Apa Itu Aset Lancar? Ini Ciri-Ciri, Manfaat, & Contohnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

31 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Aset lancar adalah salah satu komponen dasar dalam laporan keuangan yang keberadaannya sangat penting bagi perusahaan secara konkret.

Pasalnya, aset lancar dapat menunjukkan kekayaan milik perusahaan itu sendiri. Bahkan, catatan terkait aset lancar bisa menjadi poin penting bagi analis, kreditur, dan investor.

Untuk mengetahui secara mendalam seputar aset lancar, termasuk ciri-ciri, manfaat, hingga contohnya, maka simak pemaparannya di artikel ini.

Apa Itu Aset Lancar?

Aset lancar adalah segala kekayaan milik perusahaan yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai ekonomi positif.

Sebutan lain untuk aset lancar adalah aktiva lancar. Umumnya, aset ini berusia kurang dari setahun atau memiliki waktu relatif singkat.

Aset lancar dapat dikonversikan menjadi uang tunai dengan cepat tanpa khawatir mengalami kerugian secara signifikan dalam waktu setahun.

Eksistensinya sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan likuiditas maupun kontinuitas operasional perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus mengelola aset lancar dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan bisnis secara keseluruhan.

Ciri-Ciri Aset Lancar

Aset milik perusahaan bisa dikategorikan sebagai aktiva lancar jika memenuhi karakteristik tertentu. Adapun ciri-ciri aset lancar adalah sebagai berikut:

  • Nilainya tidak terpengaruh oleh keadaan pasar sehingga cenderung stabil.
  • Bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu pendek.
  • Dijadikan sebagai pedoman dalam pengukuran sekaligus penghitungan kondisi kesehatan finansial perusahaan.
  • Tingkat likuiditasnya relatif tinggi atau dapat dicairkan dengan mudah.
  • Nilainya terukur dan dibutuhkan untuk menjaga stabilitas cash flow.
  • Dapat disimpan untuk diperdagangkan kembali.


Baca juga: Aset-Aset yang Bisa Dijadikan Jaminan Kredit

Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar

Secara umum, aset dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan tidak lancar. Keduanya tidaklah sama. Berikut ini adalah beberapa perbedaan keduanya:

1. Tujuan Pembelian Aset

Berdasarkan tujuan pembeliannya, aset lancar dijadikan sebagai simpanan yang nantinya digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan.

Di samping itu, aset lancar juga berperan dalam perputaran kas dan investasi perusahaan. Sebaliknya, aset tidak lancar biasanya dibeli secara sengaja untuk mendukung kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan.

2. Jangka Waktu Konversi

Seperti yang telah disinggung, aset lancar sangat likuid. Proses konversinya menjadi uang tunai terbilang mudah dan cepat, yakni sekitar kurang dari setahun dengan cara diperjualbelikan ke pasar tertentu. Di sisi lain, aset tidak lancar justru memerlukan waktu lebih lama.

3. Nilai Aset

Aset lancar bernilai stabil dan tidak mengalami depresiasi karena likuiditasnya tinggi. Berbeda halnya dengan itu, nilai aset tidak lancar akan menyusut dari waktu ke waktu karena tidak likuid sehingga akhirnya menjadi beban kas bagi perusahaan.

4. Pengaruh Pada Rasio Keuangan

Aset lancar berperan penting dalam rasio likuiditas perusahaan, seperti rasio cepat maupun lancar. Pasalnya, aset tersebut berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup kewajiban jangka pendeknya.

Sebaliknya, aset tidak lancar lebih berpengaruh pada efisiensi rasio profitabilitas. Aset ini menjadi tolok ukur efektivitas perusahaan dalam pemanfaatannya guna menghasilkan pemasukan.

Manfaat Aset Lancar

Aset lancar adalah bukti kekayaan yang dimiliki perusahaan. Manfaat aset lancar sendiri adalah sebagai alat pembayaran langsung untuk setiap aktivitas operasional, seperti berikut ini:

  • Membayar tagihan sewa kantor.
  • Membayar upah karyawan.
  • Memenuhi kewajiban utang.
  • Membayar biaya produksi.
  • Memenuhi pesanan pelanggan.
  • Pembelian bahan baku produksi dan lain sebagainya.


Sifat aset lancar yang dinamis membuatnyacepat untuk dijual dan mudah dicari kembali dengan nilai yang jauh lebih baik.

Selain beberapa manfaat tersebut, perusahaan juga menggunakan aset tersebut untuk mendukung pertumbuhan atau keperluan ekspansi bisnis, seperti:

  • Membuka kantor cabang baru.
  • Pembelian peralatan baru untuk operasional.
  • Mengembangkan produk atau layanan yang baru, dan lain-lain.


Baca juga: Aset Likuid: Pengertian, Contoh, & Bedanya dengan Nonlikuid

Contoh Aset Lancar

Aset lancar sebetulnya mudah ditemukan dan sangat beragam. Lantas, apakah perlengkapan termasuk aset lancar? 

Ya, perlengkapan merupakan aset lancar selama bisa dimanfaatkan atau dijual dalam kurun waktu setahun.

Di samping itu, terdapat beberapa contoh lain. Adapun contoh aset lancar adalah sebagai berikut:

1. Kas

Umumnya, contoh aset lancar ini ada di perusahaan. Namun, pihak perusahaan pun bisa menyimpannya secara aman di lembaga keuangan, seperti bank. Kas memungkinkan untuk diambil atau dipindahkan sewaktu-waktu.

2. Piutang

Dalam hal ini, terdapat beberapa piutang yang masuk kategori aset lancar, seperti piutang pendapatan, dagang, dan wesel. Piutang ini berupa tagihan yang akan dibayarkan dalam periode tertentu berdasarkan kesepakatan.

3. Surat Berharga

Surat ini diterbitkan oleh lembaga atau instansi sebagai bukti kepemilikan kekayaan yang bisa diperjualbelikan sewaktu-waktu ketika membutuhkan dana secara tunai. Adapun beberapa contoh surat berharga adalah sebagai berikut:

  • Obligasi.
  • Wesel tagih.
  • Deposito bulanan.
  • Saham.

4. Beban Dibayar di Muka

Pembayaran beban dilakukan di awal agar tidak membebani kas perusahaan di akhir periode sehingga aktivitas perekonomian tetap berjalan lancar. Contohnya, yakni ATK (Alat Tulis Kantor), premi asuransi, dan bunga.

5. Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagang meliputi produk yang bisa dibeli untuk dijual kembali dan bernilai ekonomi. Hasil penjualan persediaan barang dagang akan digunakan untuk mengisi kas perusahaan.

Demikian penjelasan mengenai aset lancar, ciri-ciri, manfaat, bedanya dengan aset tidak lancar, beserta contohnya.

Semoga informasi di atas membantu memberikan insight terkait pentingnya keberadaan aset lancar untuk keperluan bisnis perusahaan, termasuk pengembangannya.

Berbicara terkait pengembangan usaha, kebutuhan finansial tentunya perlu menjadi prioritas. Namun, jika memang kebutuhan dana belum tercukupi, maka jangan khawatir.

Pinjaman Usaha dari Pegadaian bisa menjadi solusi pembiayaan yang terjamin dengan hanya BPKB kendaraan sebagai jaminan.

Proses pengajuannya bisa dilakukan di kantor cabang Pegadaian terdekat. Uang kredit akan diterima setelah Pegadaian dan pemohon menyetujui nilai dan ketentuannya.

Nilai cicilan tetap per bulan dan bisa dibayar melalui berbagai fitur yang disediakan oleh Pegadaian.

Nah, tertarik untuk mencoba? Yuk, penuhi kebutuhan modal pengembangan atau keperluan usaha lainnya dengan Pinjaman Usaha di Pegadaian!

Baca juga: Pentingnya Manajemen Investasi untuk Aset Kamu

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved