Bunga Flat: Perhitungan hingga Bedanya dengan Bunga Efektif

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

07 November 2025
Bagikan :
image detail artikel

Proses pengajuan pinjaman tidak terlepas dari pengenaan bunga. Oleh karena itu, debitur harus memahami mekanismenya terlebih dahulu sebelum memanfaatkan layanan kredit.

Terdapat beragam jenis bunga dalam kredit yang perlu diketahui, salah satunya bunga flat. Bunga flat adalah metode hitung bunga sederhana berdasarkan jumlah pokok kredit awal.

Suku bunga ini sering diterapkan dalam berbagai jenis pinjaman. Mari simak pembahasan lebih lanjut mengenai bunga flat, cara menghitung, hingga bedanya dengan bunga efektif di artikel ini.

Apa Itu Bunga Flat?

Bunga flat adalah sistem perhitungan suku bunga (interest) yang besarannya berpedoman pada pokok pinjaman awal tanpa melihat jumlah sisa utang dari pembayaran angsuran.

Alhasil, besaran cicilan pinjaman dan pokok plus bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya memiliki nilai tetap atau tidak berubah sejak awal sampai akhir masa kredit.

Hal itu dapat terjadi karena jumlah bunga flat pada dasarnya akan dihitung secara rata menurut jangka waktu pembiayaan yang biasanya telah ditetapkan dari awal pengajuan kredit.

Umumnya, bunga flat digunakan dalam kredit jangka pendek, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Multi Guna (KMG), dan smartphone.

Adapun contoh layanan kredit yang tidak menggunakan bunga flat adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR biasanya menggunakan sistem bunga efektif/anuitas atau kombinasi.

Suku bunga ini kerap dijadikan sebagai pilihan menarik bagi debitur karena mereka bisa mengetahui jumlah bunga yang nantinya dibayarkan secara pasti sedari awal. 

Dengan demikian, debitur bisa menilai kemampuan finansialnya dalam memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman. Bunga flat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Jumlah pinjaman.
  • Lama kredit.
  • Tingkat risiko.
  • Persaingan pasar.

Bunga Flat vs Efektif

Selain bunga flat, terdapat jenis suku bunga lainnya dalam mekanisme pinjaman, yakni bunga efektif. Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup mendasar.

Tidak jarang debitur bingung memilih di antara bunga flat dan efektif. Namun, jangan khawatir karena berikut ini adalah beberapa perbedaan yang bisa dijadikan acuan.

1. Perhitungan Suku Bunga

Jika bunga flat dihitung dengan rata sesuai waktu tenor yang sudah ditentukan di awal pengajuan kredit, maka perhitungan bunga efektif didasarkan pada sisa pokok pinjaman.

Hal ini membuat jumlah suku bunga beserta pokoknya dalam cicilan per bulan menjadi tidak sama walaupun besaran angsuran setiap bulan tetap sama.

2. Karakteristik

Bunga flat dan efektif juga bisa dibedakan berdasarkan karakteristiknya. Sifat dari suku bunga flat adalah konstan sampai masa angsuran berakhir.

Sementara itu, besaran suku bunga efektif yang harus dibayarkan semakin lama akan berkurang sehingga porsi bunga dan pokok pinjaman di kredit per bulan bisa berbeda.

3. Penggunaan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, suku bunga flat lebih umum diimplementasikan pada jenis pinjaman dengan jangka waktu pendek.

Sebaliknya, bunga efektif lebih sering dipakai untuk kredit jangka panjang dengan nominal cukup besar, seperti kredit investasi dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Baca juga: Bunga Tunggal: Definisi, Rumus, & Contoh Perhitungannya

4. Keuntungan

Perbedaan bunga flat dan efektif selanjutnya bisa dilihat dari segi keuntungan. Keuntungan bunga efektif terletak pada total bunganya yang lebih kecil (terjangkau).

Seiring dengan berkurangnya utang, maka beban bunga akan semakin ringan. Hal ini membuat perhitungan pada sistem bunga efektif lebih adil.

Apabila menggunakan mekanisme bunga efektif murni, maka angsuran bulanan menjadi semakin kecil sehingga memberikan kelegaan finansial di akhir waktu pembiayaan.

Kemudian, jika debitur hendak melunasi pinjaman di tengah jalan, maka cukup melakukan pelunasan pada sisa pokok utang yang sudah lumayan banyak berkurang tadi.

Sedangkan, keuntungan bunga flat adalah pada sistem perhitungannya yang sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. 

Hal itu karena besaran suku bunga pinjaman ini tidak mengalami perubahan hingga seluruh utang lunas. Keuntungan ini bagus untuk mempermudah proses perencanaan anggaran.

5. Kerugian

Di samping keuntungan, bunga flat dan efektif juga menyimpan potensi kerugian yang sebaiknya diperhatikan dengan saksama.

Kerugian bunga flat adalah nilai beban bunganya yang dinilai lebih tinggi dan mahal sebab bunga selalu dihitung berdasarkan pokok awal.

Perhitungan ini bisa dibilang kurang adil dan menguntungkan, terlebih saat BI rate turun. Pasalnya, jumlah bunga yang dibayar tetap besar walaupun sisa pinjaman tinggal sedikit.

Di sisi lain, kerugian bunga efektif mengacu pada nilai cicilan di bulan-bulan awal yang terasa berat karena lebih besar jika dibandingkan dengan bunga flat.

Selain itu, bunga efektif memerlukan perhitungan ulang sisa pokok per bulan sehingga skemanya dianggap lebih kompleks dan rumit.

Jumlah cicilannya pun terus berubah. Pada KPR, terkadang ada perpaduan antara bunga fixed di awal dan floating mengikuti pasar sehingga angsuran berfluktuasi setelah periode fixed

Cara Menghitung Bunga Flat

Metode perhitungan pada bunga flat tidak sekompleks bunga efektif. Dalam hal ini, terdapat rumus bunga flat yang perlu diketahui, yaitu:

  • Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga Tahunan x Jumlah Tahun Tenor) / Jumlah Bulan Tenor
  • Cicilan Pokok per Bulan = Pokok Pinjaman / Jumlah Bulan Tenor
  • Total Cicilan per Bulan = Cicilan Pokok per Bulan + Bunga per Bulan
  • Total Bunga = Bunga per Bulan x Jumlah Bulan Tenor


Agar lebih paham penerapannya, cobalah perhatikan contoh kasus beserta cara menghitung bunga flat berikut ini.

Pak Erik mengajukan pinjaman uang sebesar Rp24.000.000 selama 12 bulan dengan bunga flat senilai 10% per tahun. Lantas, berapa total bunga yang harus dibayarkan?

Jawab:

  • Bunga per Bulan = (Rp24.000.000 x 10% x 1) / 12

    = Rp200.000.

  • Cicilan Pokok per Bulan = Rp24.000.000 / 12 

    = Rp2.000.000.

  • Total Cicilan per Bulan = Rp2.000.000 + Rp200.000

= Rp2.200.000 (tetap setiap bulan).

  • Total Bunga yang Dibayar = Rp200.000 x 12

      = Rp2.400.000

Demikian penjelasan mengenai bunga flat dalam kredit, perbedaannya dengan bunga efektif, cara menghitung, hingga contoh kasusnya.

Informasi yang dipaparkan di atas dapat menjadi acuan bagi debitur untuk mengambil keputusan kredit secara cerdas, tepat, dan bijaksana.

Nah, apabila kamu sedang mencari layanan pinjaman untuk memperoleh dana segar, cobalah mengandalkan pembiayaan dari Pegadaian.

Lembaga Jasa Keuangan ini menyediakan berbagai pinjaman gadai yang dapat diajukan langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.

Layanan gadai yang tersedia di Pegadaian, meliputi Gadai Emas, Gadai Non Emas, Gadai Kendaraan, Gadai Elektronik, hingga Gadai Luxury.

Bila ingin yang praktis, kamu bisa memanfaatkan Gadai Tabungan Emas yang bisa diajukan melalui aplikasi Tring! by Pegadaian.

Setiap layanan gadai mempunyai syarat dan ketentuan masing-masing yang harus dipatuhi oleh nasabah agar permohonan pinjaman disetujui.

Jadi, jangan ragu untuk mengajukan gadai di Pegadaian dan dapatkan dana dalam waktu cepat secara praktis sekarang juga!

Baca juga: Begini Rumus Bunga Majemuk & Cara Menghitungnya, Lengkap!

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved