Prive: Karakteristik, Tujuan, Contoh, & Cara Mengelolanya

Prive adalah tindakan penarikan dana atau aset yang dilakukan oleh pemilik entitas untuk mendanai kebutuhan di luar kegiatan operasional bisnis.
Prive tidak memengaruhi perhitungan laba rugi karena bukan beban (expense), tetapi berdampak langsung pada laporan perubahan modal.
Prive sangat penting untuk dipelajari agar kebingungan dalam analisis profitabilitas dapat dicegah. Yuk, bahas lebih lanjut di artikel berikut.
Apa Itu Prive?
Prive adalah transaksi keuangan oleh pemilik bisnis berupa pengambilan sebagian aset atau modal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi bukan kepentingan bisnis.
Transaksi yang dapat dikategorikan sebagai prive pada akuntansi dapat diamati dalam dua hal, antara lain:
- Penggunaan aset usaha guna kepentingan pribadi, misalnya menggunakan mobil perusahaan untuk pergi ke suatu tempat di luar keperluan bisnis. Nilai yang digunakan akan tercatat sebagai pengurangan dari ekuitas.
- Penarikan kas oleh pemilik dari rekening usaha untuk pengeluaran pribadi yang akan dicatat sebagai pengeluaran di laporan laba rugi dan pengurangan ekuitas di neraca.
Prive akan dirujuk sebagai aktivitas distribusi jika dilakukan di perusahaan besar. Aktivitas prive tergolong masuk akal.
Hal itu karena pemilik bisnis pada dasarnya mempunyai saham di perusahaannya sendiri sehingga berhak memperoleh uang tunai sebagai ganti kepemilikan sebagian modal.
Namun, secara aturan pemilik bisnis tetap harus patuh pada kebijakan perusahaan, seperti mendapatkan persetujuan komisaris karena prive bisa berefek pada operasional usaha.
Ketika telah disetujui, pihak perusahaan akan mencatat entri jurnal terkait prive dengan mendebit penarikan pemilik atau melakukan kredit uang tunai.
Sebutan lain dari prive adalah withdrawals. Umumnya, investor akan menyusun withdrawals plan yang memungkinkannya untuk menarik dana dengan interval sesuai ketentuan.
Lantas, berapa batas pengambilan prive? Sebetulnya, tidak ada batasan yang pasti diatur dalam perundang-undangan karena bergantung kebijakan internal bisnis.
Namun, idealnya tidak lebih dari 50% modal awal dan harus kurang dari keuntungan yang dihasilkan supaya bisnis tetap sehat.
Karakteristik Prive
Dalam akuntansi, prive difungsikan sebagai penjaga stabilitas saldo modal usaha. Prive sendiri memiliki karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut.
- Bukan komponen akun pengeluaran bisnis meskipun merupakan praktik penarikan dana dan masuk ke akun debit. Pasalnya, pengurangan hanya dilakukan dalam jumlah total ekuitas bisnis untuk pribadi.
- Bukan termasuk akun permanen atau berkelanjutan karena hanya terjadi di setiap akhir periode. Akun akan diseimbangkan dengan kredit di buku besar dan sisanya masuk ke jumlah modal atau ekuitas pemilik usaha.
- Menjadi sumber pelacakan total modal yang telah diambil secara pribadi dan memantau keseluruhan aktivitas pengambilan modal lainnya di akun prive.
- Prive kerap kali digunakan sebagai kepentingan pensiun.
- Prive bisa dibuat oleh perusahaan biasa maupun yang berbadan hukum, seperti perusahaan perseorangan, persekutuan komanditer, atau perusahaan kemitraan.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Berdasarkan Jenis-Jenisnya
Tujuan Prive Dicatat
Ketika pemilik usaha melakukan prive, maka harus dicatat dengan benar dan jelas. Mengapa demikian? Berikut ini adalah beberapa tujuannya.
1. Ketepatan Laporan Keuangan
Tujuan prive adalah untuk membiayai kepentingan pribadi. Maka dari itu, penting sekali mencatatnya agar laporan keuangan perusahaan menjadi lebih akurat.
Pencatatan ini pun bisa meminimalkan risiko campur aduk antara transaksi pribadi dengan bisnis di laporan keuangan sehingga akuntabilitas dan transparansi finansial tetap terjaga.
2. Menghindari Masalah Hukum dan Pajak
Dalam banyak yurisdiksi, prive yang tidak dicatat dengan tepat bisa menimbulkan risiko hukum dan pajak. Oleh karena itu, harus dicatat agar terhindar dari masalah hukum maupun pajak di kemudian hari.
3. Memisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi
Tujuan prive dicatat lainnya, yakni agar keuangan bisnis dan pribadi bisa terpisah sehingga memudahkan proses analisis maupun perencanaan keuangan di kedua area.
Prive yang dicatat dengan jelas dan tepat berpotensi meminimalkan kesalahan akuntansi sehingga keakuratan laporan keuangan bisa dipastikan.
4. Memonitor Kinerja Bisnis
Dengan mencatat prive, pemilik bisnis maupun pihak manajemen dapat melakukan monitor kinerja bisnis secara lebih mudah dan akurat.
Sebaliknya, tanpa adanya pencatatan, maka laba yang dilaporkan perusahaan akan tampak lebih tinggi dari kondisi sesungguhnya. Ini bisa memicu kesalahpahaman mengenai kesehatan finansial perusahaan.
5. Memantau Pengeluaran Pribadi Pemilik
Pencatatan terhadap prive memungkinkan pemilik bisnis melakukan pemantauan finansial mereka secara terpisah dari bisnis.
Langkah ini berguna untuk membantu pemilik bisnis menyusun anggaran personal yang lebih baik. Manajemen keuangan pribadi pun menjadi lebih efektif.
Contoh Perhitungan Prive
Cara menghitung prive dapat dilakukan menggunakan rumus tertentu, yakni sebagai berikut.
Prive = Modal Akhir - (Modal Awal + Laba)
Misalnya, PT DEF memiliki modal awal senilai Rp300.000.000. Pemasukan laba bersihnya tercatat sebesar Rp100.000.000. Di periode yang sama, salah satu investor ingin melakukan prive dengan modal akhir yang tersisa menjadi Rp150.000.000. Berapakah privenya?
Jawab:
Prive = Modal Akhir - (Modal Awal + Laba)
= Rp150.000.000 - (Rp300.000.000 + Rp100.000.000)
= Rp150.000.000 - Rp400.000.000
= - Rp250.000.000
Jadi, bisa dilihat bahwa investor menarik dana untuk kepentingan pribadi sebesar Rp250.000.000.
Baca juga: Cara Membuat Neraca Saldo, Jenis, & Contohnya!
Cara Mengelola Prive
Untuk memastikan finansial tetap stabil, maka harus dikelola sebaik mungkin. Adapun beberapa cara mengelola prive adalah sebagai berikut.
- Siapkan sumber dana cadangan dari keuntungan perusahaan atau mengajukan pembiayaan ke layanan Pinjaman Usaha di Pegadaian supaya tetap bisa mengendalikan kesehatan keuangan apabila modal ditarik tiba-tiba oleh investor.
- Batasi jumlah penarikan yang akan dilakukan oleh investor. Setidaknya, jangan melebihi angka 50% dari modal awal agar tidak berimbas pada stabilitas finansial dan kegiatan operasional bisnis.
- Ketahui dan pahami skala prioritas antara kebutuhan perusahaan dengan pribadi demi mempertahankan stabilitas keuangan usaha.
- Lakukan evaluasi dan pengawasan rutin terhadap aktivitas yang dilakukan antara investor dengan kemitraan perusahaan agar keuangan tetap seimbang.
Demikian pembahasan mengenai apa itu prive, karakteristik, tujuan, contoh perhitungan, hingga cara mengelolanya yang baik.
Memahami konsep prive berguna untuk membantu dalam mempertahankan modal tetap utuh. Pasalnya, prive yang diambil terus menerus akan menggerus modal usaha.
Hal tersebut tentu dapat mengganggu kesehatan finansial bisnis. Dalam hal ini, cobalah mengandalkan Pinjaman Usaha dari Pegadaian sebagai solusi sumber modal eksternal.
Produk keuangan ini cocok untuk pembiayaan usaha individu dan badan usaha dengan menjaminkan BPKB kendaraan. Pinjaman Usaha menerapkan cicilan tetap per bulan.
Uang pinjaman bisa diterima secara tunai atau transfer setelah melalui proses verifikasi, survei, dan persetujuan kebutuhan kredit.
Kemudian, nasabah nantinya akan mendapatkan kegiatan pendampingan oleh tim Pegadaian selama masa kredit berlangsung.
Yuk, dapatkan likuiditas tanpa merusak struktur permodalan utama bisnis dengan segera mengajukan permohonan Pinjaman Usaha di kantor cabang Pegadaian terdekat!
Baca juga: Mengenal Urutan Laporan Keuangan untuk Kebutuhan Akuntansi
Artikel Lainnya

Keuangan
Refinancing: Definisi, Jenis, Cara Kerja, & Cara Mengajukan
Refinancing adalah usaha pelunasan utang dengan lebih cepat. Konsep ini bisa diimplementasikan di berbagai layanan pinjaman. Simak selengkapnya di artikel ini!

Keuangan
Sistem Pembayaran dan Bunga di Pegadaian
Pelajari Sistem Pembayaran dan Bunga di Pegadaian untuk setiap produk KCA, RAHN, Arrum, KRASIDA, dan KREASI. Dapatkan dana cepat sekarang!

Keuangan
Daftar Istilah Gadai di Pegadaian Serta Penjelasannya
Ingin ajukan ajakan gadai di Pegadaian? Pahami dulu daftar istilah gadai di Pegadaian untuk mempermudah prosesnya. Baca selengkapnya di sini!
