Dividen vs Capital Gain? Inilah 6 Hal yang Membedakannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Investasi

11 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Dividen dan capital gain adalah dua istilah yang harus dipahami oleh para investor, terutama pemula, jika ingin mulai berinvestasi.

Walaupun sama-sama bentuk imbal hasil dari investasi, konsep dari dividen dan capital gain tidaklah sama.

Untuk mengetahui perbedaannya, mari simak pembahasan mengenai dividen vs capital gain secara komprehensif di artikel ini.

Apa Itu Dividen?

Dividen adalah pembagian laba yang diterima oleh investor atau pemegang saham. Laba tersebut berasal dari keuntungan yang selama ini dihasilkan oleh perusahaan.

Perusahaan bisa membagikan dividen dalam bentuk tunai dan nontunai. Jika secara tunai, maka pemegang saham akan menerima dividen berupa uang tunai (cash dividend) dalam jumlah tertentu.

Sementara itu, pembagian nontunai biasanya berupa saham. Nantinya, perusahaan akan memberikan tambahan saham (stock dividend) kepada investor sehingga jumlah sahamnya meningkat.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua investor berhak menerima dividen. Dividen hanya diberikan kepada investor yang memegang sahamnya sampai cumulative date.

Apabila pembelian saham perusahaan di luar cumulative date, maka investor tidak berhak mendapatkan dividen dari perusahaan.

Apa Itu Capital Gain?

Capital gain adalah jumlah keuntungan yang didapatkan oleh investor dari penjualan aset investasi, seperti properti, saham, atau obligasi.

Capital gain terjadi hanya saat harga jual aset lebih tinggi daripada harga belinya. Apabila terjadi sebaliknya, maka investor justru bisa menderita kerugian modal (capital loss).

Oleh karena itu, dapat dikatakan pula bahwa capital gain adalah perolehan keuntungan dari selisih harga beli dan jual produk investasi.

Dalam investasi saham, capital gain (keuntungan modal) bisa diterima dalam jangka waktu pendek ataupun panjang bergantung pada strategi investasi.

Hanya saja, perlu dipahami bahwa harga aset dapat berubah sewaktu-waktu. Potensi kenaikan dan penurunan tetaplah ada sehingga risiko capital loss tidak bisa diabaikan begitu saja.

Baca juga: Sektor Saham Paling Aman Untuk Pemula

Dividen VS Capital Gain

Dividen dan capital gain sering kali dianggap sama. Padahal, keduanya sangat berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan dividen dan capital gain yang perlu dipahami.

1. Waktu Perolehan

Pada umumnya, dividen akan dibagikan secara rutin dengan besaran yang telah ditentukan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Periode pembagiannya dapat berbeda, seperti per tahun, triwulan, atau bahkan tidak rutin. Jika tahun ini investor menerima dividen satu kali, maka kemungkinan atau potensi untuk mendapatkan pembagian sebanyak 2-3 kali di tahun depan tetaplah ada.

Kemudian, terdapat pula perusahaan yang memberikan imbal hasil sementara ke investor secara periodik selama tahun berjalan atau dikenal sebagai dividen interim.

Waktu perolehan capital gain bisa dikatakan tidak menentu. Artinya, investor dapat menerimanya kapan saja. 

Hal tersebut bergantung pada keputusan penjualan aset sehingga tidak terikat dengan kebijakan dari perusahaan.

2. Sifat Pendapatan

Perbedaan dividen dan capital gain juga bisa dilihat pada sifat pendapatannya. Dividen termasuk passive income sehingga sifatnya pun cenderung pasif.

Para investor cukup menunggu perusahaan membagikan keuntungan pada periode tertentu sehingga tidak perlu menjalankan aktivitas trading.

Sementara itu, para investor perlu lebih aktif dalam trading jika ingin mendapatkan capital gain. Mereka juga harus mempunyai kemampuan analisis teknis yang mumpuni.

Investor yang mengejar dividen akan menempatkan dananya untuk pemenuhan kebutuhan jangka panjang dan sebaliknya.

3. Jumlah Pendapatan

Secara jumlah, dividen dan capital gain juga sangat berbeda. Seperti yang diketahui, besaran dividen akan ditentukan berdasarkan keputusan dalam RUPS.

Imbal hasil cenderung bergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor. Di sisi lain, perhitungan capital gain didasarkan pada harga jual dan beli produk investasi.

Jika jumlah selisih positifnya tinggi, maka capital gain yang akan didapatkan pun semakin besar. Dengan begitu investor akan memperoleh banyak keuntungan.

4. Keputusan Pembagian

Kamu juga bisa melihat perbedaan dividen dan capital gain berdasarkan keputusan pembagiannya. Capital gain dapat ditentukan sendiri oleh pemilik aset investasi.

Lain halnya dengan itu, dividen dapat diberikan setelah adanya keputusan dari perusahaan bersama pemegang saham saat RUPS.

Baca juga: Kapan Waktu Yang Tepat Menjual Saham?

5. Waktu Transaksi

Lamanya waktu transaksi juga menjadi salah satu hal yang membedakan dividen dan capital gain

Agar mendapatkan dividen, investor bisa membeli aset berupa saham sebelum berakhirnya cum date (waktu penerimaan dividen bagi investor yang tercatat dalam kepemilikan saham).

Di sisi lain, investor bisa menjual aset yang dimiliki ketika masa ex date (kisaran waktu setelah cum date) untuk memperoleh capital gain.

Maka dari itu, investor perlu memahami kondisi pasar agar dapat menentukan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli aset investasi.

6. Pajak dan Pembayaran

Saat menerima dividen maupun capital gain, investor akan dikenakan pajak. Biasanya, jumlah pajak yang dikenakan pada capital gain lebih besar daripada dividen.

Kemudian, konversi imbal hasilnya pun tidak sama. Seperti yang diketahui, dividen dapat diterima dalam bentuk tunai maupun nontunai. Sementara itu, capital gain lebih umum dikonversi menjadi uang tunai.

Demikian penjelasan tentang dividen vs capital gain, mulai dari waktu perolehan, sifat pendapatan, jumlah, keputusan pembagian, hingga waktu transaksinya.

Sejatinya, para investor dapat memperoleh keduanya dengan analisis teknikal, fundamental, dan strategi trading yang matang.

Di samping itu, sebagai investor, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan berinvestasi emas melalui Tabungan Emas di Pegadaian.

Emas dapat melindungi nilai aset terhadap inflasi ketika saham mengalami penurunan. Selain itu, pergerakan harga emas yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun berpotensi menambah keuntungan.

Lebih lanjut, Tabungan Emas menawarkan jaminan emas bernilai 24 karat dengan pembelian minimal di awal sebesar Rp10 ribuan saja.

Proses transaksinya dapat dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital atau di kantor cabang Pegadaian terdekat sehingga prosesnya lebih praktis dan efisien.

Nantinya, saldo Tabungan Emas dapat dicairkan kembali, ditukar menjadi emas fisik, atau dikirimkan ke sesama pemilik rekening Tabungan Emas.

Untuk mengetahui perkiraan besaran gram emas yang hendak dibeli, hitunglah dengan fitur Simulasi Tabungan Emas.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, lindungi nilai aset dan optimalkan keuntungan lewat Tabungan Emas sekarang juga di Pegadaian!

Baca juga: 7 Cara Beli Saham & Tipsnya bagi Pemula agar Tidak Rugi

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved