Apa Itu Sistem Ekonomi? Ini Pengertian & Jenisnya, Catat!

Secara umum, setiap negara menerapkan sistem ekonomi tertentu dengan tujuan untuk mengatur berjalannya kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi.
Pemahaman terhadap sistem ekonomi ini penting agar masyarakat dan pemerintah dapat melakukan aktivitas ekonomi dengan lancar, teratur, serta harmonis.
Ingin tahu lebih lanjut terkait sistem ekonomi? Untuk itu, jangan lewatkan pembahasannya di artikel ini!
Apa Itu Sistem Ekonomi?
Sistem ekonomi adalah mekanisme yang dianut oleh suatu negara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam menjalankan perekonomian secara terintegrasi.
Tujuannya adalah agar permasalahan atau kekacauan di bidang perekonomian dapat diselesaikan, bahkan dihindari.
Berdasarkan fungsinya, sistem ekonomi merupakan pendorong produksi dan menciptakan suatu prosedur supaya proses distribusi produk berjalan dengan lancar.
Artinya, dengan adanya sistem perekonomian yang baik, maka bisa membantu para pelaku ekonomi untuk terus menghasilkan produk (barang atau jasa) agar kebutuhan terpenuhi.
Selanjutnya, sistem tersebut juga menyediakan metode koordinasi yang bisa memungkinkan setiap individu dalam masyarakat bekerja sama dan berinteraksi pada kegiatan ekonomi.
Fungsi lainnya adalah mengatur pembagian hasil produksi supaya dapat didistribusikan secara merata ke masyarakat luas sehingga risiko kesenjangan bisa diminimalkan.
Sistem perekonomian juga berfungsi untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk mengatasi masalah pengangguran, fluktuasi ekonomi, dan mengendalikan inflasi.
Ketika perekonomian berada dalam kondisi stabil, maka lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang pun akan tercipta.
Jenis Sistem Ekonomi
Secara umum, terdapat empat jenis sistem ekonomi yang dikenal dan diterapkan oleh negara-negara di dunia. Adapun jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem paling sederhana yang berkaitan erat dengan adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan.
Nah, adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan secara turun temurun tersebut digunakan sebagai dasar dalam penyelesaian masalah.
Jenis sistem ekonomi ini biasanya dianut oleh negara yang masih bergantung pada sektor pertanian, mengandalkan sumber daya alam, dan tenaga seadanya.
Hasil produksinya pun tidak diperdagangkan sebab hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja.
Akibatnya, produktivitas serta pertumbuhan ekonomi pada sistem ini tergolong masih rendah dan cenderung melambat.
Penyebabnya adalah karena masyarakat enggan mencari keuntungan sehingga hasil produksi maupun harta benda menjadi tidak berkembang.
2. Sistem Ekonomi Liberal atau Pasar
Sistem ekonomi liberal/pasar adalah sistem yang memberikan kebebasan pada masyarakat untuk melakukan segala aktivitas ekonomi.
Jadi, tidak ada campur tangan dari pemerintah dan kegiatan ekonominya bergantung pada mekanisme pasar.
Karenanya, inovasi produk menjadi semakin meningkat. Masyarakat dapat berkreasi tanpa adanya pembatasan sehingga produk yang diciptakan lebih berkualitas.
Di saat yang sama, tingkat persaingan pasar menjadi lebih ketat. Tetapi, hal ini juga bisa berdampak negatif, yaitu menyebabkan terjadinya monopoli perdagangan.
Akibatnya, kesenjangan dalam masyarakat pun tercipta. Orang yang miskin akan semakin miskin dan sebaliknya.
Negara yang menganut sistem perekonomian liberal/pasar biasanya kerap mengalami ketidakstabilan ekonomi.
Baca juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
3. Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat
Sistem perekonomian komando/terpusat merupakan sistem yang seluruh kebijakan ekonominya, termasuk sumber daya dan keputusan ekonomi dikendalikan oleh pemerintah.
Bahkan, tingkat bunga, harga, serta pembagian kerja juga diatur oleh pemerintah sehingga kebebasan lebih terbatas dan regulasinya ketat.
Sementara itu, masyarakat hanya perlu menjalankan kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Walaupun sumber daya ekonomi dikuasai oleh negara serta hak milik dan inisiatif perorangan dibatasi, namun ada dampak positif dari sistem perekonomian ini.
Dengan adanya ketentuan jenis aktivitas produksi sesuai perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah, maka pasar di dalam negeri bisa berjalan lancar.
Pendistribusian, pengendalian, serta pengawasan terhadap inflasi, pengangguran, maupun masalah ekonomi lainnya menjadi lebih mudah dilaksanakan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem perekonomian campuran, yaitu sistem yang menitikberatkan aktivitas ekonomi pada interaksi antara entitas swasta dan pemerintah.
Secara umum, tatanan perekonomiannya merupakan gabungan dari sistem ekonomi liberal/pasar dan komando/terpusat.
Tujuan pelaksanaan sistem ini adalah untuk mencapai kestabilan pertumbuhan ekonomi dan memberikan ruang kreatif serta inisiatif bagi setiap individu.
Selain itu, dengan penerapannya, maka upaya pencegahan terhadap penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu bisa dilakukan.
Dalam sistem perekonomian ini, entitas swasta diberikan kebebasan untuk menetapkan kegiatan ekonomi yang ingin dilaksanakan.
Sementara itu, pemerintah berperan sebagai pengendali dan pengawas kegiatan perekonomian. Alhasil, peran pemerintah dan entitas swasta lebih seimbang.
Akan tetapi, terkadang sistem ini menyebabkan beban pemerintah menjadi lebih berat jika dibandingkan dengan entitas swasta.
Di samping itu, batasan yang jelas terkait pengaruh kekuasaan negara dalam kegiatan perekonomian tidak ada dan sistem ini tidak memberikan keuntungan bagi pihak swasta.
Apabila campur tangan pemerintah terlalu lemah, maka potensi berlakunya sistem perekonomian liberal tidak bisa dielakkan dan sebaliknya.
Sistem Ekonomi yang Dianut oleh Indonesia
Pada dasarnya, sistem perekonomian yang dimiliki oleh setiap negara tidaklah sama karena disesuaikan dengan ideologi, sumber daya, kondisi ekonomi, dan karakteristik sosial.
Indonesia sendiri menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Sistem ini berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila yang sesuai dengan nilai kebangsaan Indonesia.
Selain itu, SEP juga termuat di dalam UUD 1945 pasal 33 yang mengatur tentang susunan perekonomian serta wewenang negara terkait aktivitas ekonomi.
Arah kebijakan ekonomi SEP secara umum memprioritaskan kemakmuran masyarakat dibandingkan individu sehingga pembangunan ekonomi lebih merata.
Adapun beberapa ciri dari SEP yang tercantum pada UUD 1945 pasal 33 ayat 1–4 adalah sebagai berikut:
- Pemerintah menguasai sumber daya penting demi kemakmuran masyarakat.
- Seluruh aktivitas ekonomi didasarkan oleh rasa kekeluargaan.
- Aktivitas perekonomian harus berwawasan lingkungan dan berdasarkan prinsip keberlanjutan agar tidak terjadi risiko eksploitasi sumber daya.
Dalam pelaksanaannya, setiap individu di Indonesia diberikan hak dan kesempatan untuk berkreasi dengan syarat tidak melanggar kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.
Namun, penerapan SEP ini membuat pengambilan keputusan menjadi terlalu lama sebab harus memikirkan kepentingan bersama.
Itulah pembahasan mengenai apa itu sistem ekonomi dan jenisnya yang perlu diketahui. Informasi tersebut penting untuk dimengerti oleh setiap pelaku ekonomi, termasuk pengusaha.
Pasalnya, hal ini bermanfaat untuk menyusun strategi bisnis yang tepat demi mencari profit sebanyak-banyaknya. Untuk mewujudkan hal itu, tentunya dibutuhkan dana yang cukup.
Dapatkan dana usaha yang kamu butuhkan dengan mengajukan Pinjaman Serbaguna di Pegadaian. Syarat utamanya adalah menyerahkan agunan berupa BPKB kendaraan.
Meskipun BPKB digadaikan, kendaraanmu masih tetap bisa digunakan. Proses pengajuannya pun mudah, yaitu melalui kantor cabang Pegadaian terdekat atau aplikasi Pegadaian Digital.
Jadi, segera lengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan dan ajukan kredit serbaguna di Pegadaian untuk pemenuhan berbagai kebutuhanmu!
Baca juga: 10 Jenis Ekonomi Kreatif: Pengertian, Manfaat, & Contohnya
Artikel Lainnya

Keuangan
Inflasi Hijau: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Inflasi hijau adalah fenomena ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga akibat kebijakan ramah lingkungan. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Keuangan
Ekonomi Syariah: Pengertian, Prinsip Dasar, dan Tujuannya
Ekonomi syariah adalah sistem yang berbasis syariah atau sesuai dengan ajaran agama Islam. Lantas, apa saja prinsip dan tujuannya? Yuk, cari tahu di sini!

Keuangan
Syarat dan Panduan Lengkap Cara Menebus Barang Di Pegadaian
Menebus barang gadai di Pegadaian dilakukan setelah kita melakukan pelunasan gadai cukup membawa Surat Bukti Gadai dan bukti pelunasan.