Capital Expenditure: Jenis, Cara Hitung, Hingga Contohnya

Capital expenditure adalah belanja modal oleh suatu entitas dalam skala besar. Istilah dalam finansial perusahaan ini penting untuk dipelajari.
Bukan tanpa alasan, capital expenditure tidak hanya sekadar biaya pengeluaran. Lebih dari itu, konsep ini dapat menjadi investasi profitabel yang meningkatkan nilai suatu perusahaan.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai capital expenditure (CapEx). Jadi, jangan lewatkan pembahasan berikut.
Apa Itu Capital Expenditure?
Capital expenditure adalah konsep dasar dalam keuangan maupun bisnis yang mengacu pada jumlah pengeluaran suatu perusahaan.
Dana yang dihabiskan semata-mata untuk meningkatkan, membeli, merawat, serta memperbaiki aset dengan usia manfaat cukup lama (aset tetap), seperti:
- Bangunan.
- Tanah.
- Kendaraan.
- Peralatan pabrik.
- Mesin.
- Gudang, dan lain sebagainya.
Dalam konteks akuntansi, capital expenditure diartikan sebagai alokasi uang yang direncanakan guna mendapatkan aset tetap dengan masa manfaat ekonomi panjang.
Alhasil, bisa dikatakan bahwa pengeluaran tersebut untuk kebutuhan jangka panjang. Biasanya, perusahaan mengeluarkan CapEx dalam situasi tertentu, antara lain:
- Ketika pertama kali berdiri.
- Saat mempunyai proyek baru.
- Hendak melakukan investasi di sebuah proyek.
Tujuannya tidak lain adalah untuk menunjang keberlangsungan aktivitas operasional dan meningkatkan kapasitas serta efisiensi bisnis dalam jangka panjang.
Memahami CapEx penting bagi pebisnis dan investor karena memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan keputusan investasi yang lebih bijak, termasuk dalam pemilihan saham perusahaan.
Capital expenditure yang strategis akan menjadi pertanda positif bahwa perusahaan mempunyai rencana jangka panjang untuk terus kompetitif dan sukses di pasar.
Jenis CapEx
Secara umum, ada beragam jenis CapEx yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan sesuai kebutuhannya. Adapun beberapa jenis capital expenditure adalah sebagai berikut.
1. Expansion Generated by New Products
Sesuai namanya, jenis CapEx ini digunakan ketika perusahaan berencana menciptakan produk baru untuk menarik banyak pelanggan agar pemasukan meningkat.
Expansion generated by new products dikeluarkan untuk melakukan pembelian alat produksi terbaru maupun beberapa bahan kebutuhan nantinya.
2. Projected Mandated by Law
Perusahaan menggunakan jenis CapEx ini untuk memenuhi hukum yang berlaku bukan berlandaskan dalam pencarian keuntungan.
Misalnya, suatu perusahaan membeli alat pengolahan limbah. Penggunaan alat ini bertujuan untuk mendukung proses mengolah limbah pabrik supaya tidak mencemari lingkungan sehingga tidak melanggar pemberlakuan kebijakan apapun.
3. Equipment Replacement
Equipment replacement adalah jenis capital expenditure untuk menambah aset sebab aset lama yang sudah usang, tidak berfungsi, atau memang ada kebutuhan baru.
Misalnya, PT XYZ yang mengeluarkan dana tidak sedikit untuk melakukan pembelian laptop dan komputer untuk mengganti perangkat yang sebelumnya rusak.
4. Expansion to Meet Growth in Existing Products
Bisnis atau perusahaan tentu harus berekspansi untuk memperluas jejaring maupun pangsa pasarnya. Dalam hal ini, maka digunakanlah expansion to meet growth in existing products.
Tujuannya adalah untuk menyiapkan segala keperluan dalam proses buka cabang di daerah lain, mulai dari membeli bangunan baru, mesin, menambah jumlah karyawan, dan lainnya.
Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya bagi Bisnis
Perbedaan CapEx dan OpEx
Capital expenditure sering kali dikaitkan dengan operating expenditure (OpEx). Keduanya memang sama-sama menyatakan tentang biaya pengeluaran perusahaan.
Meskipun demikian, tidak seluruhnya sama. Ada beberapa perbedaan CapEx dan OpEx yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Nominal
Umumnya, biaya CapEx diketahui sangat besar dan hanya sekali dibayarkan. Di sisi lain, biaya OpEx tidak terlalu besar, tetapi dikeluarkan secara rutin.
Dapat pula dipahami bahwa capital expenditure adalah biaya modal untuk pembelian aset. Sementara itu, OpEx bisa dikatakan sebagai pengeluaran operasional atau beban usaha.
2. Fungsi
Fungsi pun termasuk aspek yang menjadi perbedaan CapEx dan OpEx. Pengeluaran CapEx berfungsi untuk menunjang kegiatan bisnis, seperti membeli atau merawat suatu aset.
Sementara, dana OpEx lebih difungsikan untuk mendukung operasional harian perusahaan, seperti pembayaran pajak, upah karyawan, perbaikan rutin mesin produksi, dan lain-lain.
Selain itu, OpEx dikeluarkan untuk menjamin operasional perusahaan yang direncanakan berjalan lancar sehingga dapat mempertahankan kelangsungan aset.
3. Dampak pada Laporan Keuangan
Pada laporan keuangan, CapEx bisa dilihat di neraca yang dicatat sebagai aset tetap. Nilai aset ini nantinya akan turun secara bertahap selama masa manfaatnya akibat depresiasi.
Kemudian, OpEx tercatat di dalam laporan laba rugi sebab dinilai sebagai biaya operasional yang bisa mengurangi keuntungan perusahaan secara langsung.
Cara Menghitung CapEx
Sebetulnya, besaran capital expenditure dapat dilihat secara mudah dan praktis melalui cash flow investasi di laporan keuangan perusahaan.
Namun, ada alternatif lain apabila tidak bisa mengaksesnya, yaitu dengan menghitung manual. Dalam hal ini, kamu perlu mengetahui rumus yang digunakan terlebih dahulu, seperti:
CapEx = PP&E saat ini - PP&E lama + Biaya depresiasi saat ini
Keterangan:
- PP&E (Property, Plant, and Equipment) adalah aset tetap dan berwujud yang dimiliki perusahaan.
- PP&E untuk periode saat ini dan sebelumnya ditunjukkan oleh neraca serta laporan laba rugi. Kedua jumlah akan memperlihatkan selisih bersih dari PP&E.
Cara menghitung CapEx dari laporan keuangan sendiri dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Memahami bagian dari laporan laba rugi untuk mengetahui biaya depresiasi di periode yang berjalan.
- Mencari saldo untuk aset tetap di periode sebelumnya dan selisih saldo tersebut dengan saldo aset tetap saat ini.
- Menambahkan selisih saldo aset tetap ke biaya depresiasi di periode berjalan. Dari sinilah nanti CapEx periode berjalan akan diketahui.
Agar pemahaman menjadi semakin jelas, cobalah perhatikan contoh perhitungan capital expenditure berikut.
Perusahaan HIJ sudah menyelesaikan periode operasional dan membuat laporan keuangan dengan detail sebagai berikut:
- Jumlah nilai PP&E di perusahaan HIJ di awal 2024 sebesar Rp500.000.000.
- Jumlah nilai PP&E di perusahaan HIJ di akhir 2024 sebesar Rp550.000.000.
- Biaya depresiasi, termasuk amortisasi aset tidak berwujud sebesar Rp150.000.000.
Menurut informasi keuangan di laporan laba rugi, berapakah jumlah capital expenditure perusahaan HIJ tersebut?
Jawab:
CapEx = PP&E saat ini - PP&E lama + Biaya depresiasi saat in
= Rp550.000.000 - Rp500.000.000 + Rp150.000.000
= Ep200.000.000
Baca juga: Manajemen Bisnis: Ini Fungsi, Tujuan, Komponen, & Contohnya
Pentingnya Perhitungan CapEx
Proses perhitungan terhadap capital expenditure sangat penting karena berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan. Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi lainnya pula, seperti:
- Sebagai referensi untuk menghitung besaran nilai CapEx yang akan menjadi acuan jangka panjang perusahaan. Ini dapat memberikan strategi tambahan bagi bisnis perusahaan untuk lebih berkembang.
- Sebagai investasi masa depan sebab berbagai alat produksi dan aset yang dibeli diharapkan mampu mendatangkan profit bagi perusahaan di kemudian hari.
- Menjadi langkah preventif supaya kemungkinan depresiasi tidak membawa kerugian signifikan bagi perusahaan.
- Membantu mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam membeli aset. Ini penting untuk menentukan langkah bisnis ke depannya.
Contoh Capital Expenditure
Contoh capital expenditure umumnya mudah ditemukan/dikenali. Adapun beberapa contoh dan penggunaannya adalah sebagai berikut.
- Biaya pembelian alat serta aset, meliputi tanah, komputer, gedung, alat produksi, dan lainnya yang berkaitan dengan kontinuitas suatu bisnis.
- Biaya produksi yang berhubungan dengan pembelian beberapa alat produk baru serta proses uji coba dalam suatu perusahaan.
- Biaya untuk lisensi yang erat kaitannya dengan legalitas perusahaan dan hasil produk.
- Biaya perbaikan untuk kinerja peralatan dan mesin.
- Biaya promosi untuk meningkatkan penjualan.
- Biaya pembelian hak paten, bangunan, properti, dan perangkat komputer.
- Biaya pemeliharaan dan pembaruan software.
Demikian penjelasan tentang apa itu capital expenditure, jenis, bedanya dengan operating expenditure (OpEx), cara hitung, fungsi perhitungan, dan contoh.
Dapat dipahami bahwa capital expenditure adalah dana pengeluaran untuk kebutuhan di luar aktivitas secara operasional untuk keberlangsungan perusahaan.
Perusahaan pun harus memastikan bahwa rencana investasi jangka panjang ini tetap berjalan walaupun kondisi kas sedang ketat.
Agar kelancaran operasional tetap terjaga tanpa mengganggu arus kas harian perusahaan, tentu diperlukan dukungan pendanaan eksternal.
Nah, kamu bisa mengandalkan Pinjaman Usaha dari Pegadaian untuk memperoleh modal tambahan guna pembelian peralatan, perluasan usaha, atau peningkatan kapasitas produksi.
Layanan pembiayaan ini cocok untuk usaha perseorangan dan badan usaha. Cukup jaminan BPKB kendaraan sebagai salah satu syaratnya.
Selama proses pengajuan, petugas akan melakukan verifikasi dan survei. Setelah kebutuhan kredit disetujui, maka uang pinjaman dapat diterima sepenuhnya.
Kemudian, diselenggarakan aktivitas pendampingan nasabah oleh tim Pegadaian selama masa kredit berlangsung.
Cicilan Pinjaman Usaha tetap per bulannya. Nasabah bisa melunasi pinjaman menggunakan berbagai fitur pembayaran yang telah disediakan.
Jadi, tertarik untuk bertransaksi? Yuk, dapatkan dana kredit cepat untuk pengembangan usaha dengan mengajukan Pinjaman Usaha di kantor cabang Pegadaian terdekat sekarang!
Baca juga: Risiko Operasional: Pahami Penyebab, Contoh, & Manajemennya
Artikel Lainnya

Keuangan
Inflasi Hijau: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Inflasi hijau adalah fenomena ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga akibat kebijakan ramah lingkungan. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Keuangan
Tunjangan Hari Raya (THR): Aturan dan Cara Menghitungnya
Cari tahu cara menghitung Tunjangan Hari Raya (THR) beserta aturannya untuk memastikan kamu memperoleh hak THR sesuai peraturan yang berlaku.

Keuangan
Macam-macam Hobi yang Bisa Hasilkan Uang
Hampir semua orang memiliki kegiatan atau aktivitas yang disenanginya. hal ini biasa disebut dengan hobi. Banyak hobi yang terkadang tidak hanya sekadar untuk mengisi waktu luang tapi juga dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai rutinitas yang menghasilkan uang. Jika bisa memanfaatkan hobi yang kita miliki menjadi sebuah bisnis, kita bisa menghasilkan uang yang lebih dan bisa […]
