Apakah Gaji UMR Bisa Beli Rumah? Ini Penjelasan & Tipsnya!

Memiliki rumah sendiri adalah impian bagi kebanyakan orang. Selain sebagai tempat berteduh, rumah juga dapat dijadikan untuk aset investasi.
Namun, apakah gaji UMR bisa beli rumah? Hal ini cukup sering ditanyakan karena harga properti yang kian merangkak naik setiap tahunnya.
Agar memahami sepenuhnya tentang kemampuan beli rumah bagi pemilik gaji UMR, mari simak lebih lanjut penjelasan di artikel ini.
Apakah Gaji UMR Bisa Beli Rumah?
Pada dasarnya, gaji UMR setiap daerah di Indonesia tidaklah sama. Pasalnya, biaya hidup yang dihabiskan pun berbeda sehingga cukup variatif.
Namun, perlu dicatat bahwa istilah UMR sekarang tidak lagi digunakan. Istilah UMR (Upah Minimum Regional) sudah diganti menjadi UMP (Upah MInimum Provinsi).
Di Indonesia, besaran rata-rata gaji UMP 2025 adalah sekitar Rp3.315.728. Jumlah ini naik sebesar 6,5% dari UMP 2024 yang memiliki rata-rata sebesar Rp3.113.360.
Diketahui bahwa DKI Jakarta menjadi provinsi dengan UMP tertinggi secara nasional pada 2025 ini, yakni sebesar Rp5.396.761.
Sementara itu, Jawa Tengah merupakan provinsi dengan UMP terendah pada 2025, yaitu senilai Rp2.169.349. Jadi, apakah gaji UMR bisa beli rumah?
Dengan rata-rata UMP di Indonesia, membeli rumah sendiri tentunya terasa berat dan sulit, terutama di kota-kota besar. Tetapi, kemungkinan untuk mewujudkannya masih ada.
Masyarakat yang mempunyai gaji UMP masih dapat membeli rumah dengan cara menabung dan berinvestasi secara konsisten.
Apa yang Menyebabkan Harga Rumah Naik?
Harga rumah yang naik menjadi salah satu faktor sulitnya membeli rumah. Persentase kenaikan harganya ditaksir mencapai 10-15% per tahun.
Jika diamati dari sudut pandang investasi, hal ini dinilai sangat menjanjikan karena dapat mendatangkan keuntungan di masa mendatang.
Sebenarnya, terdapat beberapa aspek yang menyebabkan harga rumah mengalami kenaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Inflasi
Harga properti, termasuk rumah bisa melambung tinggi karena adanya inflasi setiap tahun. Secara umum, laju inflasi memang membuat harga barang dan jasa mengalami peningkatan.
Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, inflasi bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain:
- Kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil.
- Biaya produksi yang meningkat.
- Jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah.
- Tingginya permintaan terhadap suatu barang atau jasa.
Di sektor real estate, inflasi menyebabkan suku bunga KPR naik dan harga material bangunan melonjak sehingga biaya pembangunan pun membengkak.
2. Perkembangan Infrastruktur
Harga rumah dan properti lain tidak hanya meningkat di pusat kota, tetapi juga daerah pinggiran karena perkembangan infrastruktur di daerah penyangga kini semakin masif.
Aksesibilitas terhadap fasilitas umum, seperti rumah sakit, tempat pendidikan, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya pun menjadi lebih mudah.
Faktor inilah yang kemudian membuat rumah maupun properti lainnya dijual dengan harga lebih tinggi per tahunnya.
3. Ketersediaan Lahan Terbatas
Untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat terhadap tempat tinggal, maka diperlukan lahan yang memadai dan cukup.
Sayangnya, hal ini sulit diwujudkan karena lahan yang tersedia semakin menipis dan terbatas, terutama di kota-kota besar.
Hal ini membuat persentase harga tanah naik per tahun yang berbanding lurus dengan kenaikan harga rumah, khususnya di kawasan perkotaan.
Sebagai alternatif, developer kemudian mulai berinovasi dengan mengalihkan fokusnya pada pembangunan proyek properti di daerah pinggiran.
4. Permintaan Meningkat
Pertumbuhan penduduk yang kian tinggi menyebabkan kebutuhan/permintaan masyarakat akan hunian pun turut mengalami peningkatan.
Semakin tinggi permintaan masyarakat tentunya berpengaruh pada nilai jual rumah maupun properti lainnya yang semakin mahal.
5. Harga Bahan Bangunan Naik
Ketidakstabilan kondisi ekonomi dan politik global membuat harga sejumlah komoditas di pasaran mengalami kenaikan, termasuk bahan bangunan.
Risiko yang ditimbulkan dari situasi ini adalah melonjaknya ongkos atau biaya pembangunan rumah maupun properti lainnya.
Baca juga: 11 Tips Membeli Rumah Pertama yang Aman dan Antirugi
Tips Menabung Agar Bisa Beli Rumah
Memiliki gaji UMR bisa beli rumah walaupun memerlukan upaya besar. Hal ini tidak mustahil untuk diwujudkan dengan perencanaan finansial yang matang.
Agar dapat membeli rumah sendiri, terdapat beberapa tips menabung yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menetapkan Target Rumah Impian
Langkah awal yang bisa diambil adalah menetapkan target rumah impian. Pertimbangkan terkait lokasi, aksesibilitas, jenis rumah, ukuran, dan lain-lain.
Dengan begitu, gambaran mengenai tujuan, kebutuhan finansial, dan hal-hal lain yang perlu disiapkan menjadi lebih jelas. Buatlah target yang realistis dengan kebutuhan dan kemampuan.
2. Menyusun Anggaran Finansial
Setelah target rumah impian dibuat, susunlah anggaran finansial. Hitung setiap pengeluaran dan pemasukan rutin bulanan untuk mengevaluasi kondisi keuangan.
Agar lebih terstruktur, aturlah skala prioritas untuk menentukan kebutuhan mana saja yang pemenuhannya harus diutamakan.
Lalu, alokasikan dana ke beberapa pos utama, termasuk menabung untuk membeli rumah. Pastikan bahwa target jumlah dan periode tabungan sudah jelas.
Umumnya, besaran alokasi ini sekitar 20–30% dari upah bulanan. Sebab, persiapan dana darurat tetap harus dipikirkan guna menunjang kebutuhan dana pembelian tempat tinggal.
3. Memisahkan Rekening Tabungan untuk Membeli Rumah
Ketika hendak menabung untuk membeli rumah, sebaiknya siapkan rekening khusus yang terpisah dengan rekening utama.
Dengan demikian, pemantauan terhadap pertumbuhan tabungan menjadi lebih mudah dan mencegah adanya pengeluaran impulsif.
Rekening tabungan untuk membeli rumah idealnya tidak diambil hingga target terpenuhi. Demi menjaga kedisiplinan, aktifkan sistem auto-debit saat menabung.
Baca juga: 5 Langkah Praktis Wujudkan Impian Punya Rumah Sendiri di Usia Muda
4. Mempelajari Berbagai Penawaran Program Rumah
Umumnya, ada berbagai program yang tersedia untuk membantu meringankan tanggungan/beban finansial masyarakat dalam membeli rumah, antara lain:
- KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
- PPN DT (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) yang berlaku hingga Desember 2025.
- BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan).
Sambil mengumpulkan uang tabungan, tidak ada salahnya untuk mempelajari program-program tersebut, mulai dari skema, syarat, suku bunga, waktu tenor, dan lain sebagainya.
Sebaiknya, pilih program secara tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi, dan kondisi saat ini.
5. Menghindari Utang
Agar uang tabungan membeli rumah cepat terkumpul, maka sebisa mungkin hindari berutang walaupun tujuannya untuk memenuhi kebutuhan.
Pasalnya, utang justru akan menambah beban finansial. Akibatnya, fokus dalam pembelian rumah menjadi teralihkan. Alih-alih berutang, lebih baik batasi pengeluaran yang tidak perlu.
6. Menabung Emas
Selain uang, cobalah mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi emas dengan metode tabungan. Emas termasuk instrumen investasi low risk yang menguntungkan.
Nilai emas terkenal stabil dan cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu yang membuatnya cocok untuk melindungi nilai kekayaan.
Tingkat likuiditasnya pun tinggi sehingga mudah dikonversikan. Bahkan, investor tingkat pemula bisa berinvestasi emas dari nominal kecil sekali pun.
Apalagi, investasi emas kini tidak dikenakan pajak. Jika tertarik berinvestasi emas, kamu bisa memilih Tabungan Emas dari Pegadaian.
Layanan ini menawarkan jaminan emas bernilai 24 karat dengan minimal pembelian awal Rp10 ribuan saja.
Pembukaan rekening Tabungan Emas dapat diproses lewat aplikasi Pegadaian Digital atau langsung ke kantor cabang Pegadaian terdekat.
Setelah prosesnya berhasil, nasabah bisa menabung emas secara konsisten. Nantinya, saldo tabungan dapat dicairkan kembali maupun dicetak menjadi emas fisik.
Bahkan, saldo tersebut bisa ditransfer ke sesama pemilik Tabungan Emas. Untuk mengetahui estimasi gramasi emas yang dapat dibeli, hitunglah menggunakan Simulasi Tabungan Emas.
Bagaimana, tertarik untuk bertransaksi? Yuk, ajukan transaksi menabung emas untuk meraih target rumah impian mulai dari sekarang di Pegadaian!
Baca juga: Rumah Subsidi 2025: Harga, Syarat KPR, Kelebihan & Kekurangan
Artikel Lainnya

Keuangan
9 Cara Mengelola Keuangan bagi Pelajar yang Patut Dicoba
Kebiasaan mengatur keuangan sendiri dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pelajar. Ikuti cara mengelola keuangan bagi pelajar yang tepat ini!

Keuangan
6 Fungsi Uang, Sejarah, dan Beragam Jenis-jenisnya
Uang adalah alat pembayaran yang sah dan berfungsi penting dalam keberlangsungan kegiatan ekonomi. Yuk, kenali fungsi uang, sejarah, dan jenisnya di sini!

Keuangan
Phishing: Cara Aman dalam menggunakan Internet dan Aplikasi
Pentingnya memahami Phishing di era Internet of Thing. Kenali ciri-cirinya dan pahami bagaimana cara menghindarinya agar keamanan data pribadi kamu terjaga.