Begini Contoh Uang Kartal, Ciri-Ciri, Hingga Fungsinya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

09 December 2025
Bagikan :
image detail artikel

Dalam sistem keuangan modern, terdapat dua jenis uang utama yang dikenal oleh masyarakat luas, salah satunya uang kartal.

Uang tersebut memiliki peranan yang vital dalam perekonomian. Fungsi uang kartal di kehidupan sehari-hari umumnya adalah sebagai alat transaksi yang sah.

Hanya saja, terkadang masih ada yang tidak mengenali contoh uang kartal seperti apa. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak pembahasan di artikel berikut.

Definisi Uang Kartal

Sebelum mengetahui apa saja contoh uang kartal, kamu perlu memahami terlebih dahulu terkait definisinya sebagai pengetahuan awal.

Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh otoritas moneter suatu negara, dalam hal ini Bank Indonesia (BI) sebagai alat pembayaran transaksi ekonomi sehari-hari.

Penggunaannya secara resmi diatur dalam undang-undang. Menurut ketentuan hukum, uang kartal bisa dijadikan sebagai alat transaksi domestik dan internasional.

Jenis uang ini lebih banyak digunakan oleh masyarakat untuk bertransaksi secara tunai daripada uang giral karena memiliki bentuk fisik.

Uang kartal mempunyai nilai nominal tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk membeli berbagai kebutuhan barang atau jasa.

Sejarah Uang Kartal

Jika dilihat secara historis, awalnya manusia bertransaksi tanpa melibatkan uang melainkan saling menukarkan barang. Proses tersebut dikenal sebagai barter.

Kemudian, mulai digunakan benda berharga, seperti permata, batu, dan logam sebagai alat pembayaran karena tidak semua barang bisa ditukar dengan barang lainnya secara mudah.

Pada abad ke-6 SM di Lydia, uang koin yang terbuat dari campuran perak dan emas mulai diperkenalkan ke masyarakat luas.

Lalu, penggunaannya menyebar ke Romawi, Yunani, hingga seluruh Eropa. Kebutuhannya pun meningkat seiring pesatnya perdagangan di Eropa selama abad pertengahan.

Uang kertas sendiri mulai dicetak pada abad ke-17 oleh bank-bank swasta di Eropa sebagai bukti klaim atas perak atau emas yang disimpan bank.

Di Indonesia, penggunaan uang kartal dimulai sejak zaman penjajahan berlangsung yang diterbitkan oleh VOC dan pemerintah Jepang.

Setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia pun mengeluarkan uang sendiri yang dikenal dengan sebutan ORI (Oeang Republik Indonesia).

Penerbitan ORI sebagai alat transaksi menjadi bukti lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan yang mempersatukan bangsa Indonesia.

Baca juga: 10 Negara dengan Mata Uang Tertinggi di Dunia, Ini Urutannya!

Ciri-Ciri Uang Kartal

Terdapat beberapa karakteristik utama dari uang kartal. Adapun ciri-ciri uang kartal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.

  • Uang kartal yang sah hanya diterbitkan oleh bank sentral, yaitu BI (Bank Indonesia).
  • Penerbitan serta peredaran uang kartal ke masyarakat luas telah dijamin secara resmi oleh undang-undang yang berlaku.
  • Uang kartal harus diterima masyarakat dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk memenuhi kebutuhan transaksinya sehari-hari.
  • Uang kartal memiliki nilai yang absolut.
  • Uang kartal tidak membutuhkan infrastruktur digital sehingga dapat digunakan untuk transaksi cepat tanpa sistem perantara.

Fungsi Uang Kartal

Pada dasarnya, fungsi utama uang kartal adalah sebagai alat pembayaran atau tukar dalam transaksi jual beli barang maupun jasa.

Eksistensi uang kartal membuat proses transaksi tidak hanya mudah dan cepat, tetapi juga efisien karena tanpa harus dicairkan terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa fungsi uang kartal lainnya, yaitu sebagai berikut.

  • Satuan Hitung: Dalam hal ini, uang kartal digunakan untuk mengukur nilai suatu produk atau layanan dengan pasti. Ini memudahkan masyarakat untuk membandingkan antara harga produk atau layanan yang berbeda-beda.
  • Alat Pengendali Inflasi: Pemerintah mengatur jumlah peredaran uang kartal untuk mengontrol tingkat inflasi sehingga harga menjadi lebih stabil.
  • Pengukur Kekayaan: Jumlah uang kartal yang dimiliki seseorang bisa menjadi indikasi seberapa kaya orang tersebut. Namun, ini tidak selalu akurat karena kekayaan seseorang mungkin saja terdiri dari uang kartal dan aset.
  • Alat Pembayaran Utang: Uang kartal dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban atau utang dan kebutuhan finansial lainnya.
  • Penyimpan Nilai: Individu maupun entitas bisa menyimpan uang kartal untuk digunakan sebagai cadangan di situasi mendesak di masa mendatang.
  • Penggerak Ekonomi: Peredaran uang kartal di masyarakat berfungsi untuk memperlancar kegiatan jual beli sehingga lebih mudah bertransaksi.

Baca juga: 10 Negara dengan Mata Uang Paling Rendah di Dunia, Apa Saja?

Contoh Uang Kartal

Secara umum, uang kartal terdiri dari kertas dan logam dengan nilai tertentu. Adapun beberapa contoh uang kartal adalah sebagai berikut.

1. Uang Kertas

Uang kertas merupakan uang kartal yang dibuat dari kertas khusus untuk uang. Uang kertas memiliki kode, gambar, dan cap unik untuk memastikan keabsahan yang sulit dipalsukan.

Kertas dipilih sebagai bahan uang karena biaya pembuatannya lebih terjangkau, sumber produksi kertas mudah didapatkan, dan bisa dibawa ke mana pun sehingga dinilai praktis.

Uang kertas yang diterbitkan oleh Bank Indonesia terdiri atas beberapa pecahan nominal, yaitu Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.

2. Uang Logam

Uang logam adalah uang kartal yang terbuat dari emas, perak, aluminium, nikel, kuningan, dan perunggu. Uang ini dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia sebagai alat tukar.

Uang logam mempunyai nilai tertentu yang terdiri atas dua aspek, yaitu nilai tukar (bisa ditukar dengan barang atau jasa) dan nilai intrinsik (nilai bahan pembuatan).

Nominal uang logam yang beredar di masyarakat Indonesia secara luas adalah Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.

Itulah pembahasan mengenai contoh uang kartal, termasuk definisi, sejarah penggunaan, ciri-ciri, dan fungsinya yang patut dipahami.

Walaupun peran uang kartal mulai tergeser di era digital karena pemakaian metode nontunai, jenis uang ini masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk bertransaksi.

Maka dari itu, jika kamu memerlukan uang kartal cepat, cobalah menggadaikan barang berharga berupa emas batangan, perhiasan, atau berlian di Gadai Emas Pegadaian.

Aset tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi sehingga dapat dikonversikan secara mudah menjadi uang kartal atau tunai.

Gadai Emas menawarkan cicilan yang dapat dilunasi sewaktu-waktu dan diperpanjang berkali-kali. Permohonannya bisa dilakukan di kantor cabang Pegadaian terdekat.

Nantinya, uang pinjaman akan diterima oleh nasabah secara tunai atau transfer. Untuk mengetahui besaran maksimalnya, hitung menggunakan fitur Simulasi Gadai Emas.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, dapatkan uang kartal guna pemenuhan kebutuhan dengan mengajukan Gadai Emas sekarang di Pegadaian!

Baca juga: Mata Uang Apa yang Bagus untuk Investasi? Ini Penjelasannya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved