Usaha Konveksi: Contoh, Cara Memulai, hingga Strateginya

Fashion termasuk industri yang berjalan dinamis dan terus mengalami perkembangan. Bagaimana tidak, pakaian menjadi kebutuhan primer yang selalu diperlukan oleh setiap orang.
Di sinilah konveksi hadir sebagai bisnis yang memiliki peranan krusial. Usaha konveksi adalah sektor yang menyediakan produk tekstil untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat.
Memahami cara kerja dan dinamika di sektor usaha ini sangat penting bagi pemilik bisnis karena potensi keuntungannya membuat tingkat persaingan pasar semakin ketat.
Artikel ini akan mengulas lebih jauh mengenai usaha konversi, termasuk contoh, cara memulai hingga strategi pemasarannya. Jadi, jangan lewatkan pembahasan berikut.
Apa Itu Usaha Konveksi?
Usaha konveksi adalah bidang bisnis yang menawarkan jasa produksi pakaian jadi secara massal atau banyak dengan model sesuai masuknya permintaan pemesan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan yang lebih tepat adalah “konfeksi”. Hanya saja, masyarakat umumnya memang lebih mengenal istilah “konveksi”.
Walaupun demikian, keduanya tetap mengacu pada hal yang sama. Hasil produksi dari usaha konveksi adalah celana, kaus, jaket, kemeja, baju muslim, rok, dan lain sebagainya.
Pangsa pasar konveksi terbilang cukup besar karena permintaan terhadap pakaian terus ada seiring perkembangan tren dan fungsi, baik untuk kebutuhan individu, komunitas, atau institusi.
Alhasil, peluang usaha ini sangat terbuka lebar. Namun, masih termasuk bisnis industri kecil dan menengah karena hanya menggunakan sekitar 20 mesin jahit sebagai alat produksi.
Di samping itu, terdapat beberapa kriteria lainnya yang membuat bisnis tersebut belum dapat dikatakan usaha berskala besar, antara lain:
- Dapat dijalankan sebagai usaha rumahan dalam skala kecil hingga lebih besar.
- Memproduksi puluhan sampai 500 potong pakaian per hari atau sekitar 10.000 ribuan potong pakaian per bulannya.
- Memproduksi pakaian dari semua ukuran, yaitu S, M, L, XL, XXL, XXXL, dan lain-lain. Umumnya, bagan ukuran antarusaha konveksi dalam satuan cm tidak sama.
Baca juga: 10 Peluang Usaha Rumahan yang Profitable, Sayang Jika Dilewatkan!
Contoh Usaha Konveksi
Secara umum, contoh usaha konveksi bisa diketahui berdasarkan jenisnya. Terdapat beberapa jenis usaha konveksi dengan spesialisasi masing-masing, di antaranya:
1. Konveksi Kaus
Seperti namanya, usaha konveksi ini berfokus pada produksi kaus, mulai dari yang sablon, polos, dan berdesain sesuai pesanan. Konveksi kaus dapat dikatakan memiliki permintaan paling banyak dari pelanggan.
2. Konveksi Pakaian Wanita
Terdapat banyak kategori pakaian wanita yang diproduksi pada konveksi ini, seperti kaus, outer, baju muslim, setelan kantor, blouse, dan gaun.
Konveksi pakaian wanita termasuk yang cepat mengalami perkembangan mengingat gaya fashion kaum perempuan terus berganti mengikuti tren.
3. Konveksi Pakaian Pria
Berbeda dengan wanita, gaya fashion pria sebetulnya tidak banyak berubah. Namun, permintaan kebutuhan akan pakaian pria tetap tinggi.
Baju pria yang menjadi fokus produksi di usaha konveksi biasanya, yaitu kaus polos, kaus bergambar, kemeja, atau kaus dengan desain khusus.
4. Konveksi Baju Anak
Contoh konveksi ini hanya memproduksi baju untuk anak laki-laki maupun perempuan. Kategorinya mulai dari pakaian bayi sampai yang berdasarkan usia.
Umumnya, kain akan dipilih dari bahan yang menyerap keringat dan dingin sehingga nyaman dikenakan. Selain itu, desainnya terkesan lebih ceria dengan warna-warna cerah.
5. Konveksi Pakaian Muslim
Konveksi pakaian muslim di Indonesia termasuk usaha yang menjanjikan mengingat mayoritas penduduknya Islam sehingga permintaan terhadap jenis pakaian ini cukup tinggi.
Kategori pakaian muslim yang diproduksi di usaha konveksi, yakni jilbab, baju gamis, baju koko, peci, sarung, baju muslim anak-anak, dan lain sebagainya.
6. Konveksi Baju Seragam
Pada dasarnya, fokus produksi pada usaha konveksi ini sesuai dengan pesanan yang ada. Permintaan akan meningkat ketika menjelang tahun ajaran baru.
Pihak konveksi biasanya akan menjual baju seragam eceran di toko grosir atau bekerja sama dan menerima pesanan dari sekolah tertentu.
7. Konveksi Pakaian Sesuai Pesanan
Usaha konveksi ini dapat memenuhi kebutuhan pesanan untuk pakaian apapun, seperti pakaian partai besar atau kecil, seragam pegawai, merchandise, kaus brand, baju olahraga, dan lain sebagainya.
8. Konveksi Tas
Contoh usaha konveksi ini khusus memproduksi tas dengan berbagai ukuran, modal, atau sesuai pesanan. Jenis tasnya, mencakup tas sehari-hari, tas laptop, totebag, tas ransel, dan lain-lain.
9. Konveksi Jaket
Biasanya, jenis produksi jaket pada usaha konveksi ini untuk berbagai kebutuhan, mulai dari jaket olahraga, jaket motor, hingga jaket sehari-hari.
Baca juga: Usaha Digital: Kenali Kelebihan & Contohnya yang Menjanjikan
Cara Memulai Usaha Konveksi
Jika tertarik menjadi pengusaha konveksi, maka kamu harus membuat rencana bisnis dengan matang. Adapun beberapa cara memulai usaha konveksi adalah sebagai berikut.
1. Tetapkan Bentuk Bisnis
Sebagai langkah awal, tentukan bentuk bisnis yang hendak dijalankan terlebih dahulu, yaitu B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Customer).
B2B merupakan model usaha antarpelaku bisnis. Sementara itu, B2C lebih mengacu pada usaha yang dilaksanakan dari pelaku bisnis langsung kepada pelanggan.
2. Tentukan Jenis Produksi
Dalam hal ini, kamu dapat melakukan riset untuk mengetahui kebutuhan, tren pasar, dan konsumen yang ingin dijadikan target.
Jenis produksi pun bisa ditentukan menurut minat, visi misi, atau persaingan usaha di industri tersebut. Amati manakah yang kira-kira memiliki segmentasi pasar menjanjikan.
3. Riset Pemasok Bahan
Selanjutnya, lakukan riset untuk mencari pemasok bahan sesuai produk dengan mempertimbangan dari segi kualitas maupun harga.
Apabila mendapatkan harga bahan terlalu mahal, maka penetapan harga produk dapat bertambah sehingga profit pun akan semakin menipis dan begitu pula sebaliknya.
4. Memilih Lokasi Produksi
Usaha konveksi membutuhkan ruang produksi yang cukup luas. Oleh karena itu, perlu mencari lokasi produksi yang tepat jika memang area rumah tidak cukup untuk mendirikan usaha ini.
Sebaiknya, pilih lokasi produksi yang sesuai dengan budget, termasuk tenaga kerja, jumlah produksi, serta mesin jahitnya nanti.
5. Rancang Alur Produksi
Jangan lupa untuk merancang bagaimana alur produksi yang akan dilaksanakan. Adapun tahapannya secara umum, yaitu:
- Menghimpun material, mulai dari benang, kain, kancing, dan lain-lain.
- Merencanakan pola pakaian menggunakan software tertentu.
- Proses pemotongan kain sesuai rancangan pola, mencakup saku, bagian dasar pakaian, dan atribut lainnya.
- Setting aplikasi yang hendak dipakai, apakah dengan sablon, bordir, atau lainnya dan terapkan ke pakaian.
- Proses penjahitan sesuai rancangan pola.
- Proses kontrol kualitas untuk memastikan bahwa hasil telah sesuai permintaan konsumen.
- Proses penguapan untuk membuat pakaian lebih rapi yang dilanjutkan dengan pengemasan produksi menggunakan bahan sesuai citra usaha konveksi.
Baca juga: Mengenal Bisnis Autopilot, Keunggulan, Hingga Contohnya
Strategi Pemasaran Usaha Konveksi
Setelah mengetahui cara memulai usaha konveksi, memahami marketing-nya pun penting. Berikut ini merupakan strategi pemasaran yang dapat disusun agar usaha berkembang pesat:
- Media Sosial dan Marketplace: Manfaatkan platform media sosial dan marketplace guna menampilkan katalog produk, berinteraksi dengan calon konsumen, serta membangun kesadaran merek.
- Situs Web atau Toko Online: Buatlah situs web pribadi atau toko online untuk membagikan informasi terkait produk secara lebih detail, termasuk proses pemesanan hingga pembayaran. Strategi ini pun bagus untuk membangun kredibilitas brand.
- Outlet Fisik: Bisnis memang tidak harus memiliki lokasi display offline. Namun, untuk menjangkau lebih banyak konsumen lokal, maka sebaiknya mempunyai satu outlet offline di rumah sebagai representatif dan bahan promosi untuk ekspos di media sosial.
- Promosi Fisik: Dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk, menyebarkan brosur, dan lain sebagainya untuk menarik minat pelanggan di area sekitar.
- Kerja Sama: Kamu bisa menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan sekolah, perusahaan, komunitas, maupun instansi lain yang memerlukan produk konveksi untuk seragam atau acara khusus.
- Diskon dan Paket: Berikan penawaran potongan harga untuk pembelian grosir atau paket khusus pemesanan tertentu, seperti celana dan kemeja dalam satu paket.
- Program Loyalitas: Program ini khusus bagi pelanggan setia, seperti diskon atau cashback, untuk mendorong retensi konsumen.
Demikian pembahasan mengenai apa itu usaha konveksi, contohnya berdasarkan jenis, cara memulai, hingga strategi pemasaran produk.
Untuk memastikan kontinuitas operasional usaha, maka dibutuhkan pendanaan yang cukup memadai. Dengan demikian, usaha konveksi dapat maju dan berkembang pesat.
Agar hal tersebut terwujud, kamu bisa mengajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian guna mendapatkan kebutuhan modal tambahan dengan hanya menjaminkan BPKB kendaraan.
Dana kredit akan diterima secara tunai atau transfer setelah seluruh proses selesai, mulai dari verifikasi, survei, dan persetujuan kebutuhan pinjaman.
Selanjutnya, dilakukan kegiatan pendampingan terhadap nasabah selama masa kredit berlangsung. Pinjaman Usaha menetapkan cicilan bersifat tetap per bulan.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, dapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha dengan mengajukan Pinjaman Usaha di kantor cabang Pegadaian terdekat sekarang!
Baca juga: Tips Sukses Bisnis Online Pakaian dan Fashion
Artikel Lainnya

Wirausaha
5 Macam Pekerjaan di Dataran Tinggi dengan Prospek Cerah
Temukan peluang bisnis di dataran tinggi: pertanian modern, perkebunan, properti vila, pemandu wisata, dan kuliner khas. Pelajari potensinya!

Wirausaha
Decoy Effect: Definisi, Dampak, Contoh, hingga Penerapannya
Decoy effect adalah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dalam bisnis. Yuk, cari tahu mengenai dampak, contoh, dan penerapannya di artikel ini!

Wirausaha
Lima Peluang Usaha yang Cocok Dijalankan Selama Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan sudah tiba! Selain menyibukkan diri dengan menjalankan ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunah, ada banyak kegiatan lain yang bisa dikerjakan di bulan suci ini, salah satunya adalah berbisnis. Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk menjalankan berbagai jenis usaha. Nah, buat Anda yang sedang bingung memilih jenis usaha apa yang cocok, daftar peluang usaha […]
