Mengenal Bursa Efek, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

Perkembangan investasi di Indonesia semakin pesat, baik di kalangan investor baru maupun profesional. Namun, tidak banyak yang memahami infrastruktur besar di balik kegiatan jual beli saham dan surat berharga lainnya.
Padahal, bursa efek adalah salah satu komponen utama yang menjaga kelancaran transaksi jual beli surat berharga dan memastikan peran pasar modal berjalan efektif. Jika kamu ingin berinvestasi dan memahami bagaimana sistem ini bekerja, simak artikel ini sampai akhir.
Apa Itu Bursa Efek?
Secara sederhana, bursa efek adalah lembaga yang menyediakan sistem, sarana, dan aturan sehingga penjual (emiten) dan pembeli (investor) dapat melakukan transaksi efek secara aman dan teratur.
Instrumen yang diperdagangkan tidak hanya saham, tetapi juga obligasi, sukuk, derivatif, hingga instrumen pasar modal lainnya.
Di Indonesia, penyelenggaraan bursa dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX), yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan transaksi berlangsung transparan, adil, dan efisien.
Fungsi Bursa Efek
Bursa efek memiliki berbagai fungsi strategis yang mendukung aktivitas pasar modal dan pertumbuhan ekonomi. Berikut fungsi yang dijalankan bursa secara menyeluruh:
- Menjadi Sarana Pendanaan bagi Perusahaan: Melalui IPO, perusahaan dapat menghimpun modal dari publik untuk ekspansi, inovasi, atau memperbaiki struktur keuangan.
- Menjadi Sarana Investasi bagi Masyarakat: Investor dapat memilih beragam instrumen yang sesuai profil risiko untuk mendapatkan imbal hasil berupa dividen, bunga, atau capital gain.
- Menyediakan Likuiditas Pasar: Bursa memastikan transaksi berlangsung setiap hari, sehingga investor bisa membeli atau menjual efek kapan pun sesuai harga pasar.
- Mewujudkan Penentuan Harga yang Transparan: Harga terbentuk dari supply dan demand, sehingga mencerminkan nilai wajar perusahaan.
- Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional: Dana yang mengalir ke perusahaan melalui pasar modal mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
- Menyediakan Sistem Perdagangan yang Aman dan Teratur: BEI memfasilitasi infrastruktur perdagangan, menetapkan aturan, dan memastikan setiap aktivitas sesuai regulasi.
Baca juga: Sekuritas: Arti, Jenis, Cara Kerja, hingga Tips Memilihnya
Jenis Pasar Saham di Bursa Efek
Sebelum memahami jenis bursa efek, kamu perlu mengetahui bahwa transaksi saham di BEI dilakukan melalui beberapa jenis pasar yang berbeda. Setiap pasar memiliki mekanisme, penyelesaian, dan aturan khusus. Berikut in penjelasannya:
1. Pasar Reguler
Secara umum, transaksi saham yang paling banyak dilakukan berada di pasar reguler. Pada pasar ini, perdagangan berlangsung melalui sistem lelang berkesinambungan menggunakan JATS.
Setiap order beli dan jual dipertemukan secara otomatis berdasarkan harga dan waktu masuknya order. Penyelesaian transaksi dilakukan pada T+2, yaitu dua hari kerja setelah perdagangan terjadi.
Pada pasar ini, investor wajib mematuhi ketentuan jumlah minimal transaksi, yakni satu lot atau 100 lembar saham.
2. Pasar Negosiasi
Selain pasar reguler, terdapat pasar negosiasi, yaitu pasar di mana harga dan jumlah saham ditentukan berdasarkan kesepakatan langsung antar pihak.
Proses tawar-menawar berlangsung secara individual antara anggota bursa, antara investor dengan anggota bursa, atau antar investor yang difasilitasi anggota bursa.
Setelah terjadi kesepakatan, transaksi tersebut kemudian dicatat melalui sistem perdagangan bursa untuk diselesaikan sesuai aturan.
3. Pasar Tunai
Pasar ini memiliki kesamaan dengan pasar reguler dari sisi mekanisme lelang, tetapi berbeda dalam penyelesaiannya. Jika pada pasar reguler penyelesaian dilakukan T+2, maka di pasar tunai penyelesaian dilakukan pada hari yang sama (T+0).
Pasar tunai biasanya digunakan untuk memenuhi kewajiban tertentu, contohnya ketika investor perlu menyelesaikan transaksi yang belum terpenuhi pada pasar reguler.
Jenis Instrumen Bursa Efek
Bursa efek menyediakan banyak pilihan instrumen investasi, bukan hanya saham. Masing-masing punya karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda sehingga bisa kamu sesuaikan dengan tujuan finansialmu. Berikut ini jenisnya:
1. Saham
Ketika membeli saham, kamu sebenarnya membeli sebagian kepemilikan perusahaan. Keuntungannya bisa datang dari dua sumber, yaitu dividen (pembagian laba) dan capital gain (selisih harga jual dan beli saham).
Namun, risikonya juga lebih tinggi karena harga saham dapat bergerak naik turun dengan cepat.
2. Obligasi
Berbeda dengan saham, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Sebagai pemegang obligasi, kamu berhak menerima kupon atau bunga secara berkala hingga masa jatuh temponya tiba.
Obligasi cocok untuk investor yang menginginkan pendapatan tetap dengan risiko lebih rendah dibanding saham.
3. Reksadana
Jika kamu ingin berinvestasi tanpa perlu repot mengelola portofolio, reksadana bisa jadi pilihan.
Dana kamu dikelola oleh manajer investasi, lalu dialokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Reksadana membuat investasi jadi lebih praktis, bahkan untuk pemula.
Baca juga: Dividen vs Capital Gain? Inilah 6 Hal yang Membedakannya
4. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF sekilas mirip reksadana karena sama-sama berisi kumpulan aset. Bedanya, ETF diperdagangkan layaknya saham di lantai bursa.
Artinya, kamu bisa membeli atau menjual ETF kapan saja selama pasar buka. Instrumen ini cocok untuk kamu yang ingin diversifikasi tetapi tetap fleksibel.
5. Derivatif (Rights & Warrants)
Instrumen derivatif memiliki nilai yang bergantung pada aset lain, misalnya saham. Contoh derivatif yang umum adalah right dan warrant, yang biasanya digunakan untuk strategi hedging atau spekulasi.
Dengan sifatnya yang lebih kompleks, derivatif umumnya digunakan oleh investor yang sudah memahami cara kerjanya.
6. Efek Beragun Aset (EBA)
EBA adalah instrumen yang portofolionya berisi kumpulan aset keuangan, seperti tagihan kartu kredit, tagihan KPR, atau surat berharga komersial.
Investor EBA menerima aliran pendapatan dari pembayaran atas aset-aset yang menjadi dasar instrumen tersebut. EBA cocok bagi investor yang ingin pendapatan rutin dengan risiko yang terukur.
Cara Kerja Bursa Efek
Agar transaksi berlangsung aman dan tertib, bursa efek menerapkan mekanisme kerja yang jelas dan mengikuti standar internasional. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai cara kerja bursa efek:
1. Jadwal Operasional yang Diatur Pemerintah
Bursa Efek Indonesia memiliki jadwal perdagangan yang sudah diatur secara resmi oleh otoritas pasar modal. Setiap hari kerja, mulai Senin sampai Jumat, pasar dibuka dalam dua sesi:
- Sesi I: Pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
- Sesi II: Pukul 14.00 sampai 16.00 WIB.
2. Sistem Pembelian Berdasarkan Lot
Dalam mekanisme perdagangan di BEI, saham tidak diperjualbelikan per lembar, tetapi dalam satuan “lot”. Satu lot setara dengan 100 lembar saham. Artinya, saat ingin membeli atau menjual saham, investor harus mengikuti struktur lot tersebut.
Selain itu, harga saham juga mengikuti fraksi harga yang sudah ditetapkan BEI, sehingga tidak bisa asal memasukkan harga acak. Sistem ini membuat transaksi lebih standar dan memudahkan pembentukan harga yang wajar di pasar.
3. Prioritas Harga dan Waktu
Saat permintaan jual dan beli masuk ke sistem, BEI tidak memprosesnya secara acak. Ada prinsip yang disebut prioritas harga dan waktu. Order dengan harga terbaik, misalnya harga beli tertinggi atau harga jual terendah, akan diproses terlebih dahulu.
Namun, jika ada dua order dengan harga yang sama, maka order yang lebih dulu masuk akan mendapat prioritas.
4. Penyelesaian Transaksi (Settlement)
Setelah transaksi terjadi, prosesnya tidak langsung selesai saat itu juga. Penyelesaian atau settlement dilakukan dengan sistem T+3, yaitu tiga hari kerja setelah tanggal transaksi.
Dalam periode ini, investor wajib memastikan bahwa dana (untuk pembelian) atau saham (untuk penjualan) tersedia agar transaksi dapat diselesaikan dengan lancar.
Sistem T+3 memberikan waktu bagi semua pihak, broker, kustodian, hingga investor, untuk memenuhi kewajibannya tanpa mengganggu stabilitas pasar.
5. Pengawasan Terhadap Aktivitas Perdagangan
Seluruh aktivitas perdagangan di bursa berada dalam pengawasan ketat BEI. Pengawasan ini mencakup pemantauan transaksi untuk mendeteksi pola mencurigakan, memastikan emiten menyampaikan keterbukaan informasi, hingga mencegah praktik manipulasi pasar.
Jika ada isu atau pergerakan harga yang tidak wajar, BEI dapat meminta klarifikasi kepada perusahaan terkait. Mekanisme pengawasan ini penting untuk menjaga integritas pasar, melindungi investor, dan memastikan perdagangan berjalan secara sehat dan transparan.
Demikian penjelasan mengenai bursa efek mulai dari fungsi, jenis, hingga cara kerjanya.
Memahami bagaimana bursa efek bekerja dan peran pentingnya dalam menjaga keamanan transaksi akan membantumu menjadi investor yang lebih siap dan terinformasi.
Jika kamu sudah memiliki portofolio saham atau obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sedang membutuhkan dana tanpa harus menjual investasimu, Gadai Efek dari Pegadaian bisa menjadi solusi yang dapat kamu pertimbangkan.
Untuk mendapatkan pinjaman tersebut, kamu hanya perlu mengajukannya lewat Call Center Pegadaian maupun ke hubungi Tim Gadai Efek via WhatsApp di 0813-8000-4200 atau 0819-4500-800.
Sewa modalnya terjangkau, tenornya fleksibel, dan kamu bisa mengajukan mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 5 miliar.
Jadi, tertarik untuk untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus melepas aset saham atau obligasi milikmu? Ajukan Gadai Efek di Pegadaian Sekarang!
Baca juga: 8 Cara Main Saham untuk Pemula, Pahami Cara dan Risikonya!
Artikel Lainnya

Investasi
Angel Investor: Jenis, Ciri, Contoh, & Cara Mendapatkannya
Angel investor adalah individu atau sekelompok orang yang berinvestasi ke bisnis startup dengan imbalan saham perusahaan. Ketahui informasi lengkapnya di sini!

Investasi
Kriteria Investasi: Pahami Macam-Macam Penilaiannya
Kriteria investasi adalah serangkaian penilaian yang digunakan oleh investor dalam menganalisis peluang dan risiko investasi. Ini informasi lengkapnya.

Investasi
Value at Risk: Pengertian, Manfaat, dan Metode Hitungannya
Value at Risk adalah metode statistik yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terbesar kerugian pada periode tertentu. Yuk, simak selengkapnya!
