Cara Mengatasi Inflasi oleh Pemerintah untuk Masyarakat

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

11 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Ketika suatu negara mengalami inflasi, maka stabilitas ekonominya akan terganggu. Nilai mata uang akan merosot dan tingkat daya beli masyarakat menurun.

Untuk menanggulangi hal itu, pemerintah biasanya akan mengambil beberapa tindakan. Cara mengatasi inflasi sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan pemerintah, tetapi juga masyarakat.

Lantas, apa saja solusi dari pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi inflasi? Mari simak lebih lanjut di artikel ini.

Cara Mengatasi Inflasi oleh Pemerintah

Sebelum mengetahui cara mengatasi inflasi oleh pemerintah, kamu perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari inflasi itu sendiri.

Inflasi adalah kenaikan harga barang maupun jasa pada suatu negara dalam jangka waktu panjang karena ketidaksesuaian arus antara uang dan barang.

Inflasi berdampak signifikan pada keberlangsungan perekonomian suatu negara secara keseluruhan sehingga harus segera diatasi. Adapun cara mengatasi inflasi oleh pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan Fiskal

Untuk menekan laju inflasi, pemerintah akan menerapkan kebijakan fiskal secara ketat. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dilaksanakan dalam kebijakan ini.

  • Meningkatkan tarif pajak: Tingginya tarif pajak menyebabkan daya beli masyarakat menurun karena pendapatan yang didapatkan berkurang. Alhasil, tekanan inflasi turut mengalami penurunan.
  • Mengurangi pengeluaran pemerintah: Saat belanja pemerintah berkurang, tekanan permintaan dalam perekonomian terhadap barang maupun jasa pun menurun. Kondisi ini membuat harga menjadi lebih stabil.
  • Melakukan pinjaman: Dengan instrumen ini, pemerintah bisa menyerap jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga laju inflasi terkendali.

2. Kebijakan Moneter

Cara mengatasi inflasi berikutnya adalah pengadopsian kebijakan moneter oleh bank sentral dengan beberapa langkah, seperti implementasi kebijakan operasi pasar terbuka, penetapan persediaan kas, dan kebijakan diskonto (menaikkan tingkat suku bunga).

Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Dengan demikian, stabilitas moneter terjaga. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu negara pun bisa tercapai.

3. Kebijakan Nonfiskal dan Nonmoneter

Pemerintah juga dapat mulai mengimplementasikan kebijakan ekonomi nonfiskal dan nonmoneter agar laju inflasi lebih terkendali. Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut.

  • Memudahkan masuknya barang-barang impor: Pemerintah mengambil tindakan untuk menurunkan tarif pajak dan tidak mempersulit perizinan barang impor. Barang impor yang masuk berguna untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
  • Mengawasi distribusi barang: Kenaikan harga di suatu wilayah bisa dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya terhambatnya proses distribusi barang meskipun permintaan pasar tengah meningkat. Akibatnya, jumlah barang menjadi terbatas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengawasan ketat agar barang dapat cepat didistribusikan ke masyarakat.
  • Menambah hasil produksi: Peredaran barang di masyarakat dapat membuat perputaran uang semakin baik sehingga dapat membantu mengembalikan stabilitas ekonomi. Untuk itu, pemerintah biasanya akan memberikan kebijakan yang dapat meringankan para pengusaha. Dengan begitu, mereka bisa menambah hasil produksi.
  • Menetapkan Harga Maksimum: Mengingat harga barang cenderung meningkat saat inflasi, maka penetapan harga maksimum diharapkan dapat mengembalikan daya beli masyarakat menjadi lebih baik.
  • Menstabilkan penghasilan masyarakat: Dengan menjaga tingkat upah, harga barang akan lebih menurun dan biaya produksi perusahaan dapat ditekan.


Baca juga: Inflasi Hijau: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya 

Cara Mengatasi Inflasi bagi Masyarakat

Ketika inflasi terjadi, situasi perekonomian menjadi tidak menentu. Hal tersebut menimbulkan beragam dampak negatif pada masyarakat. Berikut ini merupakan beberapa cara mengatasi inflasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat:

1. Menghemat Uang

Untuk membantu kamu tetap bertahan di tengah inflasi, cobalah hidup dengan hemat. Batasi setiap pengeluaran agar permintaan terhadap barang dan jasa berkurang.

Dengan demikian, harga barang pun akan ikut mengalami penurunan. Mulailah dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan guna meninjau ulang cash flow.

Supaya upaya ini lebih mudah diterapkan, kamu bisa memanfaatkan penggunaan aplikasi manajemen keuangan digital.

2. Mencari Penghasilan Tambahan

Untuk menghadapi inflasi, kondisi finansial harus diperkuat. Maka dari itu, sebaiknya carilah peluang/kesempatan baru demi mendapatkan penghasilan tambahan.

Dengan begitu, kamu tidak bergantung hanya pada satu sumber pemasukan. Dalam hal ini, kamu bisa mencoba membuka jasa freelance atau memulai bisnis kecil-kecilan.

3. Menyiapkan Dana Darurat

Agar kondisi finansial tetap terlindungi, kamu perlu mempertimbangkan cadangan dana. Pasalnya, inflasi berpotensi menyebabkan gelombang PHK hingga penurunan gaji bulanan.

Sebagai bentuk antisipasi, mulai persiapkan dana darurat. Aturlah pemasukan bulanan dengan membaginya menjadi beberapa pos, termasuk untuk tabungan dan dana darurat.

Dana darurat yang ideal mencakup pengeluaran hidup untuk 3-6 bulan ke depan. Namun, ketentuan uang bulanan untuk dana darurat bisa disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing orang.

4. Diversifikasi Investasi

Kondisi inflasi bisa berpotensi merugikan investor. Agar risiko kerugian bisa diminimalkan, perlu dilakukan diversifikasi investasi ke beragam aset, seperti obligasi, saham, hingga properti.

Dengan diversifikasi, kamu tidak hanya mengandalkan satu jenis aset investasi. Hal ini pun bagus untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap daya beli masyarakat.

Baca juga: Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi yang Perlu Diketahui

5. Meninjau dan Mengoptimalkan Asuransi

Biaya premi asuransi menjadi salah satu hal yang terdampak inflasi. Oleh karena itu, lakukan peninjauan ulang terhadap polis asuransimu.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kamu tetap memperoleh manfaat yang sepadan dengan pembayaran biayanya.

6. Mengonsumsi Produk Dalam Negeri

Alih-alih membeli produk luar negeri, sebaiknya konsumsilah produk dalam negeri. Pasalnya, mengonsumsi produk dari luar negeri justru dapat menaikkan tarif pajak yang akhirnya berefek signifikan pada inflasi.

7. Investasi Emas

Jika kamu mencari cara melindungi aset dari inflasi, pertimbangkan investasi emas. Mengapa demikian? Emas dikenal sebagai safe haven karena lebih stabil saat inflasi, bahkan cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Dibandingkan uang tunai yang nilainya rentan menurun, emas lebih tahan terhadap laju inflasi. Nilai intrinsiknya pun telah diakui sejak dahulu.

Emas selalu menjadi pilihan utama bagi para investor dalam diversifikasi karena bisa membantu mempertahankan nilai aset mereka dalam jangka panjang.

Kini, investasi emas secara aman bisa dilakukan di Pegadaian melalui Tabungan Emas. Layanan ini menawarkan jaminan emas 24 karat.

Pembelian emas awal dihargai minimal minimal Rp10 ribuan saja. Pengajuannya cukup dengan menyertakan memiliki kartu identitas berlaku dan melengkapi formulir pembukaan rekening aktif.

Keperluan transaksi bisa diproses di kantor cabang Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital secara online.

Jika rekening Tabungan Emas sudah aktif, transaksi menabung bisa dilaksanakan secara konsisten.

Saldo Tabungan Emas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan dengan cara digadaikan atau dijual kembali (buyback).

Untuk mengetahui besaran gram emas yang dapat dibeli, kamu bisa menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas dari Pegadaian.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari antisipasi risiko inflasi lebih awal dan tambah perlindungan aset dengan menabung emas mulai dari sekarang di Pegadaian.

Baca juga: Perkembangan Tingkat Inflasi Indonesia dan Pengendaliannya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved