Inilah 10 Urutan Ibadah Haji yang Wajib Dipahami, Lengkap!

Menjelang periode haji di Muharram, Zulkaidah, dan Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada bulan Juni 2025, para calon jemaah haji tentu harus melakukan persiapan sebaik mungkin.
Salah satunya, yaitu dengan mempelajari urutan ibadah haji yang baik dan benar. Hal tersebut penting, sebab tata cara pelaksanaannya telah diatur sesuai dengan ketentuan Islam.
Nah, artikel ini akan membahas lebih detail terkait rangkaian ibadah haji dari awal sampai akhir. Mari simak pembahasannya di bawah ini!
Rangkaian Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir
Ibadah haji memiliki serangkaian urutan yang harus dipatuhi oleh setiap jemaah. Menjalankan urutan kegiatan haji tersebut dari awal sampai akhir sama dengan melaksanakan rukun haji.
Dengan demikian, para jemaah bisa beribadah dengan khusyuk. Adapun urutan pelaksanaan ibadah haji adalah sebagai berikut:
1. Ihram dari Miqat yang Ditentukan
Tahapan pertama dari rangkaian ibadah haji, yaitu berihram dari miqat yang ditentukan. Miqat adalah batas tempat dan waktu melaksanakan ibadah haji.
Batas tempatnya ada di beberapa kota dan biasanya bergantung pada arah kedatangan para jemaah haji. Sedangkan, batas waktunya adalah di bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Saat berihram, para jemaah haji perlu membaca niat dan menggunakan pakaian ihram serba putih. Bagi laki-laki, pakaian tersebut tidak boleh dijahit serta dikenakan untuk menutup aurat atas dan bawah.
Sementara itu, pakaian ihram perempuan harus menutup seluruh aurat, kecuali telapak tangan dan wajah. Sebelum berihram, para jemaah disarankan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Mandi dan berwudu.
- Memotong kuku, kumis, bulu ketiak, dan rambut kemaluan.
- Mengerjakan salat sunah ihram sebanyak dua rakaat.
- Melafalkan niat dan memulai perjalanan ke Arafah sambil mengucapkan bacaan talbiyah.
2. Wukuf di Arafah
Setelah tiba di Arafah, para jemaah akan melakukan wukuf yang dimulai pada waktu Zuhur 9 Zulhijah hingga 10 Zulhijah. Selama melaksanakan urutan pelaksanaan ibadah haji ini, mereka dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan berikut:
- Mendirikan salat Zuhur dan Asar secara qasar serta jamak.
- Membaca Al-Qur'an.
- Berzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
- Mendengarkan kutbah wukuf.
3. Mabit di Muzdalifah
Urutan ibadah haji berikutnya adalah mabit (bermalam) di Muzdalifah. Ketika berada di Muzdalifah, para jemaah disarankan untuk mengumpulkan batu-batu kerikil guna melontar jamrah.
Sama halnya saat berwukuf di Arafah, di sini, mereka pun dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir kepada Allah SWT.
Pada dasarnya, pelaksanaan mabit di Muzdalifah adalah sebagai bentuk keteguhan, ketaatan, dan menanamkan sifat tawadu’ dalam menjalankan ibadah.
Baca juga: 7 Syarat Wajib Haji Sesuai Syariat yang Perlu Diketahui
4. Melempar Jamrah Aqabah
Kemudian, para jemaah akan melanjutkan perjalanan ke Mina pada 10 Zulhijah untuk melempar jamrah Aqabah menggunakan tujuh batu kerikil.
Urutan kegiatan haji ini dilakukan sebagai simbol perlawanan terhadap setan serta peringatan akan peristiwa atau kisah Nabi Ibrahim a.s. dalam menolak godaan setan.
5. Tahalul Awal
Seusai melempar jamrah Aqabah, urutan pelaksanaan ibadah haji selanjutnya yang akan dikerjakan oleh para jemaah adalah tahalul awal.
Tahalul awal dilaksanakan dengan cara memotong rambut atau setidaknya tiga helai untuk menandai lepasnya sebagian larangan ihram, kecuali melakukan akad nikah dan jimak.
6. Tawaf Ifadah
Berikutnya, pada 10 Zulhijah, para jemaah akan bertawaf ifadah di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran sambil membaca talbiyah.
Proses tawaf ifadah dilakukan dengan arah berlawanan jarum jam sebagai tanda bahwa para jemaah telah masuk ke fase akhir dalam rangkaian ibadah haji.
7. Sai
Setelah tawaf ifadah selesai, urutan ibadah haji yang akan dilakukan adalah sai (berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah di Masjidil Haram sebanyak tujuh kali).
Proses sai dilaksanakan guna meneladani perjuangan Siti Hajar (istri Nabi Ibrahim a.s.) yang berlari mencari air untuk putranya, yaitu Nabi Ismail a.s. di padang pasir.
Baca juga: 7 Perbedaan Haji dan Umrah yang Mendasar dan Perlu Diketahui
8. Tahalul Kedua
Jika melempar jamrah Aqabah, tawaf ifadah, dan sai sudah selesai, maka waktunya para jemaah untuk bertahalul kedua (tsani) dengan mencukur rambut.
Tahalul kedua ini menandakan bahwa seluruh larangan ihram berakhir. Jadi, para jemaah sudah diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram.
9. Mabit di Mina
Setelahnya, para jemaah akan kembali ke Mina dan bermalam di sana selama beberapa hari. Pada 11–13 Zulhijah, para jemaah melempar jamrah Ula, Wustha, dan Aqabah.
Proses tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan masing-masing sebanyak tujuh lemparan batu kerikil.
10. Tawaf Wada
Sesudah mabit di Mina, para jemaah menjalankan tawaf wada sebagai tahapan atau urutan ibadah haji yang terakhir. Tawaf ini disebut juga sebagai tawaf perpisahan.
Tawaf wada ditunaikan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebagai salam kepada Baitullah sebanyak tujuh kali putaran.
Setelahnya, jemaah harus kembali ke kampung halaman atau pergi berkunjung ke Madinah untuk melaksanakan ziarah kubur.
Demikian pembahasan mengenai urutan ibadah haji sesuai syariat Islam. Dengan memahami informasi tersebut, kamu bisa memaksimalkan kualitas ibadah haji yang dijalankan.
Meskipun puncak ibadah haji terjadi di bulan Zulhijah, persiapannya tetap harus dilakukan jauh-jauh hari, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
Jika belum sempat berangkat haji dalam waktu dekat, kamu bisa mendaftarkan diri sekarang untuk mengantisipasi antrean haji yang panjang.
Agar bisa berangkat haji dalam beberapa tahun ke depan, kamu bisa mengajukan Pembiayaan Porsi Haji di Pegadaian.
Caranya, yakni cukup dengan menyerahkan jaminan berupa emas 24 karat senilai 3,5 gram. Tidak hanya itu, kamu juga harus melengkapi seluruh persyaratan yang telah ditentukan.
Jika sudah terpenuhi semua, maka ajukanlah melalui aplikasi Pegadaian Digital, atau datang ke kantor cabang Pegadaian terdekat.
Prosesnya mudah dan sesuai prinsip syariah. Jaminan yang diserahkan beserta dokumen haji pun akan disimpan dengan aman.
Bahkan, jaminan emas tersebut dapat digunakan untuk pelunasan biaya haji kamu atau dikembalikan ketika sudah lunas. Menarik sekali, bukan?
Jadi, tunggu apa lagi? Mari ajukan Pembiayaan Porsi Haji di Pegadaian sekarang untuk mewujudkan impian beribadah haji di Tanah Suci!
Baca juga: 7 Perbedaan Haji Plus dan Reguler yang Perlu Diketahui
Artikel Lainnya

Inspirasi
10 Doa Sehari-Hari untuk Melancarkan Berbagai Aktivitas
Kumpulan doa sehari-hari merangkum berbagai kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga malam hari. Inilah beberapa doa yang penting untuk diketahui!

Inspirasi
5 Film tentang Bisnis yang Memotivasi
Selama ini film identik dengan hiburan pengisi waktu luang yang bisa menjadi mood booster bagi penikmatnya. Tidak sedikit pula yang menjadikan film sebagai media penggali inspirasi. Sebagai pemilik usaha, film tentang bisnis tentu sangat relevan untuk memberikan Anda berbagai inspirasi bisnis. Inspirasi memang bisa datang tanpa diundang. Serupa proses belajar, yang bisa dilakukan tanpa pandang […]

Inspirasi
Susunan Acara Pernikahan: Akad, Resepsi, dan Cara Membuatnya
Secara garis besar, acara pernikahan dibagi menjadi dua, yaitu akad dan resepsi. Mari simak contoh susunan acara pernikahan dan cara membuatnya di sini!