Franchise: Pengertian, Keuntungan, dan Tips Memulainya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

09 July 2024
Bagikan :
image detail artikel

Franchise adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada usaha bersifat waralaba atau merakyat. Di Indonesia, franchise sudah bukanlah fenomena baru.
Bahkan saat ini, terdapat berbagai macam franchise lokal yang tersebar di wilayah-wilayah di Indonesia dan populer berkat strategi pemasaran produk di media sosial.
Lantas, seperti apa bentuk dari usaha franchise? Mari cari tahu arti, istilah unik, keuntungan, dan tips memulainya di bawah ini.

Apa itu Franchise?

Menurut Permendag No. 71 Tahun 2019, franchise adalah kepemilikan khusus terhadap suatu sistem usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha.
Disebut juga sebagai waralaba, franchise adalah sistem di mana pemasaran barang atau jasa yang sukses dapat dimanfaatkan oleh pihak lain berdasarkan ketentuan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Salah satu tanda atau ciri dari usaha franchise adalah imbalan berupa kompensasi atau bonus yang diberikan sesuai dengan ketentuan dari pemilik brand.
Sederhananya, franchise bisa dijalankan oleh orang lain, namun masih hak intelektualnya masih dimiliki oleh pemiliknya.
Individu atau badan usaha yang menjalankan franchise seseorang perlu mendapatkan dukungan dari pemilik brand dan membayar biaya di awal sesuai dengan ketentuan.
Saat menjalankan prosedur pelaksanaan franchise, individu terkait perlu membayarkan royalti sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di awal.
Umumnya, terdapat dua jenis franchise, yaitu fokus pada penjualan produk dan merek dagang serta penerimaan layanan dan bantuan dari pemilik.
Pada jenis pertama, pemilik franchise menawarkan untuk memberikan lisensi dagang atas merek tertentu. Di sisi lain, jenis kedua menawarkan kerja sama antara pemilik dan penerima franchise.
Namun pada penerapannya di dunia nyata, perusahaan franchise kerap kali menggabungkan kedua konsep tersebut.
Adapun beberapa contoh franchise di Indonesia yang populer adalah Indomaret, Alfamart, Mixue, Chatime, J&T Express, JNE Express, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Analisis SWOT Usaha: Kenali Tujuan dan Cara Membuatnya 

Istilah dalam Dunia Franchise

Meskipun termasuk dalam sektor wirausaha, franchise adalah dunia bisnis tersendiri yang memiliki aturan serta istilah unik dalam praktiknya. Berikut istilah-istilah yang perlu dicatat:

1. Franchisor

Sebutan untuk pemilik atau pemberi franchise, franchisor memiliki wewenang untuk memberikan hak penggunaan merek dagang kepada pihak lain.
Adapun beberapa hak atau kewenangan yang diberikan adalah penggunaan nama merek dagang, logo, resep, brand identity, hingga sistem usahanya.

2. Franchisee

Franchisee atau penerima franchise adalah pihak yang dapat menggunakan nama brand dan memanfaatkan HKI atas kesepakatan dengan pemilik franchise.
Sebagai gantinya, franchisee perlu membayarkan sejumlah uang untuk menggunakan hak-hak yang diberikan.

3. Franchise Fee

Biaya untuk meminta izin dari franchisor untuk menjalankan suatu franchise disebut sebagai franchise fee.
Pembayaran franchise fee dilakukan di awal ketika usaha belum beroperasi. Dengan pembayaran biaya ini, franchisee berkah menggunakan merek dagang sesuai dengan jangka waktu dan kesepakatan.
Hal-hal yang termasuk dalam franchise fee mencakup pelatihan awal, informasi supplier untuk barang-barang tertentu, desain gerai, survei lokasi usaha, dan lain sebagainya.

4. Royalty Fee

Biaya lain yang perlu dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor disebut sebagai royalty fee. Berbeda dengan franchise fee, royalty fee dibayarkan setiap bulannya.
Sering disingkat sebagai royalti, biaya yang dibebankan sesuai dengan kesepakatan ini wajib dibayar.
Adapun royalti adalah persentase keuntungan dari usaha yang dijalankan oleh penerima franchise.

Keuntungan Franchise

Terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan dari usaha franchise selain pemasukan secara rutin. Di samping itu, franchise dapat memberikan beberapa keuntungan lain sebagai berikut:

1. Memastikan Perkembangan yang Cepat

Usaha waralaba atau franchise adalah salah satu jenis yang berkembang dengan cukup cepat di Indonesia.
Dengan mengajukan diri sebagai penerima franchise, kamu tidak perlu lagi memusingkan proposal usaha karena sistemnya sudah berjalan secara tertata dari pusat.
Adanya protokol yang menjadi acuan dapat membantu manajemen usaha berjalan dan berkembang dalam waktu singkat.
Produk dan berbagai peralatan sudah disiapkan sesuai dengan standar prosedur franchise. Sebagai penerima hak guna franchise, kamu tinggal menjalankannya sesuai dengan ketentuan.

2. Menggali Pengalaman Berbisnis

Menjalankan franchise dapat membantumu menambah wawasan serta keahlian untuk mengembangkan usaha sendiri di masa depan.
Meskipun semua hal yang dibutuhkan sudah dilengkapi oleh pemilik franchise, proses pelaksanaannya memerlukan perhatian tersendiri.
Pengalaman tersebut dapat membuka kesempatan untuk melatih diri sendiri menjadi wirausahawan yang menjalankan usaha dari nol.
Sebagai anggota franchise, kamu juga dapat mempelajari sistem operasional, promosi, pengelolaan uang, dan lain sebagainya yang diterapkan oleh suatu brand.

3. Menekan Biaya Pemasaran

Salah satu ciri franchise adalah merek yang tersohor. Memiliki nama atau branding yang kuat dapat membantumu menekan biaya pemasaran.
Pasalnya, franchise memiliki brand image yang kuat sehingga dapat dikenal oleh banyak orang tanpa promosi dengan gencar.
Dengan begitu, biaya pemasaran pun dapat ditekan dan nominal keuntungan yang mungkin diraup pun akan semakin besar.

4. Mendapatkan Network atau Mitra Ternama

Menjadi franchisee dapat membantumu mendapatkan mitra yang memiliki network luas. Dengan rekan bisnis yang berpengalaman, kamu pun bisa lebih banyak mendapatkan wawasan berwirausaha.
Maka dari itu, manfaatkan kesempatan menjalankan franchise untuk belajar tentang usaha yang baik dan membangun relasi dengan perusahaan berpengalaman.
Baca juga: 13 Ide Jualan Makanan Modal Kecil yang Menguntungkan 

Tips Memulai Usaha Franchise

Jika tertarik untuk mendapatkan pemasukan dari usaha franchise, simak dulu tips yang dapat dijadikan sebagai acuan berikut:

1. Melakukan Riset Franchise

Sebelum menentukan untuk memulai usaha franchise, tuliskan dulu beberapa opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
Di samping itu, perhatikan penawaran serta nominal fee yang dibebankan agar bisa menghitung persentase pemasukan dan memperkirakan peluang keuntungan usaha nantinya.

2. Menentukan Usaha Franchise

Pilihlah franchise yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Pertimbangkan beberapa aspek yang dapat membantu mengembangkan usaha lebih cepat.
Tentunya, usaha yang memiliki branding kuat akan lebih mudah dikenal dan cepat berkembang. Namun, branding yang kuat juga berimbang dengan harga atau fee yang ditawarkan.
Maka dari itu, pastikan untuk memiliki modal yang cukup sebelum memulai usaha franchise agar prosesnya tidak terkendala.

3. Mempertimbangkan Tren di Pasar

Agar mendapatkan pemasukan secara optimal, pertimbangkanlah tren di pasar ketika menentukan franchise.
Cek apakah tren dapat berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama atau cepat meredup. Dengan memperhatikan tren, kamu pun bisa memperhitungkan kemungkinan kelangsungan usaha.

4. Memastikan Prosedur Pelaksanaan Franchise

Salah satu hal penting dalam pelaksanaan franchise adalah SOP (Standard Operating Procedure).
Panduan yang jelas dan dicantumkan pada kesepakatan kedua belah pihak dapat membantu usahamu berjalan dengan lebih lancar.
Itulah pembahasan seputar franchise dan berbagai hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankannya.
Jika tertarik untuk menjalankan franchise, kamu bisa mengumpulkan modal terlebih dahulu. Apabila modal yang disiapkan masih belum cukup, dapatkan tambahan dana dengan pinjaman dari Pegadaian.
Jika ingin mengembangkan usaha Pegadaian menyediakan layanan KUPEDES yang merupakan pinjaman dengan skema fidusia. Sifatnya untuk perorangan maupun umum dengan bunga wajar untuk pengembangan usaha mikro.
Pengajuannya mudah dengan pola angsuran yang bisa disesuaikan dengan karakteristik usaha. Jika disetujui, kamu berhak mendapatkan pinjaman mulai dari Rp20 juta hingga Rp500 juta lho.
Tertarik untuk mendapatkan tambahan modal guna menjalankan usaha franchise? Yuk, ajukan pembiayaan KUPEDES di Pegadaian!
Baca juga: 5 Cara Memulai Usaha Dari Nol yang Wajib Diketahui

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved