Tabungan Berapa Persen dari Gaji? Ini Metode Pengolahannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

09 June 2025
Bagikan :
image detail artikel

Tabungan berapa persen dari gaji? Sebagian besar orang yang baru serius dalam menabung sering mempertanyakan hal ini.

Meskipun terlihat sederhana, mengatur gaji untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung terkadang sulit dilakukan.

Oleh karena itu, kamu harus cermat dalam mengelola keuangan agar dana teralokasi secara tepat dan besaran uang untuk tabungan pun lebih mudah ditentukan.  

Jika masih bingung terkait persentase menabung yang ideal dan cara mengelola uang tabungan, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Tabungan Berapa Persen dari Gaji?

Pada dasarnya, besaran persentase menabung yang ideal bagi setiap orang berbeda karena sejumlah faktor, termasuk kondisi finansial dan gaya hidup.

Jika kamu bertanya terkait menabung berapa persen dari penghasilan, maka tidak ada jawaban yang pasti.

Namun, terdapat beberapa metode dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan manajemen keuangan bulanan. Berikut penjelasannya:

1. Metode 50/30/20

Pengaturan keuangan bisa dilakukan menggunakan metode 50/30/20. Metode ini bisa diterapkan oleh siapa saja untuk merencanakan keuangan secara efektif.

Melalui metode ini, kamu bisa mengalokasikan 50% gaji untuk kebutuhan primer, yaitu bahan makanan, obat-obatan, asuransi, biaya listrik, alat mandi, pulsa, transportasi, dan lain-lain.

Kemudian, 30% dari uang gaji bisa digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi, seperti belanja, staycation, jalan-jalan, menonton di bioskop, dan lain sebagainya sebagai self reward.

Kategori tersebut sebenarnya termasuk dalam kebutuhan sekunder atau tersier yang berarti di luar pengeluaran pokok setiap bulan.

Sementara itu, 20% dari gaji bisa disisihkan untuk berinvestasi atau menabung. Nantinya, uang tabungan atau investasi bisa dijadikan sebagai dana darurat ataupun simpanan untuk mewujudkan impian di masa mendatang.

Sebagai contoh, kamu menerima penghasilan sebesar Rp5 juta per bulan, maka Rp2,5 juta dialokasikan untuk kebutuhan pokok. 

Sementara itu, uang Rp1,5 juta untuk keinginan pribadi dan sisa Rp1 juta disimpan sebagai tabungan atau diinvestasikan.

2. Metode 40/30/20/10

Metode pengelolaan finansial selanjutnya adalah 40/30/20/10. Cara kerjanya yaitu dengan mengalokasikan gaji per bulan ke dalam empat bagian/kategori dengan proporsi tertentu.

Nah, 40% dari gaji bulanan bisa dialokasikan untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, yaitu transportasi, makanan, tagihan air, listrik, dan lain sebagainya.

Lalu, 30%-nya digunakan untuk membayar kewajiban, seperti utang, cicilan rumah, atau kredit kendaraan. Kemudian, 20% lainnya disimpan sebagai tabungan, investasi, atau asuransi.

Sisa 10% dari gaji bisa disisihkan untuk kebutuhan sosial, seperti donasi, zakat, ataupun sedekah yang dapat menjadi bentuk kontribusi kepada masyarakat.

Kamu pun bisa mengalokasikan gaji bulanan sebesar 10% sebagai dana darurat yang bisa dimanfaatkan saat situasi tidak terduga.

Baca juga: 7 Keuntungan Menabung Emas di Pegadaian, Aman dan Terjamin!

Cara Mengelola Uang Tabungan dengan Baik

Setelah menentukan persentase gaji yang bisa disimpan untuk tabungan, cobalah menyusun manajemen uang tabungan dengan baik.

Terdapat beragam cara mengelola uang tabungan yang dapat dilakukan. Adapun beberapa cara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Tujuan Menabung

Saat mulai menabung, tentukan terlebih dahulu tujuannya secara spesifik. Tanpa tujuan yang jelas, aktivitas menabung akan terasa lebih berat sekaligus sulit.

Misalnya, kamu mulai menabung karena ingin membeli gadget baru. Dengan berbekal tujuan ini, kamu pun akan lebih termotivasi untuk menabung secara konsisten.

2. Menyusun Anggaran Bulanan

Cara mengelola uang tabungan selanjutnya adalah menyusun anggaran bulanan berdasarkan skala prioritas finansial. Lalu, tentukan sistem budgeting yang sesuai.

Langkah ini dapat membantumu menyeimbangkan uang yang dapat ditabung dengan pengeluaran sepanjang tahun.

3. Memisahkan Rekening Tabungan

Secara umum, menabung dapat membuatmu lebih fokus pada pengeluaran yang bermanfaat. Dengan begitu, uang tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak diperlukan.

Nah, agar uang tabungan bisa dikelola dengan lebih teratur, cobalah pisahkan rekening rekening gaji bulanan/utama dan tabungan.

Cara mengelola uang tabungan ini ditujukan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu serta memudahkan pemantauan perkembangan tabungan.

4. Menggunakan Sistem Auto-Debit

Setelah rekening gaji dengan tabungan sudah dipisahkan, jangan lupa untuk mengaktifkan fitur auto debit dari rekening gaji setiap bulannya.

Fitur tersebut dapat membantu memindahkan uang ke rekening tabungan secara otomatis sehingga dapat risiko lupa transfer dapat diminimalisasi.

5. Teratur Menyetorkan Uang Tabungan

Salah satu cara mengelola uang tabungan yang tidak kalah penting adalah melakukan penyetoran dana secara teratur.

Penyetoran uang tabungan bisa dilakukan setiap minggu atau bulan. Untuk itu, aturlah frekuensi menabung sesuai kebutuhan dan preferensi.

Selain menambah jumlah tabungan, langkah ini juga bisa menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab.

6. Membuat Target Menabung

Jika bingung menetapkan persentase tabungan dari gaji, buatlah target nominal menabung secara langsung.

Misalnya, kamu bisa menyisihkan sekitar 20% dari gaji bulanan sebesar Rp1 juta untuk memenuhi target tabungan sebesar Rp10 juta dalam 10 bulan. Dengan cara ini, kegiatan menabung menjadi lebih terarah.

7. Memantau dan Mengevaluasi

Agar uang tabungan terkelola dengan baik, lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Cara ini dapat membantu aktivitas tabungan tetap terarah sehingga tujuan finansial dapat tercapai sesuai rencana.

Baca juga: 7 Cara Menabung Emas di Rumah untuk Investasi yang Aman

Demikian penjelasan mengenai persentase uang tabungan yang bisa dialokasikan dari gaji, metode perencanaan keuangan, dan cara mengelola uang tabungan dengan baik.

Semoga informasi di atas dapat membantumu meningkatkan rasa aman, kemandirian, dan disiplin secara finansial.

Nah, jika ingin menabung dengan lebih efektif yang bisa menjaga nilai uang dari inflasi, kamu bisa coba menabung lewat Tabungan Emas dari Pegadaian.

Melalui layanan ini, kamu bisa menabung emas dengan mudah, cepat, terpercaya, serta terjamin keamanannya.

Menabung emas dapat melindungi harta kekayaan ketika nilai mata uang mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi sedang tidak menentu.

Tabungan Emas di Pegadaian menawarkan jaminan emas 24 karat. Nantinya, saldo tabungan yang telah terkumpul dapat dicetak menjadi emas batangan.

Selain itu, kamu bisa menggadaikan atau menjual saldo Tabungan Emas untuk memperoleh dana dengan cepat.

Pembelian awal Tabungan Emas pun terjangkau, yakni minimal Rp10 ribuan saja. Transaksinya bisa dilakukan lewat aplikasi Pegadaian Digital atau secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.

Untuk mengetahui besar keuntungan dan saldo emas yang bisa diterima, kamu dapat memanfaatkan fitur Simulasi Tabungan Emas di Pegadaian.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, optimalkan cuan dengan menabung emas secara aman dan praktis hanya di Pegadaian!

Baca juga: 5 Tips Mengelola Keuangan dengan Budgeting Cerdas

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved