Efek Beragun Aset: Kelebihan, Risiko, Jenis, dan Cara Kerjanya

Dalam dunia keuangan modern, kebutuhan pendanaan yang cepat dan efisien membuat banyak pelaku usaha dan investor mencari instrumen pasar modal yang mampu mengoptimalkan arus kas.
Salah satu instrumen yang semakin dikenal adalah Efek Beragun Aset (EBA).
Efek Beragun Aset (EBA) adalah sekuritas investasi yang memanfaatkan kumpulan aset sebagai jaminannya sehingga mampu membantu perusahaan memperoleh dana segar sekaligus membuka peluang imbal hasil bagi investor.
Oleh karena itu, memahami cara kerja dan risikonya menjadi penting agar kamu dapat menilai potensi instrumen ini secara objektif. Simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui definisi, keunggulan, risiko, hingga contoh penerapan EBA.
Apa Itu Efek Beragun Aset (EBA)?
Efek Beragun Aset adalah sekuritas yang diterbitkan berdasarkan kumpulan aset yang menghasilkan arus kas, seperti pinjaman kendaraan, piutang kartu kredit, pinjaman pendidikan, royalti, hingga arus kas komersial lainnya.
Kumpulan aset tersebut kemudian disekuritisasi menjadi instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar modal. EBA juga dapat ditawarkan secara umum di pasar modal atau dijual kepada investor strategis.
Meskipun sering dibandingkan dengan mortgage-backed security (MBS), EBA tidak didasari oleh aset hipotek sehingga jenis aset penopangnya jauh lebih beragam.
Bagi penerbit, EBA menjadi alternatif pembiayaan korporasi karena dapat mengubah piutang yang tidak likuid menjadi dana tunai. Sementara bagi investor, EBA memberikan peluang memperoleh pendapatan dari arus kas aset yang dijaminkan.
Dalam regulasi Indonesia, penerbitan EBA dilakukan melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) antara manajer investasi dan bank kustodian.
Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan turunannya, termasuk POJK No. 65/POJK.04/2017 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Apa Itu KIK EBA dan Fungsinya?
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) merupakan suatu perjanjian antara manajer investasi dan bank kustodian yang dibentuk untuk mengelola serta menyimpan kumpulan aset yang dijadikan jaminan dalam penerbitan EBA.
Dalam struktur ini, manajer investasi bertanggung jawab untuk mengelola portofolio aset yang disekuritisasi. Tugasnya mencakup memilih aset, memastikan kualitas arus kas, serta mengatur strategi pengelolaan agar penerbitan EBA berjalan sesuai ketentuan.
Di sisi lain, bank kustodian menjalankan fungsi penyimpanan kolektif dan memastikan seluruh transaksi serta aset dasar dicatat dan diamankan dengan benar.
Secara fungsi, KIK EBA memiliki beberapa peran penting, antara lain:
- Mengubah aset tidak likuid menjadi instrumen investasi yang dapat diperdagangkan, seperti piutang kartu kredit, pinjaman kendaraan, atau royalti.
- Mempercepat perolehan arus kas bagi penerbit karena potensi pendapatan di masa depan dapat dijual kepada investor dalam bentuk sekuritas.
- Menyediakan alternatif instrumen investasi bagi investor, dengan karakteristik risiko dan imbal hasil yang lebih terukur, sehingga dapat menjadi pilihan selain obligasi atau instrumen pendapatan tetap lainnya.
Baca juga: Memahami 6 Perbedaan SBN dan Obligasi, Investor Wajib Tahu!
Cara Kerja EBA
Efek Beragun Aset (EBA) bekerja melalui proses sekuritisasi, yaitu mengubah kumpulan aset yang tidak likuid menjadi instrumen investasi yang dapat ditawarkan kepada publik.
Proses ini melibatkan sejumlah pihak serta tahapan yang saling berkaitan agar arus kas dari aset dasar dapat diteruskan kepada investor.
Secara garis besar, berikut cara kerja EBA:
- Perusahaan pembiayaan mengumpulkan aset berarus kas (misalnya cicilan kendaraan atau kartu kredit), lalu memilahnya menjadi portofolio yang stabil.
- Portofolio tersebut dijual ke KIK-EBA, wadah khusus yang dibentuk manajer investasi dan bank kustodian. Setelah itu, aset resmi menjadi milik KIK-EBA.
- Manajer investasi membagi EBA ke beberapa lapisan (tranche) dengan tingkat risiko dan imbal hasil berbeda.
- EBA diterbitkan dan ditawarkan kepada investor melalui mekanisme pasar modal sesuai aturan OJK.
- Kemudian, debitur membayar cicilan seperti biasa. Pembayaran ini masuk ke KIK-EBA dan dikelola sesuai kontrak.
- Arus kas tersebut disalurkan ke investor secara berkala, setelah dipotong biaya pengelolaan.
- Saat semua kewajiban debitur selesai, distribusi arus kas terakhir dilakukan dan masa berlaku EBA dinyatakan berakhir.
Keunggulan Efek Beragun Aset (EBA)
Beberapa keunggulan yang membuat EBA menarik bagi investor maupun penerbit antara lain:
- Menghasilkan Arus Kas Lebih Cepat: Sekuritisasi memungkinkan perusahaan memperoleh dana tunai dalam waktu singkat melalui penjualan potensi pendapatan jangka panjang.
- Alternatif Investasi dengan Risiko Terukur: EBA termasuk ke dalam sekuritas kelas atas yang umumnya memiliki rating baik sehingga menawarkan tingkat keamanan relatif tinggi dan imbal hasil kompetitif.
- Diversifikasi Sumber Pendapatan dan Investasi: Investor bisa memperoleh arus kas dari berbagai jenis pinjaman yang sebelumnya tidak likuid. Sementara penerbit dapat membuka sumber pendanaan baru.
Bagi pemilik instrumen investasi, kebutuhan likuditas juga dapat dipenuhi tanpa harus menjual aset yang dimiliki.
Salah satu opsinya adalah Gadai Efek dari Pegadaian, yang memungkinkan saham atau obligasi scriptless dimanfaatkan sebagai jaminan pembiayaan.
- Imbal Hasil Lebih Menarik: Banyak EBA menawarkan yield yang lebih tinggi dibandingkan obligasi konvensional dengan tenor sejenis.
- Mendukung Sektor Riil: Penerbitan EBA berkontribusi pada pembiayaan kegiatan ekonomi, termasuk pembiayaan perumahan dan sektor komersial lainnya.
Kekurangan Efek Beragun Aset (EBA)
Di balik keunggulannya, EBA juga memiliki risiko yang perlu kamu pertimbangkan:
- Risiko Suku Bunga: Perubahan suku bunga memengaruhi harga EBA. Jika suku bunga naik, harga EBA cenderung turun.
- Risiko Gagal Bayar: Kerugian dapat terjadi bila debitur dari aset jaminan mengalami kebangkrutan atau tidak mampu membayar tepat waktu.
- Risiko Pelunasan Lebih Awal (Early Call): Pelunasan sebelum jatuh tempo dapat menurunkan yield yang kamu terima sebagai investor.
- Risiko Arus Kas Tidak Stabil: Tidak semua aset penopang memberikan arus kas konsisten sehingga potensi pendapatan dapat berubah-ubah.
Jenis-Jenis EBA (Efek Beragun Aset)
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 65/POJK.04/2017 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, EBA diklasifikasikan menjadi dua jenis utama. Berikut ini penjelasannya:
1. Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Jenis ini memberikan penghasilan tertentu kepada pemegangnya, mirip dengan efek bersifat utang.
Arus kas yang diterima bersifat lebih stabil karena mengikuti struktur pembayaran yang telah ditetapkan. EBA jenis ini biasanya diminati investor yang mengutamakan kestabilan pendapatan.
2. Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap
EBA kategori ini menawarkan penghasilan yang tidak pasti, menyerupai karakter efek ekuitas. Besaran pendapatan bergantung pada arus kas aktual dari aset dasar.
Jenis ini cocok bagi investor yang bersedia menerima fluktuasi pendapatan untuk peluang imbal hasil lebih tinggi.
Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Saham & Harganya yang Harus Diketahui
Contoh Penerapan EBA (Efek Beragun Aset)
Sebuah perusahaan pemberi pinjaman mobil memiliki banyak portofolio kredit kendaraan. Seiring waktu, dana tunai perusahaan menipis karena terus disalurkan sebagai pinjaman baru.
Untuk memperoleh dana tambahan, perusahaan kemudian mengemas seluruh pinjaman tersebut dan menjualnya kepada perusahaan investasi.
Perusahaan investasi akan mengelompokkan pinjaman tersebut ke dalam beberapa tranches berdasarkan karakteristik seperti tenor, tingkat bunga, dan kualitas kredit.
Selanjutnya, perusahaan investasi menerbitkan sekuritas mirip obligasi kepada investor perorangan. Investor yang membeli sekuritas ini akan menerima arus kas dari pembayaran cicilan kredit mobil, setelah dikurangi biaya administrasi.
Melalui skema ini, perusahaan pemberi pinjaman memperoleh dana tunai baru, sementara investor mendapatkan potensi pendapatan yang berasal dari kumpulan arus kas pinjaman.
Demikian pembahasan seputar Efek Beragun Aset (EBA), mulai dari konsep dasar, mekanisme penerbitan, hingga manfaat dan risikonya bagi investor.
Memahami cara kerja EBA dapat membantumu melihat bagaimana aset keuangan dikelola, disekuritisasi, dan ditawarkan sebagai instrumen investasi yang memiliki struktur arus kas dan profil risiko yang jelas.
Wawasan ini penting, terutama jika kamu mulai tertarik memahami produk-produk pasar modal yang semakin beragam dan berkembang.
Jika kamu ingin memanfaatkan peluang pembiayaan tanpa harus melepas kepemilikan instrumen investasimu, Pegadaian menyediakan layanan Gadai Efek sebagai solusi yang aman dan terjangkau.
Melalui layanan ini, kamu bisa mendapatkan pinjaman dengan jaminan saham atau obligasi scriptless yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nominal pinjaman yang dapat diajukan pun cukup luas, yakni mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 miliar.
Untuk pengajuannya, kamu bisa mengirimkan persyaratan secara online melalui Call Center Pegadaian dengan nomor 1500 569 atau hubungi Tim Gadai Efek via WhatsApp di 0813-8000-4200 atau 0819-4500-8000.
Jadi, yuk manfaatkan layanan Gadai Efek dari Pegadaian untuk mendapatkan pembiayaan berizin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanpa menjual saham atau obligasi yang kamu miliki.
Baca juga: 8 Cara Main Saham untuk Pemula, Pahami Cara dan Risikonya!
Artikel Lainnya

Investasi
Tabungan Emas Pegadaian dan Keuntungannya
Menabung emas di Pegadaian? Bagaimana caranya dan apa keuntungannya? Klik untuk informasi lengkap tentang Tabungan Emas Pegadaian.

Investasi
7 Cara Beli Saham & Tipsnya bagi Pemula agar Tidak Rugi
Cara beli saham meliputi pemahaman tujuan dan risiko, riset saham, hingga memilih perusahaan sekuritas. Simak informasinya lebih lanjut di sini!

Investasi
Sekuritas: Arti, Jenis, Cara Kerja, hingga Tips Memilihnya
Sekuritas adalah semua jenis aset keuangan yang mewakili posisi kepemilikan atas modal dalam perusahaan publik. Ketahui jenis, cara kerja, dan lainnya di sini!
