7 Perbedaan Haji dan Umrah yang Mendasar dan Perlu Diketahui
Terdapat dua jenis ibadah ke tanah suci yang perlu diketahui oleh umat muslim, yaitu haji dan umrah. Lantas, apakah sahabat tahu perbedaan haji dan umrah?
Selain tata cara umrah dan haji yang berbeda, terdapat faktor-faktor pembeda mendasar lain yang perlu diperhatikan, seperti hukum, rukun, serta waktu dan durasi pelaksanaan.
Agar dapat memahami perbedaan haji dan umrah dengan lebih baik, mari simak informasinya di bawah ini.
Perbedaan Haji dan Umrah
Berdasarkan pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), haji adalah rukun Islam kelima dan diwajibkan untuk orang Islam yang mampu.
Pelaksanaan haji dilakukan dengan berkunjung ke Ka’bah dan dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu bulan haji dengan melakukan amalan-amalan, seperti ihram, tawaf, sa’i, dan wukuf.
Adapun umrah adalah ibadah ke tanah suci yang pelaksanaannya lebih singkat dari haji. Biasanya, umrah juga dikenal sebagai haji kecil.
Lantas, apa bedanya umrah dan haji jika keduanya sama-sama dilaksanakan di tanah suci? Berikut adalah masing-masing faktor pembedanya:
1. Hukum
Pada dasarnya, perbedaan haji dan umrah terletak pada hukumnya. Haji adalah ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Maka dari itu, pelaksanaannya wajib bagi orang Islam dengan kemampuan fisik serta finansial yang mencukupi.
Adapun hukum haji sendiri disebutkan dalam Q.S. Ali Imran ayat 97 yang berbunyi:
Berdasarkan mazhab Syafi’i dan Hanbali, hukum ibadah umrah adalah wajib. Namun, jika dilihat dari mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi, hukum umrah adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
2. Rukun
Salah satu perbedaan antara haji dan umrah adalah rukun dan serangkaian ibadah yang perlu dijalankan.
Rukun haji meliputi ihram, wukuf, thawaf, sa’i, dan tahallul yang dilaksanakan secara tertib, sedangkan umrah tidak mengikutkan wukuf di dalamnya.
3. Waktu Pelaksanaan
Perbedaan haji dan umrah selanjutnya adalah waktu pelaksanaannya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, haji hanya dilaksanakan pada bulan haji.
Ibadah haji dilakukan pada waktu tertentu, yaitu antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Dzulhijjah dengan wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Adapun umrah tidak memiliki penetapan waktu khusus. Umrah bisa dilakukan kapan saja, kecuali tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
4. Penyelenggara
Di Indonesia, penyelenggara ibadah haji dan umrah dibedakan, namun peraturan keberangkatan tetap diatur oleh pemerintah.
Keberangkatan Haji Reguler diatur oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Ditjen PHU).
Adapun Haji ONH Plus dan Haji Furoda dilaksanakan oleh badan yang berbeda, yaitu Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Untuk umrah, keberangkatan bisa ditentukan oleh jemaah melalui agen travel berizin yang berperan sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Baca juga: Destinasi Liburan ke Luar Negeri Budget 5 Juta dan Tipsnya
5. Lokasi Pelaksanaan
Perbedaan haji dan umrah selanjutnya ada di lokasi pelaksanaannya. Haji adalah ibadah yang tidak hanya dilaksanakan di Makkah.
Jemaah haji diharuskan untuk melakukan serangkaian ibadah di luar Makkah, yaitu wukuf di Arafah, melempar jumrah di Mina, dan menginap di Muzdalifah.
Adapun rangkaian ibadah umrah sendiri hanya dilaksanakan di Makkah dan Madinah.
6. Durasi Pelaksanaan
Selanjutnya, perbedaan haji dan umrah terletak pada durasi pelaksanaan. Secara umum, haji dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan umrah.
Sebenarnya proses haji hanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 hari. Namun, jemaah haji reguler asal Indonesia umumnya menghabiskan waktu hingga 40 hari untuk melaksanakan serangkaian ibadah, termasuk umrah, ziarah, dan Arbain di Masjid Nabawi.
Umrah tidak memerlukan waktu yang panjang. Pelaksanaannya hanya berlangsung selama 2 hingga 3 jam.
Namun, jemaah umrah dari Indonesia biasanya berada di tanah suci sekitar 9 hingga 12 hari sesuai dengan paket perjalanan yang dipilih.
7. Besar Biaya yang Dikeluarkan
Mengingat durasi pelaksanaannya, biaya haji dan umrah tentunya akan berbeda. Seperti yang umumnya diketahui, biaya haji lebih tinggi daripada biaya umrah.
Untuk beribadah haji, jemaah bisa memilih beberapa paket, yaitu Haji Reguler, Haji Plus, dan Haji Furoda.
Di sisi lain, biaya umrah sendiri dimulai dari Rp25 juta. Adapun tingkatan harganya disesuaikan berdasarkan tanggal keberangkatan, lamanya perjalanan, jenis paket, dan fasilitas yang disediakan.
Itulah pembahasan seputar perbedaan haji dan umrah yang dapat memberikan wawasan baru seputar pelaksanaan ibadah ke tanah suci.
Kedua jenis ibadah tersebut dapat dilaksanakan apabila sahabat memiliki dana yang cukup. Nah, sudahkah sahabat siap menunaikan ibadah haji atau umrah?
Apabila belum memiliki dana yang cukup, sahabat tidak perlu khawatir. Pegadaian menawarkan solusi pembiayaan untuk ibadah haji dan umrah yang bersifat syariah.
Melalui layanan Pembiayaan Porsi Haji dan Pembiayaan Wisata Religi, sahabat dapat mewujudkan impian untuk beribadah di tanah suci.
Cukup serahkan barang jaminan berupa emas 24 karat dengan berat minimal 3,5 gram. Angsuran sendiri disesuaikan dengan syariat Islam.
Jaminan dapat digunakan untuk melunasi pembiayaan. Jika mampu melunasinya, sahabat berhak mendapatkan kembali emas tersebut.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari lengkapi persyaratannya untuk beribadah ke tanah suci segera!
Baca juga: Cara Pembayaran Gadai di Pegadaian dari Rumah
Artikel Lainnya
Wirausaha
Menggiurkan, Ini Cantiknya Laba Bisnis Sepatu di Tanah Air
Perubahan tren yang cukup dinamis ini pun membuat banyak pebisnis mencoba menceburkan diri di bisnis sepatu ini.
Wirausaha
5 Pantangan Investasi Menurut Warren Buffet
Di tengah perekonomian yang semakin sulit, mengelola uang yang Anda miliki menjadi sangat penting. Ada baiknya juga Anda menginvestasikan uang Anda.
Inspirasi
Ini Syarat Gadai HP di Pegadaian dan Caranya yang Tepat
Jika melengkapi syarat gadai HP di Pegadaian, sahabat bisa mendapatkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan. Yuk, simak selengkapnya di sini!