istilah window dressing belum cukup familiar bagi pemula atau masyarakat luas yang tidak mengikuti perkembangan pasar modal.

Namun, contoh window dressing sebenarnya tidak sulit ditemukan atau dipahami. Adapun ilustrasi penerapan contoh window dressing adalah sebagai berikut.

Seorang mantan Presiden Direktur PT ABC yang memanipulasi laporan keuangan tahun 2019 dengan cara overstatement (menggelembungkan) piutang enam distributor dari Rp300 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

Praktik tersebut membuat laporan keuangan tampak lebih baik sehingga tidak sedikit investor yang membeli saham pada perusahaan tersebut.

Demikian penjelasan terkait window dressing, cara kerja, tujuan, dampak, hingga contohnya. Dengan memahaminya, kamu diharapkan bisa membuat keputusan investasi secara bijak.

Pasalnya, risiko volatilitas tetap ada meskipun fenomena ini mungkin menawarkan peluang keuntungan jangka pendek di pasar modal yang bergejolak.

Bagi kamu yang menginginkan keamanan serta stabilitas nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global, Tabungan Emas bisa menjadi pilihan cerdas untuk diversifikasi portofolio.

Hal itu karena emas memiliki pergerakan harga yang cenderung naik dalam jangka panjang. Aset ini pun tahan terhadap inflasi sehingga cocok difungsikan sebagai safe haven.

Tabungan Emas menawarkan jaminan emas 24 karat dengan pembelian minimal Rp10 ribuan dan biaya pengelolaan rekening ringan sebesar Rp30.000 per tahun.

Kamu dapat mulai menabung dalam bentuk gram emas digital lewat aplikasi Tring! by Pegadaian atau kantor cabang Pegadaian terdekat.

Nantinya, saldo emas bisa dicairkan sewaktu-waktu, didepositokan, ditransfer ke sesama pengguna Tabungan Emas, atau diubah menjadi emas batangan maupun perhiasan.

Jika ingin mengetahui perkiraan gramasi yang memungkinkan untuk dibeli, hitunglah menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.

Yuk, jangan ragu lagi untuk membangun fondasi keuangan yang lebih kuat di masa depan dengan menabung emas di Pegadaian sekarang!

Baca juga: Saham Blue Chip: Pengertian, Ciri, Keuntungan, & Daftarnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved