Bagaimana Cara Hidup dari Dividen? Begini Penjelasannya!

Seiring waktu, perekonomian semakin mengalami perkembangan. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencapai financial freedom.
Salah satu upaya yang menjadi andalan di kalangan investor adalah dividen saham. Mengingat potensi keuntungannya, konsep hidup dari dividen (dividend for living) pun kini bertambah populer.
Namun, mungkinkah seseorang hidup dari dividen saham? Jika iya, lantas bagaimana caranya? Mari simak pembahasan lebih lanjut di artikel ini.
Sistem Pembagian Dividen Saham
Pada dasarnya, dividen saham adalah pembagian profit perusahaan kepada pemilik saham sesuai jumlah kepemilikannya.
Dividen saham menjadi aspek yang cukup diperhitungkan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi jangka panjang.
Pemilik saham berhak menerima dividen hanya jika mempunyai saham sebelum tanggal cum-dividend. Biasanya, pemegang saham akan menerima dividen secara berkala.
Perusahaan bisa dikatakan memiliki stabilitas keuangan yang baik dan sehat apabila dapat membagikan dividen secara rutin ke investor.
Umumnya, dividen berbentuk tunai dan nontunai. Dividen berbentuk tunai berupa uang tunai dalam jumlah yang didasarkan pada kepemilikan saham.
Sementara itu, dividen nontunai akan dibagikan dalam bentuk saham tambahan. Sistem pembagian dividen saham melalui beberapa tahapan, seperti berikut ini:
- Perhitungan laba bersih dalam periode tertentu oleh perusahaan yang akan dibagikan ke pemilik saham.
- Perusahaan melakukan penetapan terhadap kebijakan dividen, mencakup bentuk dividen dan persentase pembagian laba bersih.
- Kemudian, perusahaan akan memberitahukan jadwal pembagian dividen, meliputi recording date (tanggal pencatatan) dan payment date (tanggal pembayaran).
Cara Hidup dari Dividen
Pada dasarnya, hidup dari dividen merupakan konsep ketika seseorang mengandalkan penghasilan dividen investasi saham sebagai sumber pemasukan utama.
Menurut Rivan Kurniawan, seorang Indonesia value investor, hidup dari hasil dividen bisa dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya:
1. Menghitung Jumlah Pengeluaran Bulanan
Perhitungan jumlah pengeluaran per bulan dilakukan untuk mengetahui modal investasi saham. Biasanya, digunakan rumus pengalian pengeluaran per bulan dengan 300.
Angka 300 ini merupakan pengali dengan asumsi bahwa kamu berinvestasi saham yang membagikan dividen sebesar 4%.
Angka tersebut dapat lebih kecil atau besar bergantung pada besaran dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
Rata-rata pembagian dividen 4% oleh emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup masuk akal. Pasalnya, perusahaan yang membagikan dividen di atas 4% pun cukup banyak.
Namun, perlu diketahui bahwa cara tersebut tidak cukup sempurna karena belum memperhitungkan risiko emiten memberikan dividen di bawah ekspektasi dan faktor inflasi per tahun.
2. Menyiapkan Modal Investasi
Setelah mengetahui besaran modal investasi, persiapan modal perlu menjadi langkah selanjutnya yang diambil oleh investor. Lantas, bagaimana jika ternyata modal belum cukup?
Ketika situasi tersebut muncul, sebaiknya jangan terlalu terburu-buru atau memaksakan untuk menerapkan cara hidup dari dividen saham terlebih dahulu.
Sebagai alternatif, berikut adalah beberapa hal yang bisa diupayakan untuk mencukupi modal investasi saham:
- Memperbanyak penghasilan aktif dengan mencari side hustle guna mencapai modal yang diperlukan.
- Mengatur pengeluaran bulanan. Cobalah identifikasi kemungkinan pengeluaran yang bisa ditekan serta hitung besaran alokasi dana untuk pos investasi per bulan.
- Meningkatkan ROI (Return of Investment) dengan menambah alokasi dana ke value stock.
- Melakukan reinvestasi dengan menginvestasikan hasil dividen kembali ke saham yang terdiskon.
Baca juga: 7 Cara Beli Saham & Tipsnya bagi Pemula agar Tidak Rugi
3. Memilih Saham Perusahaan Secara Tepat
Berikutnya, carilah saham yang dapat memberikan dividen di atas rata-rata (dividend stock). Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan dividend payout ratio (DPR) dan dividend yield (DY).
Sebaiknya, pilihlah perusahaan dengan DPR lebih dari 50% serta DY di atas 4%. Lebih lanjut, lakukan riset untuk memeriksa sejarah dividen setidaknya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan yang dipilih memiliki rekam jejak dividen konsisten.
Kemudian, jangan lupa melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan tidak hanya mengandalkan satu saham saja.
4. Memahami Kebijakan Dividen Perusahaan
Sebelum melakukan transaksi pembelian saham, kamu harus memahami kebijakan dividen perusahaan. Sebab, kebijakan dividen pada setiap perusahaan tidak sama.
Terdapat perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar secara periodik dan ada juga yang tidak. Biasanya, perusahaan memilih untuk mengalokasikan lebih banyak dana demi perkembangan bisnis.
5. Membuat Rencana Finansial
Apabila berniat untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari dengan dividen, maka diperlukan rencana finansial yang matang.
Perhitungkan pendapatan serta pengeluaran bulanan, kebutuhan modal, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kamu bisa mengelola risiko secara lebih baik.
6. Disiplin dan Berkomitmen
Dividend for living tidak mustahil untuk diwujudkan, namun membutuhkan kedisiplinan, kesabaran, dan komitmen yang kuat. Lakukan investasi secara konsisten untuk mendapatkan hasil jangka panjang yang maksimal.
Baca juga: Sektor Saham Paling Aman Untuk Pemula
Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Seperti yang telah diketahui, hidup dari dividen mungkin diwujudkan. Walaupun begitu, terdapat beberapa hal yang juga perlu dipertimbangkan, antara lain:
- Fluktuasi Dividen: Kinerja perusahaan serta keputusan RUPS termasuk faktor yang diperhitungkan dalam pembagian dividen. Kedua hal tersebut bisa berubah setiap tahun. Alhasil, besaran dividen pun berpotensi mengalami fluktuasi.
- Dampak Inflasi: Inflasi membuat biaya hidup masyarakat mengalami kenaikan. Saat kondisi ini terjadi, daya beli pendapatan yang berasal dari dividen bisa berkurang.
- Kebutuhan Modal Besar: Untuk memperoleh hasil dividen banyak, maka modal yang disiapkan pun harus sebanding.
- Risiko Pasar: Harga saham terkadang fluktuatif yang akhirnya berdampak pada keseluruhan nilai investasi.
Itulah pembahasan mengenai cara hidup dari dividen, sistem pembagiannya, serta hal-hal lain yang sepatutnya dipertimbangkan dalam investasi saham.
Peluang untuk mewujudkan dividend for living memang ada, namun risikonya juga termasuk tinggi karena nilai saham yang fluktuatif.
Jika ingin mencoba strategi pensiun dari dividen yang lebih rendah risiko, maka kamu bisa melakukan diversifikasi ke emas.
Nilai emas cenderung lebih stabil dibandingkan emas dan dollar saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Kini, investasi emas bisa direalisasikan dengan mengalokasikan dana yang kamu miliki ke Tabungan Emas di Pegadaian.
Layanan tersebut menawarkan jaminan emas 24 karat berupa saldo tabungan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Saldo Tabungan Emas bisa dicairkan kembali, dicetak menjadi emas fisik, atau ditransfer ke sesama pemilik Tabungan Emas.
Proses transaksinya bisa dilakukan di kantor cabang Pegadaian terdekat atau lewat aplikasi Pegadaian Digital.
Untuk pendaftaran, lengkapi persyaratannya, termasuk pembelian awal minimal Rp10 ribuan, mengisi formulir pendaftaran rekening aktif, dan menyiapkan kartu identitas diri.
Jika ingin mengetahui berapa gram emas yang bisa dibeli, cobalah memperhitungkannya menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.
Jadi, tunggu apa lagi? Alokasikan danamu sekarang ke Tabungan Emas untuk diversifikasi investasi yang aman dan mengoptimalkan cuan!
Baca juga: Apa itu Capital Gain? Pahami Rumus dan Cara Menghitungnya
Artikel Lainnya

Investasi
Bagaimana Perkembangan Investasi di Indonesia di Tahun 2019?
Pakar ekonomi memprediksikan perkembangan investasi di Indonesia tidak signifikan, benarkah? Simak penjelasannya di artikel ini.

Investasi
Macam-Macam Investasi Modal Kecil Untung Besar
Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi memang menggiurkan. Banyak orang yang memperoleh pundi-pundi kekayaan karena keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Tapi tidak sedikit juga orang yang masih awam dengan dunia investasi, padahal mereka ingin sekali memilikinya hanya saja mereka tidak berani memulainya karena takut akan risiko. Tak ayal mereka mencari titik aman dengan hanya mengandalkan tabungan […]

Investasi
Instrumen Pasar Modal: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Instrumen pasar modal adalah produk investasi yang diperjualbelikan di pasar modal. Simak apa saja fungsi dan jenis-jenisnya di sini!