Jastip: Definisi, Cara Kerja, Contoh, & Tips Memulainya

Transaksi pembelian produk dari luar kota atau negeri saat ini dapat dilakukan secara lebih mudah dan efektif melalui proses jastip.
Jastip adalah akronim dari jasa titip yang menawarkan layanan pembelian barang tertentu di luar jangkauan wilayah. Jastip termasuk usaha digital kekinian yang memiliki banyak peminat.
Bukan tanpa alasan, peluang keuntungan bisnis ini cukup menjanjikan. Lantas, bagaimana cara kerja, contoh, dan tips memulainya? Mari membahasnya dengan lebih detail di artikel ini.
Apa Itu Jastip?
Jastip dapat didefinisikan secara sederhana sebagai layanan yang dilakukan oleh pihak yang menjembatani pembeli dengan penjual. Sesuai namanya, model usaha ini berupa jasa atau layanan.
Jastip membantu pembelian produk di suatu lokasi, kemudian mengirimkannya ke konsumen yang sulit memperoleh produk tersebut.
Artinya, kehadiran jastip adalah solusi alternatif bagi konsumen yang tidak mempunyai kesempatan atau waktu untuk membeli produk tertentu sendiri.
Sebagai contoh, kamu menginginkan suatu produk khusus dari Thailand yang tidak bisa ditemukan di Indonesia. Untuk mendapatkannya, kamu bisa memanfaatkan jastip.
Di sektor bisnis, peran jastip adalah peluang usaha baru yang cukup menjanjikan di masa depan. Bisnis ini sering kali diasosiasikan dengan bisnis import.
Kendati demikian, cara kerja jastip tergolong lebih sederhana. Secara umum, jastip menggunakan sistem pre-order (PO).
Jadi, pembelian produk hanya bisa dilakukan jika ada konsumen yang memesan. Berikut adalah susunan cara kerja jastip yang sebaiknya dipahami, antara lain:
- Memberikan informasi secara luas (bisa melalui media sosial) ke target konsumen bahwa sedang membuka jasa titip dari negara tertentu.
- Memberikan contoh barang atau produk apa saja yang dapat dibeli di sana, seperti tas, sepatu, topi, baju, celana, kosmetik, skincare, makanan, dan lain sebagainya.
- Membuat daftar pemesanan, memasukkan tarif jastip, dan margin keuntungannya di harga produk.
- Konsumen melakukan pembayaran.
- Mulai melakukan pembelian sesuai pesanan.
- Barang dikirimkan satu per satu ke setiap konsumen yang memesan melalui ekspedisi atau jasa kirim.
Perlu diketahui bahwa pelaku bisnis jasa titip dapat menentukan besaran laba secara bebas dengan catatan pemesan atau konsumen sepakat.
Terdapat berbagai keuntungan yang bisa didapatkan ketika menggeluti bisnis jastip, yaitu sebagai berikut:
- Memperoleh keuntungan yang besar dari setiap harga barang.
- Potensi pasar yang tergolong luas, bahkan dapat menargetkan pasar lebih spesifik. Misalnya, khusus makanan, barang elektronik, atau fashion.
- Memiliki waktu dan tempat kerja yang fleksibel selama bisa memenuhi keperluan konsumen.
- Modal relatif kecil karena cukup membeli produk sesuai permintaan pemesan.
- Relatif mudah untuk dijalankan. Jastip dapat dikembangkan dengan melakukan promosi secara konsisten di media sosial.
- Minim risiko karena tidak perlu menyetok barang dan bisa memeriksa kualitas barang secara langsung.
Contoh Jastip
Jastip mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari sehingga contohnya pun cukup beragam. Adapun beberapa contoh ide usaha jastip adalah sebagai berikut:
- Jastip produk skincare dan bodycare dari luar negeri.
- Jastip buku di event, toko, atau bazar buku.
- Jastip fashion, mulai dari aksesoris, pakaian, celana, tas, sepatu, topi, dan lain-lain.
- Jastip makeup dari luar kota atau negeri.
- Jastip album artis-artis luar negeri, seperti American Pop, K-Pop, J-Pop, dan lain sebagainya.
- Jastip makanan, seperti snack, kue, dan lain-lain.
- Jastip elektronik, seperti jam tangan dan gadget.
- Jastip barang koleksi maupun edisi khusus, seperti peralatan rumah tangga, merchandise, mainan, atau alat tulis berdesain unik dari luar negeri.
- Jastip tiket konser.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Rice Bowl Rumahan dan Cara Memulainya
Cara Memulai Jastip
Bisnis jastip dapat dimulai kapan saja. Ketika kamu sedang pergi ke dalam atau luar negeri, cobalah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuka jasa titip.
Selain bersenang-senang, jastip pun berpeluang mendatangkan pundi-pundi rupiah yang menguntungkan. Walaupun cara kerjanya sederhana, cara kerja jastip tetap perlu dipahami dengan tepat agar tidak merugi.
Adapun beberapa cara memulai jastip yang dapat dipraktikkan oleh pelaku bisnis adalah sebagai berikut:
1. Riset Target Pasar
Saat berbisnis, riset target pasar sangat penting untuk dilaksanakan. Cari tahu barang atau produk jastip apa saja yang benar-benar diperlukan.
Pasalnya, tidak semua orang tertarik atau berminat untuk membeli produk menggunakan jasa titip. Jadi, identifikasi dan tentukan jenis barang yang akan ditawarkan secara luas.
2. Memiliki Akses Komunikasi ke Penyedia
Ketika memulai usaha jastip, pastikan bahwa akses komunikasi ke penyedia produk di negara asal ada dan memadai.
Akses komunikasi ini, seperti kemampuan bahasa atau koneksi. Misalnya, kamu menjalankan bisnis jastip untuk produk Jepang, maka sebaiknya miliki koneksi ke produsen atau pemilik usaha di Jepang.
Selain itu, akan lebih baik lagi apabila kamu mampu menguasai bahasa asing, seperti Jepang atau Inggris, supaya bisa berkomunikasi secara lancar dengan pihak penjual.
3. Menyiapkan Foto Produk
Bisnis jastip biasanya ditawarkan di media sosial secara online. Oleh karena itu, siapkan foto-foto produk yang orisinal dan menarik.
Dengan adanya foto, konsumen bisa mendapatkan gambaran akan produk yang ditawarkan. Unggah foto-foto tersebut ke media sosial yang dimiliki.
4. Menentukan Biaya Jastip
Biaya atau tarif jastip adalah indikator penting yang tidak boleh dilewatkan. Pastikan biaya yang ditentukan tetap memberikan keuntungan bagi kamu sebagai penyedia jasa, namun tetap wajar, masuk akal, dan realistis dari pandangan pelanggan.
Cara menentukan biaya jastip bisa dilaksanakan dengan formula berikut.
- Memperhatikan komponen biaya, seperti biaya jasa (sekitar 5-15% dari harga barang), ongkos kirim, dan biaya tambahan (layanan ekspres, packing eksklusif, serta asuransi pengiriman).
- Melakukan simulasi perhitungan untuk mengetahui total harga ke pelanggan dan keuntungan bersih yang akan diperoleh.
- Mempertimbangkan fluktuasi nilai mata uang dan bea cukai dengan merujuk pada regulasi yang berlaku.
5. Memperhatikan Kualitas
Kualitas yang dimaksud dalam hal ini adalah kualitas produk dan pelayanan. Usahakan untuk memberikan layanan terbaik kepada konsumen.
Pastikan pula untuk membeli produk sesuai pesanan pelanggan yang sesuai harga maupun ekspektasi. Kemudian, kemas barang dengan baik agar tidak rusak saat dikirimkan.
6. Mempromosikan Bisnis Jastip
Sebagai pelaku usaha, promosikan bisnis jastip yang dijalankan dengan baik. Susun strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Langkah ini dapat direalisasikan melalui iklan, penggunaan media sosial, website, mengikuti komunitas atau forum, dan lain sebagainya.
Baca juga: 7 Cara Menemukan Ide Bisnis yang Menguntungkan
7. Optimalisasi Layanan
Selain promosi, jangan lupa mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada pelanggan, seperti mengemas barang dengan baik atau meningkatkan kecepatan respons.
Lebih lanjut, cobalah pertimbangkan untuk menawarkan sistem pembayaran COD (Cash on Delivery) dan menetapkan produk request yang mungkin belum ada di daftar penjualan.
8. Menggunakan Sumber Daya yang Baik
Jastip termasuk bisnis online. Hampir keseluruhan operasionalnya dilakukan secara digital, mulai dari penawaran, promosi, hingga pengiriman.
Maka dari itu, dibutuhkan sumber daya yang mumpuni, seperti penggunaan smartphone untuk mendukung keberlangsungan bisnis.
9. Rajin Berkunjung ke Event Potensial
Tidak hanya tempat wisata, cobalah untuk datang ke sejumlah event potensial yang diminati oleh pengguna jasa titip.
Di sana, kamu bisa membuka layanan untuk meningkatkan penghasilan dan keuntungan. Beberapa event potensial yang bisa dikunjungi adalah book fair, pameran, dan bazar.
Demikian pembahasan seputar apa itu jastip, mulai dari pengertian, cara kerja, keuntungan, contoh, dan tips memulainya.
Menjalankan bisnis jastip bukanlah perkara yang mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh pelaku usaha, termasuk finansial.
Jika ingin menekuni jastip namun modal usaha belum cukup, jangan khawatir. Kamu dapat memanfaatkan layanan Gadai Non Emas di Pegadaian untuk mendapatkan dana modal usaha.
Cukup jaminkan barang gudang, seperti sepeda dan/atau barang non emas lainnya. Bawalah barang agunan tersebut beserta kelengkapannya ke kantor cabang Pegadaian terdekat.
Nantinya, petugas akan melakukan penaksiran dan menawarkan plafon uang pinjaman. Setelah seluruh proses pengajuan transaksi selesai, dana akan diterima secara tunai atau transfer.
Bagaimana cara melunasinya? Pinjaman nantinya bisa dicicil sewaktu-waktu hingga lunas. Kamu juga bisa mengajukan perpanjangan berkali-kali apabila jangka waktu yang ditentukan masih belum cukup untuk melunasi pinjaman.
Untuk mengetahui besaran cicilan yang harus dibayarkan, hitunglah menggunakan fitur Simulasi Gadai Non Emas.
Yuk, segera dapatkan dana untuk memulai usaha jastip ataupun memenuhi berbagai kebutuhan dengan Gadai Non Emas di Pegadaian!
Baca juga: 7 Ide Bisnis Kreatif dan Unik untuk Pemula
Artikel Lainnya

Wirausaha
5 Bisnis yang Cocok untuk Menyambut Piala Dunia 2018
Wah, sebentar lagi event Piala Dunia akan berlangsung! Meskipun diselenggarakan di Rusia pada pertengahan 2018 ini, gaungnya sudah terasa dari sekarang. Negara-negara yang memiliki banyak penggemar sepakbola pun mulai bersiap, termasuk Indonesia. Event olahraga yang diadakan tiap 4 tahun ini biasanya memang berlangsung meriah. Ada banyak acara yang digelar untuk untuk turut menikmati pertandingan menarik […]

Wirausaha
Untung Rugi Berbisnis Franchise yang Perlu Kamu Perhatikan!
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.

Wirausaha
Cara Menghitung BEP Usaha, Rumus, Analisis, & Contohnya
Ada berbagai cara menghitung BEP usaha yang bisa dilakukan, salah satunya menentukan fixed costs. Mari ketahui rumus, analisis, dan contohnya di sini!
