E-Budgeting: Tujuan, Manfaat, Keuntungan, & Kekurangannya

Di era digitalisasi saat ini, melakukan manajemen keuangan bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan, terutama dengan hadirnya sistem e-budgeting.
E-budgeting adalah perencanaan anggaran berbasis teknologi digital. Sistem ini sudah tidak asing lagi karena banyak diterapkan oleh pribadi, pemerintah, organisasi, maupun perusahaan.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai apa itu e-budgeting, tujuan, manfaat, keuntungan, dan kekurangannya? Jangan lewatkan pembahasan berikut ini!
Pengertian E-budgeting
E-budgeting adalah anggaran elektronik. Artinya, anggaran yang disusun dan dikelola secara digital dengan basis teknologi informasi melalui aplikasi, web-based, atau sejenisnya.
E-budgeting digunakan untuk memfasilitasi proses perencanaan, penganggaran, sekaligus pengawasan keuangan. Sistem ini sering kali diimplementasikan pada bisnis dan pemerintahan.
Dalam institusi pemerintahan, e-budgeting sering kali dirancang sebagai fasilitas untuk proses penyusunan anggaran belanja, misalnya keuangan daerah (APBD).
Informasi mengenai hal tersebut nantinya bisa diakses dan dilacak oleh pihak mana pun sehingga menghadirkan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
Pada pelaksanaannya, penyusunan e-budgeting didasarkan pada dua jangka waktu, yaitu:
- Budget strategis: Anggaran yang dibuat dengan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun (melebihi periode akuntansi).
- Budget taktis: Anggaran yang disusun dan berlaku untuk masa waktu selama satu tahun atau kurang (dalam periode akuntansi).
Setiap perusahaan perlu membentuk tim di mana minimal harus ada satu orang yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi atau proses menjalankan e-budgeting.
Tujuan E-budgeting Diterapkan
Penerapan e-budgeting dalam pemerintahan maupun perusahaan memiliki tujuan tertentu. Adapun beberapa tujuan e-budgeting diciptakan serta diimplementasikan adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Akurasi Data
Penggunaan e-budgeting bertujuan untuk membuat data keuangan menjadi lebih akurat sebab sistem kerjanya dibantu oleh teknologi digital.
Dengan demikian, seluruh aktivitas anggaran bisa dianalisis secara akuntabel dan komprehensif. Kemudian, pembuatan laporan keuangan pun berjalan lebih efisien.
2. Proses Penyusunan Anggaran Lebih Mudah
Salah satu tujuan e-budgeting adalah memudahkan dan meningkatkan kepraktisan dalam proses penyusunan suatu anggaran.
Pasalnya, tim finansial cukup input semua data yang dibutuhkan ke dalam aplikasi. Lalu, sistem e-budgeting akan merancang penyusunan anggaran secara otomatis.
Alhasil, setiap pihak yang terlibat tidak harus mengadakan pertemuan dan melakukan perhitungan terhadap perkiraan kebutuhan biaya.
3. Memudahkan Penyusunan RKA (Rencana Kerja Anggaran)
Pada sistem e-budgeting, terdapat isi perkiraan mengenai biaya pengeluaran. Nah, hal ini memudahkan tim pemerintahan dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA).
Rencana Kerja Anggaran adalah dokumen perencanaan dan penganggaran milik pemerintah berisi rencana program belanja, pendapatan, serta kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
E-budgeting pun dapat melakukan koreksi pada RKA apabila alokasi biaya kurang, lebih, atau tidak sesuai dengan penyusunan anggaran sebelumnya.
4. Transparansi Data
Seperti yang telah disebutkan, e-budgeting memungkinkan siapa saja mengakses informasi tentang anggaran dengan mudah dan cepat.
Pada perusahaan swasta, akses e-budgeting biasanya dibatasi untuk manajemen internal dan auditor. Sementara akses publik di sistem e-budgeting pemerintah diberikan melalui portal transparansi atau laporan keuangan yang dipublikasikan.
Publikasi informasi anggaran secara terbuka juga memberikan kesempatan kepada publik untuk memahami sekaligus mengawasi pemanfaatan dana dengan lebih baik.
5. Kemudahan Membuat Laporan
Tujuan e-budgeting selanjutnya adalah memudahkan dalam membuat laporan keuangan, seperti performa perusahaan, laporan laba rugi, neraca, dan lain sebagainya.
Hal itu karena seluruh informasi finansial perusahaan telah terintegrasi dalam satu aplikasi. Jadi, tim keuangan hanya perlu satu kali akses saja.
Baca juga: Capital Budgeting: Pengertian, Manfaat, Tahapan, & Metodenya
Manfaat E-budgeting
E-budgeting yang diterapkan dalam proses keuangan mendatangkan banyak manfaat potensial bagi perusahaan (bisnis) maupun organisasi pemerintahan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat e-budgeting yang dapat dirasakan oleh pihak-pihak bersangkutan.
- Hemat Biaya: Dengan melakukan digitalisasi para prosedur anggaran, tim yang terlibat tidak perlu mencetak anggaran fisik maupun administrasi secara manual sehingga bisa menekan kebutuhan biaya operasional.
- Mengurangi Beban Administrasi: Sistem e-budgeting bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas sekaligus efisiensi administrasi. Kemudian, mengurangi biaya bagi warga negara serta bisnis karena data telah tersentralisasi secara digital.
- Mengurangi Risiko Korupsi: E-budgeting membuat publik bisa mendapatkan jangkauan akses data anggaran yang lebih mudah dan transparan di segala level sehingga mampu mengurangi risiko korupsi.
- Integrasi dengan Sistem Lain: Sistem e-budgeting bisa terhubung dengan e-auditing, e-procurement, dan e-accounting untuk manajemen keuangan yang lebih terstruktur sekaligus terpadu.
- Pengawasan Real-Time: Manfaat e-budgeting lainnya adalah memungkinkan pihak manajemen melakukan pemantauan dalam hal penggunaan dana secara real-time melalui dasbor digital. Selain itu, ada sistem notifikasi otomatis untuk over-budget alert.
Keuntungan E-budgeting
Sebagai sistem informasi yang terintegrasi, e-budgeting memiliki berbagai keuntungan dalam pengelolaan finansial. Adapun beberapa keuntungan e-budgeting adalah sebagai berikut.
- Terjaganya Akuntabilitas Publik: Sistem e-budgeting yang lebih transparan membuat akuntabilitas turut mengalami peningkatan karena setiap pihak bisa melihat anggaran pada masing-masing departemen dalam perusahaan.
- Efektivitas Dokumentasi Data: Melalui e-budgeting, data akan tersimpan otomatis bersama data pendukung lainnya sehingga proses dokumentasi lebih efektif dan praktis. Pasalnya, tidak perlu lagi menghabiskan ruang di kantor untuk menyimpan data.
- Mempermudah Evaluasi: Penggunaan e-budgeting membuat proses evaluasi lebih cepat, mudah, akurat, dan efisien karena kinerja setiap departemen dapat langsung dilihat melalui sistem digital.
- Pengawasan Lebih Ketat terhadap Pengeluaran: Keuntungan e-budgeting, yaitu bisa mendeteksi setiap penyimpangan anggaran secara cepat lewat laporan otomatis atau notifikasi. Alhasil, kebocoran dana yang tidak sesuai perencanaan awal bisa dicegah.
- Pengambilan Keputusan Lebih Bijak: Sistem e-budgeting mampu memberikan data dengan analisis yang mendalam. Hal ini memudahkan proses manajemen evaluasi dan prediksi finansial sehingga setiap keputusan bisa diambil secara bijaksana.
- Ramah Lingkungan: Dengan e-budgeting, penyusunan anggaran tidak lagi perlu menggunakan kertas sebagai media. Hal ini bagus untuk mengurangi tumpukan jumlah kertas, terutama jika terdapat kesalahan (human error).
Baca juga: RAB (Rencana Anggaran Biaya): Ini Manfaat & Cara Membuatnya
Kekurangan E-budgeting
Di balik manfaat dan keuntungannya, e-budgeting tetap memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini merupakan beberapa kekurangan e-budgeting.
1. Bisa Diretas
Peretasan (hack) pada sistem e-budgeting rawan terjadi, terutama apabila tidak ada pengamanan yang kuat dan ketat.
Hal ini tentu bisa sangat merugikan ketika informasi rahasia yang seharusnya tidak diketahui pihak eksternal justru bocor ke publik.
Maka dari itu, dibutuhkan cyber security atau web developer yang memiliki pemahaman mendalam dan berpengalaman di bidangnya untuk menguatkan sistem keamanan.
2. Rentan Diserang Virus
Virus bisa berasal dari mana saja, seperti akibat browsing atau pengunduhan data yang telah terkontaminasi virus sebelumnya.
Dampak virus ini sangat merugikan karena dapat merusak sistem, menghapus data, hingga menghilangkan semua laporan dalam e-budgeting tanpa jejak.
Sebagai bentuk antisipasi, maka diperlukan penggunaan atau pemasangan antivirus dan proses pencadangan data.
Itulah informasi seputar pengertian e-budgeting, tujuan, manfaat, keuntungan, sekaligus kekurangannya yang perlu diketahui.
Semoga pembahasan di atas dapat membantu kamu dalam mengatur prioritas keuangan sehingga dana bisa dialokasikan untuk pos-pos yang lebih penting, salah satunya investasi.
Tabungan Emas Pegadaian bisa menjadi pilihan investasi cerdas yang patut dipertimbangkan karena prosesnya transparan dan menawarkan potensi cuan dari peluang kenaikan harga emas.
Layanan keuangan dari Pegadaian ini menawarkan pembelian awal terjangkau, minimal Rp10 ribuan saja.
Bahkan, kamu bisa menikmati bebas biaya administrasi selama setahun jika mendaftar rekening Tabungan Emas secara online melalui Tring! by Pegadaian.
Selain transaksi online, kamu pun bisa menabung emas secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Nah, saldo berupa emas 24 karat yang terkumpul dapat dicairkan menjadi uang tunai dengan cara gadai atau buyback, dikonversi ke emas fisik, maupun ditransfer ke pengguna Tabungan Emas lain.
Jika ingin mengetahui berapa gram emas yang bisa dibeli, kamu bisa menghitungnya dengan fitur Simulasi Tabungan Emas.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera maksimalkan peluang cuan dengan menabung emas secara rutin di Pegadaian!
Baca juga: Contoh Laporan Rencana Anggaran Biaya dan Cara Membuatnya
Artikel Lainnya

Keuangan
Apa itu Time Value of Money? Ini Konsep, Manfaat, & Rumusnya
Time value of money adalah konsep yang menggambarkan bahwa nilai mata uang dapat mengalami penurunan karena beragam faktor. Ketahui lebih detail di sini!

Keuangan
Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu Berdasarkan Ciri-cirinya
Uang palsu bisa dideteksi dengan pengamatan yang cermat. Mari pahami cara membedakan uang asli dan palsu agar tidak keliru di sini.

Keuangan
Rencana Emas Menabung Beli Rumah Sebelum 30 Tahun
Rumah menjadi impian banyak orang. Karena harganya terus naik, kita berpotensi untung bila memiliki rumah impian di usia semuda mungkin.
