5 Cara Menghitung Biaya Peluang, Begini Rumus & Contohnya!

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

15 August 2025
Bagikan :
image detail artikel

Di dalam ilmu ekonomi, terdapat istilah biaya peluang (opportunity cost) yang muncul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah peningkatan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier yang tidak berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya untuk memenuhinya.

Situasi ini membuat para pelaku ekonomi harus menentukan opsi terbaik untuk memenuhi setiap kebutuhan sehari-hari. Tentunya, setiap keputusan yang diambil akan selalu disertai biaya peluang.

Lantas, bagaimana cara menghitung biaya peluang guna mengetahui nilai dari opsi terbaik yang tidak dipilih? Untuk memahaminya, simak hingga tuntas pembahasan di artikel ini.

Apa Itu Biaya Peluang?

Biaya peluang adalah nilai tertinggi dari kesempatan atau alternatif yang harus dilewatkan saat membuat suatu pilihan. Biaya peluang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:


Pada umumnya, biaya peluang muncul karena adanya risiko atau kesempatan yang dikorbankan oleh seseorang demi memperoleh pilihan atau keuntungan lain.

Contoh sederhananya adalah ketika seseorang menggunakan uangnya untuk membeli buku sekolah. Maka dalam hal ini, biaya peluangnya adalah kesempatan membeli sepatu atau tas sekolah baru yang harus dilewatkan.

Dalam dunia bisnis, biaya peluang akan membantu pelaku usaha mengambil keputusan dengan lebih matang, karena mempertimbangkan potensi keuntungan maupun kerugian dari setiap pilihan.

Dengan memahami biaya peluang, kamu bisa mengidentifikasi nilai relatif dari berbagai opsi sekaligus menimbang manfaat dan risiko dari setiap keputusan.

Ciri-Ciri Biaya Peluang

Biaya peluang berbeda dengan biaya sehari-hari yang merupakan prioritas sehingga tidak bisa ditunda. Biaya peluang memiliki karakteristiknya sendiri. Adapun ciri-ciri biaya peluang (opportunity cost) adalah sebagai berikut.

  • Tidak selalu berhubungan atau berwujud uang. Seperti yang telah dijelaskan, biaya peluang dapat berbentuk perolehan keuntungan, kenyamanan, tenaga, kesenangan, waktu, dan lain sebagainya.
  • Biaya peluang bukanlah kebutuhan primer atau pokok, melainkan termasuk kebutuhan sekunder atau tersier.
  • Tersedia beberapa pilihan sehingga mempunyai banyak kemungkinan dalam penggunaannya.
  • Adanya pertimbangan situasi dan tujuan ketika mengambil keputusan karena setiap pilihan tidak selalu tepat ataupun merugikan.
  • Sifatnya cenderung subjektif. Artinya, nilai dari biaya ini bergantung pada pengambil keputusan atau terpengaruh oleh preferensi individu maupun entitas.
  • Melibatkan pengorbanan dalam pengambilan keputusan.
  • Cenderung sulit dikenali karena tidak terukur secara eksplisit sebagai pengeluaran nyata. Alhasil, biaya peluang tidak dimuat dalam laporan keuangan bisnis perusahaan.


Baca juga: Cost Push Inflation: Penyebab, Contoh, & Cara Mengatasinya

Rumus Biaya Peluang

Sebelum mengambil keputusan akhir, kamu bisa memperhitungkan biaya peluang menggunakan rumus tertentu. Adapun rumus biaya peluang adalah sebagai berikut.

Biaya Peluang (Opportunity Cost) = FO - CO

Keterangan:

  • FO: Return on best foregone option atau nilai peluang yang tidak diambil.
  • CO: Return on chosen option atau nilai peluang yang diambil.


Rumus biaya peluang tersebut diberlakukan hanya jika seluruh pilihan yang ada dapat diperhitungkan menggunakan angka.

Apabila ketersediaan pilihan tidak dalam bentuk nominal, maka rumus biaya peluang yang dapat digunakan, yaitu:

  • Ketika ‘CO’ tidak lebih bernilai dari ‘FO’, maka keputusan dinilai kurang menguntungkan jika harus mengorbankan hal tersebut.
  • Saat ‘CO' lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan ‘FO', maka keputusan dianggap tepat dan menguntungkan.


Cara Menghitung Biaya Peluang

Pada dasarnya, cara menghitung biaya peluang bisa dilakukan dengan rumus yang telah dipaparkan. Namun, kamu tetap perlu menerapkan beberapa langkah agar hasilnya akurat. Berikut caranya:

1. Mengidentifikasi Pilihan yang Tersedia

Dalam perhitungan biaya peluang, penting untuk mengidentifikasi semua opsi yang memungkinkan untuk dipilih. Dengan demikian, kerugian maupun manfaatnya dapat dikenali sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih tepat.

2. Menetapkan Estimasi Manfaat dari Setiap Opsi

Setelah mengidentifikasi pilihan, langkah selanjutnya adalah menentukan estimasi manfaat dari masing-masing opsi.

Manfaat ini bisa berupa penghematan waktu, keuntungan finansial, pengalaman baru, atau manfaat potensial lainnya.

Tolok ukur manfaat biasanya bergantung pada konteks, misalnya peningkatan keahlian, tambahan penghasilan, maupun kepuasan pribadi.

3. Memilih Alternatif Terbaik yang Tidak Dipilih

Setiap pilihan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar pengambilan keputusan terasa lebih menguntungkan, sebaiknya telaah alternatif terbaik yang tidak dipilih. Pasalnya, opsi ini akan memberikan keuntungan terbesar kedua.

4. Menghitung Biaya Peluang

Biaya peluang juga bisa dihitung dari selisih antara nilai manfaat yang dipilih dengan nilai manfaat dari alternatif terbaik yang tidak dipilih. Gunakanlah rumus yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mendasari pengambilan keputusan secara tepat.

5. Melakukan Analisis dan Mengambil Keputusan

Setelah perhitungan selesai, lakukan analisis mendalam untuk menilai apakah pilihan yang diambil sudah optimal.

Jika nilai peluang yang hilang terlalu besar, ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali keputusanmu.

Baca juga: Dollar Cost Averaging: Kenali Cara Kerja & Cara Hitungnya

Contoh Perhitungan Biaya Peluang

Untuk memperjelas pemahaman tentang cara menghitung biaya peluang secara menyeluruh, berikut contoh perhitungan yang bisa kamu perhatikan dengan saksama.

Pak Andi memiliki dana senilai Rp10 juta. Saat ini, Pak Andi sedang dihadapkan pada dua pilihan, yakni membelanjakan dananya untuk membeli laptop atau jam tangan baru.

Laptop yang hendak dibeli memiliki harga sebesar Rp8 juta. Sedangkan, jam tangan yang diinginkan Pak Andi seharga Rp5 juta. 

Pak Andi akhirnya memilih membeli jam tangan baru untuk menunjang penampilannya.
Lantas, berapa biaya peluang yang muncul dari keputusan tersebut?

Jawab:

Biaya Peluang (Opportunity Cost) = FO - CO
= Rp8 juta - Rp5 juta
= Rp3 juta

Jadi, biaya peluangnya adalah sebesar Rp3 juta.

Nah, itulah pembahasan terkait definisi, ciri-ciri, rumus, cara menghitung biaya peluang, hingga contoh perhitungannya dalam kasus nyata.

Memahami biaya peluang bermanfaat untuk membantu kamu dalam membuat keputusan secara tepat, baik dalam hal finansial maupun nonfinansial.

Sebagai pelaku usaha, kamu tentu sering kali dihadapkan pada situasi bisnis yang kompleks, misalnya saat menentukan sumber pembiayaan.

Dalam hal ini, pertimbangkan untuk memilih pengajuan transaksi KUPEDES dari Pegadaian. Produk ini memungkinkan kamu memperoleh kebutuhan modal guna mengembangkan usaha.

KUPEDES menerapkan skema fidusia yang sifatnya selektif, umum, individual, dan memiliki bunga yang wajar. Pola cicilannya pun dapat ditentukan sesuai karakteristik bisnis yang kamu jalankan.

Kamu bisa mengajukan pinjaman mulai dari Rp20 juta hingga Rp500 juta dengan sewa modal ringan serta cicilan tetap per bulan.

Pengajuan kredit dari KUPEDES bisa diproses secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.  

Pastikan kamu sudah menyiapkan seluruh persyaratan agar transaksi berjalan lancar, ya. Yuk, jangan ragu untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha mikro dengan layanan KUPEDES di Pegadaian!

Baca juga: Biaya Produksi: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Contohnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved