Tokenisasi Emas: Cara Kerja & Perkembangannya di Indonesia

Hingga saat ini, emas masih menjadi aset andalan investor untuk melindungi nilai kekayaan di tengah gejolak perekonomian global.
Didukung oleh perkembangan teknologi yang pesat, berbagai inovasi mulai bermunculan untuk meningkatkan inklusi emas di Indonesia sehingga semua lapisan masyarakat dapat memiliki emas secara mudah.
Salah satu cara investasi emas sekarang adalah tokenisasi emas. Lantas, bagaimana cara kerja tokenisasi emas dan perkembangannya di Indonesia? Mari simak penjelasannya di artikel ini.
Apa Itu Tokenisasi Emas?
Tokenisasi emas adalah metode digitalisasi yang memungkinkan seseorang mengubah kepemilikan emas fisik menjadi token digital menggunakan teknologi blockchain.
Dalam hal ini, hak atas aset tersebut akan diwakili oleh token emas digital yang bisa disimpan di brankas, diniagakan, maupun diversifikasi secara daring (online).
Melalui proses tokenisasi emas, keunggulan emas sebagai teknologi dan komoditi investasi terkini dapat direalisasikan.
Kemudian, terdapat beragam manfaat potensial yang bisa didapatkan, seperti:
- Memberikan kemudahan dan meningkatkan aksesibilitas emas tanpa harus khawatir mengorbankan nilai intrinsik emas.
- Memungkinkan adanya kepemilikan fraksional.
- Memudahkan kegiatan perdagangan emas.
- Penggunaan dalam keuangan yang terdesentralisasi.
- Merupakan aset likuid sehingga bisa diperdagangkan kapan pun.
- Berguna sebagai remitansi aset tanpa batasan geografis dan alat pertukaran.
- Diversifikasi investasi yang memungkinkan untuk investasi emas secara lebih fleksibel dan terjangkau.
Bagaimana Cara Kerja Tokenisasi Emas?
Pada dasarnya, tokenisasi emas melibatkan beberapa hal, seperti teknologi blockchain, smart contact, auditor pihak ketiga, dan emas asli yang disimpan di brankas sebagai bentuk agunan.
Teknologi blockchain bertujuan untuk menciptakan pasar emas global dengan potensi yang lebih efektif, efisien, sekaligus transparan.
Berikutnya, teknologi smart contact akan mengatur proses pencairan dan pencetakan. Lalu, verifikasi kepemilikan emas sesuai ketersediaan token akan dilakukan oleh auditor pihak ketiga.
Dalam praktiknya, cara kerja tokenisasi emas tidak dapat dikatakan mudah atau sulit. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
- Tahap Akuisisi dan Penyimpanan Emas: Pada proses ini, lembaga penerbit akan melakukan transaksi pembelian emas fisik dan menyimpannya di dalam brankas yang dilengkapi pengamanan tinggi.
- Tahap Pencetakan Token: Melalui teknologi smart contact, lembaga penerbit melakukan pencetakan token emas digital pada blockchain terpilih yang sebanding dengan jumlah kepemilikan emas.
- Tahap Transparansi dan Pengesahan: Lembaga penerbit mengeluarkan audit secara rutin dengan tujuan untuk membuktikan kepada publik bahwa nilai emas di dalam brankas sesuai ketersediaan token yang beredar. Informasi ini umumnya tersedia di website resmi lembaga penerbit.
- Peredaran Token Emas: Token emas digital yang beredar bisa digunakan oleh para pengguna proyek, pedagang, dan pembeli. Patokan harga akan dilakukan secara stabil pada harga emas. Dalam beberapa kasus, token dapat ditukarkan dengan emas fisik kapan saja sesuai keinginan pemilik.
Berdasarkan cara kerja tersebut, maka bisa dikatakan bahwa emas digital sebagai token kepemilikan emas atau sekuritas yang memverifikasi hak atas sejumlah emas fisik tertentu.
Baca juga: Diversifikasi Investasi: Pengertian, Jenis, dan Caranya
Tokenisasi Emas di Indonesia
Saat ini, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sedang melakukan koordinasi dengan PT Pegadaian untuk menyiapkan model bisnis tokenisasi aset di Indonesia, termasuk emas.
Hal tersebut telah dinyatakan langsung oleh Hasan Fawzi sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan.
Hasan Fawzi berkata bahwa penyelenggara bisnis telah masuk ke tahap akhir uji coba sandbox. Nantinya, peserta uji coba memberikan laporan dan pengembangan akhir ke OJK.
Kemudian, akan dilakukan pengkajian ulang oleh regulator. Pelaksanaan uji coba itu sejauh ini sudah menunjukkan progres yang cukup baik sekaligus menjanjikan.
Transaksi pembelian tercatat mencapai angka 3.750 gram atau setara 3.750 token emas yang sudah dibuat dengan volume menembus Rp8 miliar.
Di sisi lain, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, yakni Djoko Kurnijanto mengatakan bahwa potensi tokenisasi emas di Indonesia cukup tinggi.
Kini, ada sekitar 18,5 juta masyarakat Indonesia yang mempunyai emas digital. Jumlah ini telah melampaui kepemilikan saham yang mencapai lebih dari 6 juta individu.
Di samping itu, Djoko juga menitikberatkan pada pentingnya literasi keuangan digital demi mengoptimalkan penggunaan teknologi tersebut.
Pasalnya, permintaan terhadap aset tokenisasi emas di Indonesia pada 2030 diperkirakan mencapai angka Rp1.390 triliun. Hal ini tentunya akan menjadi fondasi yang kuat bagi perkembangan tokenisasi emas di Indonesia.
OJK akan senantiasa memastikan bahwa inovasi perkembangan tokenisasi emas di Indonesia akan berjalan secara terstruktur, berorientasi pada kepentingan konsumen, aman, terukur, serta tetap menjaga integritas sekaligus stabilitas pasar.
Itulah penjelasan terkait tokenisasi emas yang mencakup pengertian, cara kerja, hingga perkembangannya di Indonesia.
Dengan memahami informasi tersebut, kamu bisa menggunakan potensi manfaat dari tokenisasi emas secara maksimal karena kemudahannya.
Namun, perlu diingat bahwa tokenisasi emas ini masih belum resmi. Jadi, sebaiknya lakukan transaksi emas di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang terdaftar dan berizin resmi, seperti Pegadaian.
Jika tertarik berinvestasi emas, Tabungan Emas dari Pegadaian bisa menjadi pilihan. Layanan ini memungkinkan kamu menabung emas tanpa harus menyimpannya secara fisik sendiri.
Selain aman, Tabungan Emas menawarkan jaminan emas bernilai 24 karat dengan pembelian awal terjangkau, yaitu minimal Rp10 ribuan saja.
Pembukaan rekening Tabungan Emas serta transaksinya bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital atau langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat secara mudah.
Nantinya, saldo yang telah dikumpulkan dapat dikonversi menjadi emas fisik, dicairkan kembali guna pemenuhan kebutuhan, atau dikirimkan ke sesama pemilik Tabungan Emas.
Untuk mengetahui rincian emas yang bisa dibeli, kamu dapat menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas dari Pegadaian.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, nikmati beragam peluang keunggulan finansial dari Tabungan Emas Pegadaian dengan memaksimalkan transaksi sekarang!
Baca juga: 6 Keunggulan Investasi Emas, Jenis, & Tipsnya Bagi Pemula
Artikel Lainnya

Emas
Arti dan Harga Emas Kadar 17K: Cocokkah untuk Perhiasan?
Kadar emas 17K artinya suatu aset emas mengandung 70,8% emas murni dan 29,2% campuran logam mulia lain. Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di sini!

Emas
Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2020
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.

Emas
Investasi Emas: Emas Kuning VS Emas Putih, Mana yang Terbaik?
Selain lazim digunakan sebagai perhiasan, emas pun merupakan salah satu produk investasi yang populer. Apabila dijual kembali, harga logam mulia ini cenderung stabil bahkan naik dari tahun ke tahun. Sehingga investasi emas kerap menarik banyak pihak. Berdasarkan wujudnya, emas terdiri atas 2 jenis, yaitu emas kuning dan emas putih. Meskipun berbahan dasar sama, ada beberapa […]
