Mengenal High Risk dalam Investasi & Contoh Instrumennya

Sebelum memutuskan untuk menanam modal, kamu harus memahami berbagai macam istilah dalam investasi, salah satunya high risk. Mengapa demikian?
Pasalnya, high risk adalah bagian dari konsep profil risiko yang dapat membantu investor menentukan keputusan investasi secara tepat.
High risk juga sering kali dikaitkan dengan potensi keuntungan ke depannya. Mari pelajari konsep tersebut secara lebih lengkap di bawah ini.
Mengenal High Risk dalam Investasi
Secara harfiah, high risk memiliki arti risiko tinggi. Makna tersebut dapat mengacu pada beragam konteks, mulai dari pekerjaan, investasi, kondisi kesehatan, dan lain-lain.
Dalam konteks investasi, high risk adalah potensi terjadinya penurunan nilai modal atau kemungkinan mengalami kerugian yang lebih besar.
Sebagai informasi tambahan, high risk adalah bagian integral dari profil risiko investasi yang harus dipahami oleh investor sebelum berinvestasi.
Sebab, profil risiko bisa mencerminkan tingkat kemampuan, toleransi, dan kenyamanan dalam menghadapi fluktuasi nilai investasi sekaligus preferensi terhadap potensi untung rugi.
High risk tidak dapat dihindari, tetapi peluang timbulnya masih mungkin untuk diminimalkan dengan cara mengimplementasikan strategi investasi tertentu.
Ketika suatu instrumen mempunyai risiko yang tinggi, maka bukan berarti harus selalu dihindari. Sebaliknya, investor justru perlu memastikan kecocokan instrumen tersebut untuk dirinya.
Dengan begitu, konsekuensinya lebih bisa disadari. Apalagi, kemungkinan high risk akan dibarengi dengan potensi keuntungan yang lebih besar atau biasa dikenal high risk high return.
Konsep tersebut merujuk pada aktivitas penanaman modal di instrumen investasi yang mengharapkan keuntungan besar di masa depan dengan risiko tinggi.
Apa Hubungannya High Risk dan High Return?
Secara garis besar, high risk tidak lepas kaitannya dengan high return. Lantas, high risk high return artinya apa?
High risk high return adalah gambaran prinsip bahwa investasi berisiko tinggi tidak hanya menawarkan kemungkinan rugi yang lebih besar, tetapi juga potensi imbal hasil lebih tinggi.
Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan positif di antara risiko dengan potensi pengembalian dana dalam investasi.
Artinya, semakin tinggi risiko suatu investasi, maka peluang jumlah imbal hasil (return) yang akan didapatkan oleh investor pun semakin besar.
Umumnya, tidak semua investor berani mengambil instrumen yang high risk high return, terutama jika masih pemula. Pasalnya, persepsi risiko pada setiap investor tidaklah sama.
Selain itu, dibutuhkan juga pengalaman, pengetahuan, dan strategi yang mumpuni untuk menghadapi risiko investasi walaupun potensi keuntungannya terbilang besar.
Baca juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan untuk Jangka Panjang
Contoh Investasi High Risk High Return
Investasi bukanlah suatu aktivitas yang mudah. Tidak hanya modal finansial, investor juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik demi mencapai hasil sesuai target.
Oleh karena itu, pertimbangan yang matang sebelum berinvestasi sangatlah diperlukan. Investor harus cermat memilih instrumen investasi yang cocok untuk tujuan mereka.
Contoh high risk high return investment sebenarnya cukup beragam. Adapun beberapa contoh investasi high risk high return adalah sebagai berikut.
1. Saham
Saham termasuk dalam instrumen investasi dengan risiko tinggi. Meskipun begitu, peminatnya justru semakin banyak karena imbal hasil yang diberikan tergolong menguntungkan.
Tidak hanya itu, instrumen ini bisa dilakukan dengan modal minim dalam jangka waktu tertentu, baik pendek maupun panjang sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial investor.
Terdapat dua bentuk imbal hasil dari saham yang dapat diterima oleh para investor, yakni dividen dan capital gain.
2. Cryptocurrency
Cryptocurrency merupakan aset atau mata uang digital yang dapat memberikan imbal hasil tinggi saat nilainya mengalami kenaikan. Salah satu bentuk yang terkenala adalah Bitcoin.
Tetapi, perlu diketahui bahwa contoh high risk high return investment ini cukup fluktuatif dan tidak terikat dengan perbankan atau lembaga keuangan tertentu sehingga risikonya lebih besar.
3. Forex
Salah satu contoh investasi high risk adalah forex atau foreign exchange market. Pasalnya, instrumen ini rentan mengalami fluktuasi akibat kondisi ekonomi dan politik suatu negara.
Namun, forex juga termasuk high return mengingat cara kerjanya yang memungkinkan investor membeli mata uang dengan nilai rendah terlebih dahulu.
Setelahnya, investor dapat menjualnya dengan nilai yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
4. Real Estate di Pasar Volatil
Berinvestasi dalam bidang real estate spesifik atau di daerah yang sedang mengalami perkembangan, seperti properti komersial akan sangat menguntungkan.
Keuntungan bisa berlipat apabila harga properti meningkat. Tetapi, tentunya ada risiko yang harus dihadapi, terutama berkaitan dengan regulasi pemerintah, fluktuasi pasar, dan lain-lain.
Baca juga: 4 Contoh Investasi Jangka Pendek Beserta Keuntungannya
5. High Yield Bonds
High yield bonds dikenal sebagai instrumen dengan risiko investasi tinggi karena beragam faktor, seperti kegagalan dalam pelunasan dan risiko kredit lainnya.
Namun, high yield bonds rilisan dari pemerintah maupun perusahaan berutang tinggi tetap diminati oleh para investor.
Pasalnya, instrumen tersebut menawarkan potensi return lebih besar yang cukup menguntungkan daripada obligasi lainnya.
6. Reksa Dana Saham
Contoh selanjutnya dari investasi high risk adalah reksa dana saham atau indeks. Sama seperti instrumen investasi lain, meski high risk, reksa dana saham tetap menawarkan berbagai keuntungan.
Salah satunya, yaitu proses pengelolaannya dipegang oleh seorang manajer investasi profesional sehingga investor tidak perlu melakukan analisis terhadap kondisi pasar sendiri.
Dalam praktiknya, manajer investasi akan memaksimalkan imbal hasil dengan manajemen alokasi aset minimal 80% portofolio ke investasi saham.
Demikian penjelasan mengenai apa itu high risk dalam investasi, termasuk hubungannya dengan high return, serta contoh instrumen investasinya.
Setelah menyimak informasi di atas, sebagai investor, kini kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih efektif, tepat, bijaksana, dan sesuai tujuan maupun kondisi keuangan.
Berinvestasi high risk memang menguntungkan, tetapi juga berisiko. Oleh karena itu, Sahabat disarankan untuk melakukan diversifikasi investasi demi meminimalkan risiko tersebut.
Lakukanlah diversifikasi ke instrumen yang aman dengan nilai stabil, misalnya emas. Secara historis, nilai emas cenderung bertahan, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi maupun inflasi.
Jadi, dengan berinvestasi emas, kamu bisa mempertahankan sekaligus melindungi nilai kekayaan yang dimiliki. Salah satu cara mudah investasi emas adalah melalui Tabungan Emas di Pegadaian.
Produk ini menawarkan pembelian awal yang terjangkau, yaitu minimal Rp10 ribuan dengan jaminan emas bernilai 24 karat.
Proses transaksinya pun praktis dan efisien, karena bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital, atau dengan langsung mengunjungi kantor cabang Pegadaian terdekat.
Adapun saldo Tabungan Emas milikmu juga bisa dicairkan kembali sewaktu-waktu saat membutuhkan dana cepat dengan cara gadai atau buyback.
Kamu pun boleh mengirimkannya ke sesama pemilik Tabungan Emas atau mengonversinya ke dalam bentuk emas fisik, seperti emas batangan maupun perhiasan.
Nah, untuk mengetahui berapa gram emas yang hendak dibeli, hitunglah menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Mari mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko investasi dengan menabung emas di Pegadaian mulai dari sekarang!
Baca juga: 7 Pilihan Investasi Masa Depan agar Keuangan Terjamin Aman
Artikel Lainnya

Investasi
Memahami 6 Perbedaan SBN dan Obligasi, Investor Wajib Tahu!
SBN dan obligasi adalah instrumen investasi yang profitabel dalam jangka panjang. Namun, ada beberapa perbedaan SBN dan obligasi. Ini penjelasannya!

Investasi
Hari Ibu: Investasi yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga
Banyak yang bilang bahwa kunci sukses mengatur keuangan rumah tangga ada di tangan istri sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut memang ada benarnya, sebab istri memiliki peran utama dalam mengatur arus keuangan rumah tangga. Itulah sebabnya seorang ibu rumah tangga harus piawai dan jeli dalam mengatur segala kebutuhan rumah tangga. Namun, ibu rumah tangga juga […]

Investasi
Terbebas dari Utang untuk Seterusnya. Ini Dia Caranya!
Terbebas dari utang piutang adalah keinginan semua orang. Namun, tatkala pengeluaran muncul lebih besar dari pemasukan, “hutang” atau “utang” acapkali menjadi alternatif untuk memecahkan permasalahan tersebut. Namun sayangnya, menyelesaikan masalah dengan cara berutang, justru tidak akan membawa kita keluar dari masalah keuangan. Hal tersebut justru akan semakin menjerumuskan kita ke dalam belenggu utang, yang tentunya […]