Mengenal Manasik, Rangkaian, Hingga Manfaatnya, Catat!

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

13 May 2025
Bagikan :
image detail artikel

Ketika ingin melaksanakan ibadah haji ke Makkah, para calon jemaah wajib menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya, seperti mengikuti manasik haji.

Tujuannya adalah untuk membekali para calon jemaah dengan pemahaman terkait nilai-nilai teknis dan spiritual, termasuk rukun haji dan hal-hal lainnya.

Mau tahu bagaimana rangkaian manasik haji dan manfaatnya? Yuk, simak di bawah ini!

Apa Itu Manasik Haji?

Secara harfiah, manasik haji adalah simulasi atau latihan dalam melaksanakan ibadah haji yang dilakukan oleh para calon jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Secara umum, manasik haji dilakukan secara bertahap dan tatap muka, mulai dari pembekalan teori sampai praktik lapangan.

Nah, untuk bisa mengikuti rangkaian manasik haji, para calon jemaah harus mendaftarkan diri melalui biro perjalanan haji resmi dan membayar BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).

Melalui manasik haji para calon jemaah akan memperoleh pengetahuan umum tentang ibadah haji, kondisi alam, budaya, dan bahasa di Arab Saudi.

Rangkaian Manasik Haji

Biasanya, pelaksanaan rangkaian manasik haji dilakukan di tempat yang menyerupai lokasi ibadah haji asli di Makkah dan Madinah serta menggunakan Ka’bah tiruan.

Hanya saja, waktunya dipersingkat. Meski begitu, setiap kegiatan akan dipraktikkan semirip mungkin dengan situasi dan kondisi di Arab Saudi. Adapun rangkaian manasik haji adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Persiapan Jasmani, Rohani, Hingga Logistik

Pertama, sebagai calon jemaah haji kamu perlu melakukan persiapan jasmani, rohani, mental, administrasi, dan logistik. Berikut penjelasannya.

  • Persiapan jasmani, meliputi pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, memastikan tubuh dalam kondisi yang fit, berolahraga rutin, dan mendapatkan vaksinasi.
  • Persiapan rohani, mencakup pemantapan niat serta doa pelaksanaan haji serta pemahaman terhadap ilmu tentang syariat haji melalui ceramah, manasik haji, dan buku.
  • Persiapan mental, seperti mengikuti manasik haji yang diadakan oleh lembaga haji atau pemerintah dan menguatkan mental untuk beradaptasi pada lingkungan baru nantinya.
  • Persiapan administrasi, antara lain pengurusan visa, paspor, dan dokumen penting lainnya serta manajemen keuangan untuk kebutuhan selama di Makkah.
  • Persiapan logistik, yakni membawa pakaian ihram, obat-obatan pribadi, sandal, alat ibadah, pemahaman terkait jadwal keberangkatan, rute, dan kepulangan.

2. Pembekalan Teori

Setelah persiapan secara jasmani, rohani, mental, administrasi, dan logistik dilakukan dengan baik, maka selanjutnya para calon jemaah haji harus mengikuti pembekalan materi.

Dalam tahapan ini, mereka akan diberikan materi tentang sejarah, hukum, rukun, tata cara, hal-hal sunah, doa-doa, dan syarat wajib haji sesuai syariat Islam.

3. Simulasi Ihram

Rangkaian manasik haji selanjutnya adalah mempraktikkan tata cara ibadah haji secara langsung, tertib, dan berurutan yang dimulai dari ihram.

Ihram adalah serangkaian awal dari ibadah haji dengan membaca niat dan menggunakan pakaian ihram. Nantinya, peserta akan diajarkan cara memakai pakaian ihram dengan benar. 

Ihram dimulai dari miqat, yaitu batas wilayah tertentu yang telah disyariatkan untuk berihram. Biasanya, para jemaah haji asal Indonesia berniat dan melaksanakan ihram di Jeddah.

Urutan pelaksanaan ihram diawali dengan mandi sunah, berwudu, menggunakan pakaian ihram, salat sunah ihram, berniat haji, dan berangkat ke Arafah sambil membaca talbiyah.

Baca juga: 6 Perbedaan Haji Furoda dan Haji Plus yang Perlu Diketahui

4. Wukuf di Arafah

Wukuf berarti berdiam diri. Di tahap ini, para jemaah haji harus berdiam diri di Padang Arafah dalam kondisi ihram pada waktu tertentu.

Waktu tersebut, yakni mulai terbenamnya matahari di 9 Zulhijah sampai terbit fajar di 10 Zulhijah. Ketika wukuf, para calon jemaah dapat memperbanyak doa, salat, atau berzikir.

5. Mabit di Muzdalifah dan Mina

Setelah wukuf di Arafah sampai terbit fajar di 10 Zulhijah selesai dilaksanakan, para calon jemaah haji wajib bermalam di Muzdalifah.

Sedangkan, mabit di Mina dilakukan pada 11, 12, dan 13 Zulhijah. Jika jemaah haji meninggalkan mabit di Muzdalifah dan Mina sebab uzur, maka tiada kewajiban apapun baginya.

Akan tetapi, bagi jemaah haji yang meninggalkan mabit di Muzdalifah dan Mina tanpa uzur, maka diwajibkan dam (denda) baginya.

6. Melempar Jamrah

Berikutnya, rangkaian manasik haji juga termasuk simulasi lempar jamrah. Aktivitas ini adalah simbol melawan hawa nafsu dan godaan. Lempar jamrah dilakukan pada 10, 11, dan 12 Zulhijah.

Lempar jamrah diawali dari jamrah Ula, lalu jamrah Wusta, dan jamrah Aqabah. Para calon jemaah haji nanti harus berlatih untuk melempar jamrah menggunakan tujuan buah batu kecil.

Batu-batu jamrah tersebut harus dilemparkan dengan tangan sendiri. Jadi, tidak boleh memanfaatkan alat bantu.

7. Tahalul

Tahalul artinya melepaskan diri dari ihram setelah mengerjakan berbagai amalan haji. Tahalul yang pertama dilaksanakan setelah selesai melemparkan jamrah Aqabah.

Kemudian, rambut akan dicukur setidaknya berjumlah tiga helai sebagai tanda berakhirnya larangan ihram. 

Di tahalul kedua, jemaah memotong sekurang-kurangnya tiga helai rambut bagi laki-laki dan menggunting ujung rambut bagi perempuan sebagai tanda pencabutan larangan ihram.

8. Tawaf Ifadah

Setelah melakukan lempar jamrah, tawaf adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh para calon jemaah haji.

Simulasi ini juga sangat penting bagi para calon jemaah haji. Mereka akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran berlawanan arah jarum jam yang diawali dari Hajar Aswad.

Baca juga: 7 Perbedaan Haji dan Umrah yang Mendasar dan Perlu Diketahui

9. Sai

Setelah menyelesaikan tawaf Ifadah, para calon jemaah haji akan melakukan simulasi sai. Sai adalah cara berjalan atau berlarian kecil di antara Bukit Shafa ke Bukit Marwah.

Sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan merupakan wujud peneladanan terhadap perjuangan Siti Hajar (istri Nabi Ibrahim a.s) mencari sumber air untuk putranya, Ismail.

10. Tawaf Wada

Tawaf ini merupakan tawaf perpisahan atau penutup seluruh rangkaian ibadah haji. Setelahnya, para jemaah haji diperbolehkan pulang ke kampung halaman.

Para jemaah haji nantinya juga diizinkan untuk pergi ke Madinah terlebih dahulu bagi yang belum melakukan ziarah kubur ke Nabi Muhammad SAW.

11. Simulasi Perjalanan Ibadah Haji

Setelah tata cara ibadah haji dilaksanakan, para calon jemaah pun akan melakukan simulasi perjalanan, mulai dari keberangkatan ke Makkah sampai kembali pulang ke Indonesia.

Tujuan diadakannya simulasi ini adalah untuk memberikan pengalaman kepada para calon jemaah haji terkait situasi maupun kondisi yang mungkin terjadi selama perjalanan ibadah haji.

Manfaat Manasik Haji

Pelaksanaan kegiatan manasik haji memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan dari segi sosial maupun spiritual, seperti berikut ini:

  • Meningkatkan pemahaman terhadap tata cara ibadah haji menjadi lebih meningkat.
  • Menumbuhkan rasa persaudaraan.
  • Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Melatih keikhlasan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan.
  • Melatih kedisiplinan dalam hal tata cara maupun waktu pelaksanaan ibadah.
  • Melatih fisik serta mental agar pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan khusyuk dan lancar.


Itulah penjelasan mengenai manasik haji, rangkaian kegiatan, hingga manfaat yang dapat dirasakan oleh para calon jemaah haji.

Ikut serta dalam kegiatan tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas tentang pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan syariat Islam.

Nah, bagi kamu yang sedang berencana untuk menunaikan ibadah haji, wujudkanlah rencana tersebut dengan layanan Pembiayaan Porsi Haji di Pegadaian.

Pembiayaan berbasis syariah ini memungkinkanmu untuk memperoleh porsi haji dengan barang jaminan emas atau Tabungan Emas.

Layanan tersebut memiliki proses yang mudah dan aman. Sebagai nasabah, kamu cukup menyerahkan emas 24 karat senilai 3,5 gram sebagai agunan.

Beserta dengan dokumen haji, emas nantinya akan disimpan secara aman. Jaminan tersebut nantinya juga bisa digunakan untuk pelunasan biaya haji atau dikembalikan ketika sudah lunas.

Pengajuan Pembiayaan Porsi Haji dapat dilakukan melalui kantor cabang Pegadaian terdekat atau opsi lain yang lebih praktis melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ajukan dan lengkapi persyaratannya agar pemberangkatan haji dapat segera dilakukan hanya melalui Pembiayaan Porsi Haji dari Pegadaian!

Baca juga: 5 Rukun Umrah: Syarat dan Keutamaan Pelaksanaannya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved