Apa itu IHSG? Kenali Definisi, Istilah, dan Cara Membacanya

Oleh writerselsi dalam Keuangan

02 December 2024
Bagikan :
image detail artikel

Jika kamu sedang mempelajari investasi, maka kamu akan bertemu dengan istilah IHSG. IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan yang mengukur kinerja saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lantas, mengapa kamu perlu mengetahui tentang IHSG sebelum mulai memilih produk investasi? Temukan informasi mendetail tentang IHSG berikut ini!

Apa itu IHSG?

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan keseluruhan harga saham yang ada di BEI.

Indikator ini juga menjadi acuan pergerakan saham yang ada di sana dan digunakan untuk mengukur keuntungan.

BEI pertama kali memperkenalkan IHSG pada 1 April 1983 dan menetapkan hari dasar perhitungan pada 10 Agustus 1982, di mana terdapat 13 saham yang tercatat dan nilai dasar indeks adalah 100. 

Indikasi harga saham biasanya menguat dan melemah mengikuti IHSG. Jika IHSG menguat, maka harga saham di BEI menguat, dan sebaliknya. 

Fungsi IHSG

IHSG adalah nilai yang memiliki sejumlah fungsi bagi investor yang akan membeli produk investasi atau sedang memantau pergerakan harga pasar. Adapun fungsi IHSG adalah sebagai berikut:

1. Mengukur Kinerja Portofolio

Fungsi IHSG yang pertama adalah mengukur kinerja portofolio. Portofolio adalah sekumpulan aset saham milik perusahaan atau perorangan.

Dengan melihat IHSG, kamu bisa memprediksi keuntungan saham-saham yang ada di portofolio. 

2. Melihat Pergerakan Pasar Modal

Fungsi selanjutnya adalah untuk memantau pergerakan pasar modal paling baru karena nilai IHSG didapatkan dari rata-rata harga saham secara real time di BEI. 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jika tren IHSG melemah, maka harga saham akan melemah, dan sebaliknya. 

Namun, kamu perlu mengetahui bahwa nilai IHSG diambil dari rata-rata sehingga mungkin saja kamu menemukan harga saham yang berbeda dengan nilai IHSG. 

3. Melihat Perkembangan Ekonomi

IHSG adalah sebuah indikator yang bisa digunakan untuk melihat kondisi ekonomi saat ini, termasuk pertumbuhan ekonomi negara, penerimaan pajak negara, dan aliran modal. 

Maka, perlu dicatat bahwa semakin besar tingkat investasi di sebuah negara, semakin besar pula aliran modal negara tersebut. 

Akhirnya, perekonomian negara dapat bergerak dan menumbuhkan ekonominya melalui pajak yang dibayarkan investor.

Selain itu, pemerintah juga dapat membuat kebijakan baru terkait pajak investasi ini agar kesejahteraan masyarakat meningkat. 

Baca juga: 5 Investasi Online untuk Pemula yang Mudah dan Aman

Istilah Penting dalam IHSG yang Perlu Diketahui

Selain mengetahui definisi dan fungsi IHSG, kamu juga perlu mengetahui istilah-istilah yang kerap muncul saat kamu memantau nilai IHSG. Adapun beberapa istilah IHSG adalah sebagai berikut:

  • Buyback: Kegiatan membeli kembali beberapa macam saham perusahaan dari pemegang saham yang ada di perusahaan tersebut. 
  • Portofolio: Sekumpulan aset investasi (saham) yang dimiliki seseorang atau sebuah perusahaan. 
  • Capital Gain: Keuntungan yang didapatkan investor setelah menanamkan saham selama periode waktu tertentu. Capital gain didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli saham. 
  • Fluktuasi: Fluktuasi dalam IHSG adalah perubahan harga saham secara naik atau turun berdasarkan kondisi-kondisi tertentu pada pasar saham. 
  • Capital Loss: Capital loss adalah kerugian yang didapatkan investor setelah menjual saham dengan harga yang lebih murah dari harga beli. 
  • Bubble: Peningkatan harga saham secara signifikan atau bahkan terlihat tidak normal karena melebihi harga pasar. Kenaikan ini bisa terjadi jika terjadi hal yang tidak terduga. 
  • Cut Loss: Aktivitas menjual saham kembali agar tidak mengalami kerugian yang besar. 
  • Hold: Aktivitas mempertahankan saham (tidak menjualnya) agar bisa mendapatkan keuntungan di masa depan. 
  • Bullish: Kenaikan atau penurunan harga saham di suatu periode tertentu berdasarkan tingkat optimisme investor di pasar saham.
  • Likuiditas: Jumlah transaksi saham di pasar modal di jangka waktu tertentu.

Apa Faktor yang Memengaruhi IHSG?

Nilai IHSG tidak terlepas dari faktor-faktor yang memengaruhinya. Berikut adalah rinciannya:

  • Kebijakan pemerintah: Harga saham dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan yang berdampak langsung di bidang permodalan seperti kebijakan ekspor dan impor.
  • Kebijakan perusahaan: Kebijakan-kebijakan seperti akuisisi perusahaan atau merger perusahaan juga dapat memengaruhi harga saham. 
  • Fluktuasi kurs Rupiah pada mata uang asing: Kuat atau lemahnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing dapat memengaruhi harga saham. Contohnya adalah ketika Rupiah melemah terhadap Dollar, maka harga saham di IHSG dapat melemah pula. 
  • Keadaan fundamental ekonomi makro: Keadaan-keadaan seperti fluktuasi suku bunga di Bank Sentral Amerika, fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia, fluktuasi nilai ekspor dan impor, serta tingkat inflasi juga dapat berdampak pada harga saham. 

Cara Membaca IHSG

Mengetahui cara membaca IHSG sangatlah penting karena dapat menentukan keputusan berinvestasi saham ke depannya.

Adapun cara membaca IHSG adalah pertama, kamu dapat melihat grafiknya di situs atau aplikasi tempatmu berinvestasi.

Selanjutnya, kamu bisa memantau trennya. Jika trennya naik, maka grafik akan bullish (hijau). Pada momen ini, kamu direkomendasikan untuk menjual saham sehingga mendapatkan keuntungan. 

Opsi lainnya adalah dengan melakukan hold dan berharap harga akan terus meningkat sehingga keuntungan pun bisa lebih besar di kemudian hari. 

Namun, kamu jangan gegabah untuk langsung menjual saham ketika nilai IHSG naik karena bisa saja nilai naik karena bubble

Sebaliknya, jika kamu melihat tren IHSG menurun atau bearish (merah), maka kamu disarankan untuk hold saham hingga harga meningkat dan membeli saham. 

Tidak hanya itu, kamu juga bisa melakukan cut loss atau menjual saham ketika harga sedang turun agar tidak semakin merugi.

Kamu pun jangan panik jika dihadapkan dengan penurunan nilai. Yang bisa kamu lakukan adalah menganalisis portofolio lebih dalam dan membeli saham di saat yang tepat agar mendapatkan capital gain

Baca juga: Ingin Berinvestasi Online dengan Aman? Inilah 5 Caranya!

Indeks Saham Selain IHSG

Dalam bermain saham, kamu juga perlu mengetahui indeks selain IHSG agar bisa melihat pergerakan saham secara tepat. Adapun indeks saham selain IHSG adalah sebagai berikut:

  • LQ45: Indeks yang mengukur performa 45 saham berlikuiditas tinggi, berkapitalisasi pasar yang besar, dan didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  • Kompas100: Mengukur performa 100 sahat berlikuiditas tinggi, berkapitalisasi besar, dan diluncurkan bersama Kompas Gramedia Group.
  • IDX30: Mengukur performa 30 saham berlikuiditas tinggi, berkapitalisasi pasar yang besar, dan didukung fundamental perusahaan yang baik.
  • Bisnis-27: Mengukur performa 27 saham yang diluncurkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika dan dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. 


Demikian informasi tentang IHSG yang perlu kamu ketahui. Agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, pastikan kamu mempelajari produk investasi yang akan dibeli serta menganalisis portofolio pribadi.

Surat berharga berupa obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dapat menjadi aset yang menunjang portofolio investasimu.

Selain menjadi penambah kekayaan,  obligasi juga dapat digadaikan apabila kamu membutuhkan dana cepat.

Melalui Gadai Efek di Pegadaian, kamu bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp20 miliar dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat.

Prosesnya bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital dan tersedia untuk individu maupun instansi.

Dengan Gadai Efek, aset obligasi dapat menjadi andalan untuk mendapatkan dana pinjaman dengan cepat. Yuk, dapatkan dana pinjaman tanpa ribet dengan Gadai Efek di Pegadaian!

Baca juga: 5 Tips Investasi Emas Online yang Aman

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved