Mengenal CAGR, Fungsi, Manfaat, Hingga Cara Menghitungnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

22 December 2025
Bagikan :
image detail artikel

Dalam investasi dan bisnis, memahami kinerja aset sangat penting. Tidak hanya keuntungan total, investor maupun pebisnis perlu memperhatikan konteks waktu.

Untuk mendapatkan gambaran objektif terkait seberapa cepat investasi tumbuh dalam jangka panjang, maka dibutuhkan CAGR (Compound Annual Growth Rate).

CAGR adalah metrik untuk mengukur tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata suatu investasi selama periode tertentu yang diasumsikan konsisten. Yuk, simak lebih lanjut di artikel ini.

Apa Itu CAGR?

CAGR adalah tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata suatu investasi atau aset selama periode tertentu, baik satu tahun atau lebih dengan memperhitungkan efek bunga majemuk.

Secara konseptual, CAGR bisa dipahami sebagai tingkat pertumbuhan hipotesis seolah-olah seluruh perubahan terjadi dengan merata di tingkat yang sama selama periode waktu.

Konsep ini kerap kali dipilih investor dan perusahaan karena lebih mudah dipahami serta dapat mengukur kinerja investasi dalam jangka menengah hingga panjang secara akurat.

Melalui CAGR, gambaran rata-rata pertumbuhan tahunan yang dianggap lebih stabil dan realistis, terutama saat nilai investasinya bergerak naik turun setiap tahun bisa diketahui.

Dengan kata lain, CAGR mampu menunjukkan bagaimana nilai investasi bertumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu. Walaupun, dalam kenyataannya pertumbuhan di setiap tahunnya dapat berbeda.

Fungsi CAGR

CAGR memiliki fungsi penting yang berkaitan dengan pengukuran dan perbandingan performa investasi seiring waktu. Adapun beberapa fungsi CAGR adalah sebagai berikut.

1. Perbandingan Investasi

CAGR memungkinkan investor maupun perusahaan untuk melakukan perbandingan antara dua atau lebih investasi dengan periode yang tidak sama.

Sebagai contoh, apabila terdapat dua investasi yang memiliki periode selama 3 dan 5 tahun. Nah, investor dan perusahaan bisa membandingkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata kedua investasi ini meskipun periode waktunya berbeda.

2. Evaluasi Kinerja Investasi

CAGR bisa membantu dalam memahami seberapa baik pertumbuhan nilai investasi dari waktu ke waktu secara konsisten.

Misalnya, seorang investor ingin melakukan evaluasi kinerja sahamnya selama 3 tahun, maka CAGR bisa memberikan persentase rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya selama periode tertentu.

3. Reinvestasi Keuntungan

CAGR bisa memproyeksikan bahwa profit yang didapatkan dari investasi akan diinvestasikan kembali setiap tahunnya.

Hal ini bagus untuk menunjukkan gambaran atau informasi yang lebih baik terkait performa sebenarnya dari investasi tersebut.

Baca juga: Rasio Investasi: Definisi, Jenis, & Cara Perhitungannya

Manfaat CAGR

Secara umum, manfaat CAGR adalah membantu investor memahami gambaran pertumbuhan investasi setiap tahun secara rata-rata.

Nilai tersebut tidak sama dengan persentase tahunan yang dapat mengalami fluktuasi secara signifikan. Di samping itu, ada beberapa manfaat lainnya, antara lain:

1. Membantu Perencanaan Finansial Jangka Panjang

CAGR dimanfaatkan sebagai alat krusial untuk memperhitungkan keperluan di masa depan, seperti menyiapkan dana pensiun atau dana pendidikan anak.

Alhasil, kamu dapat menyesuaikan target keuangan dengan strategi investasi yang dipilih secara lebih mudah, baik melalui reksa dana, saham, emas, obligasi, atau instrumen lain.

Terlebih, memulai investasi tidak harus mahal. Cukup dengan menyiapkan minimal Rp10 ribuan saja, kamu sudah bisa menabung emas secara mudah dan praktis di Pegadaian.

2. Memudahkan Perbandingan Antarinstrumen

CAGR dapat menunjukkan pertumbuhan yang sama pada berbagai jenis instrumen investasi dalam bentuk persentase. Dengan demikian, perbandingan menjadi lebih adil.

Bahkan, saat periode investasi tidak sama, investor bisa langsung mengenali manakah yang paling efisien dalam memberikan profit rata-rata.

3. Menjadi Ukuran Objektif

Selanjutnya, CAGR bisa menjadi parameter kesuksesan strategi investasi. Strategi dapat dikatakan telah ada di jalur yang tepat ketika hasil CAGR menunjukkan pertumbuhan lebih besar daripada standar pasar.

Sebaliknya, apabila hasilnya justru jauh di bawah ekspektasi, berarti perlu dilakukan evaluasi dan pengubahan strategi.

4. Menyederhanakan Fluktuasi Tahunan

CAGR dapat membantu menyederhanakan grafik fluktuasi tahunan di pasar keuangan yang selalu penuh gejolak menjadi satu angka rata-rata sehingga lebih mudah dipahami.

Ini bagus untuk membuat kamu tidak mudah terpengaruh oleh satu tahun yang sangat bagus dan sebaliknya karena akan terlihat gambaran pertumbuhan jangka panjang secara keseluruhan.

Baca juga: Current Ratio: Definisi, Tujuan, Rumus, & Cara Menghitungnya

Cara Menghitung CAGR

Perhitungan terhadap CAGR tidak terlalu sulit. Dalam pelaksanaannya, kamu bisa menggunakan rumus CAGR berikut.

CAGR = (Nilai Akhir / Nilai Awal)^1/n - 1

Keterangan

  • Nilai Akhir: Nilai investasi di akhir periode.
  • Nilai Awal: Nilai investasi di awal periode.
  • n: Jumlah tahun atau periode waktu investasi.

Supaya pemahaman menjadi lebih jelas, perhatikan contoh dan cara menghitung CAGR di bawah ini.

A melakukan investasi sebesar Rp10.000.000 di saham dan reksa dana pada 2020. Setelah 5 tahun, yaitu pada 2025 nilai investasi menjadi 19.758.491,59 Berapa CAGR investasinya?

Jawab:

CAGR = (Nilai Akhir / Nilai Awal)^1/n - 1
= (19.758.491,59 / 10.000.000)^⅕ - 1
= 0,1592 atau 15,92%

Jadi, hasil CAGR investasi yang dilakukan selama 5 tahun adalah sebesar 15,92%.

Interpretasi CAGR dalam Investasi

Pada dasarnya, interpretasi CAGR di dalam investasi bergantung pada konteks maupun jenis aset. Adapun interpretasi hasil CAGR adalah sebagai berikut.

  • CAGR 5-8%: Wajar bagi saham blue chip di pasar maju, seperti Amerika Serikat.
  • CAGR 10-15%: Termasuk kuat, umumnya di perusahaan growth atau teknologi.
  • CAGR di atas 20%: Dapat mengindikasikan potensi yang tinggi, namun juga risiko besar.

Selain itu, investor pun perlu melakukan perbandingan CAGR terhadap inflasi dan tolok ukur pasar. Inflasi sebesar 3% dengan pertumbuhan portofolio 60% berarti bahwa tingkat bertumbuhnya aset secara riil hanya 3%.

Secara garis besar, pemahaman akan CAGR membantu dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja investasi dengan lebih objektif.

CAGR juga memberikan fokus pandangan yang jelas terkait potensi pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang alih-alih mengejar keuntungan secara instan.

Apabila kamu sedang mencari instrumen investasi yang memiliki histori pertumbuhan stabil, terukur, dan solid, maka emas adalah jawabannya.

Pertimbangkan untuk berinvestasi emas pada Tabungan Emas dari Pegadaian. Layanan ini menawarkan pembelian awal minimal Rp10 ribuan saja.

Nantinya, saldo yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari dijual kembali, digadaikan, dikonversi menjadi emas fisik, atau dikirim ke sesama pengguna.

Besaran gram emas yang memungkinkan untuk dibeli dapat kamu perkirakan hitungannya menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.

Tunggu apa lagi? Yuk, jangan ragu untuk membuka rekening Tabungan Emas di Tring! by Pegadaian atau kantor cabang Pegadaian terdekat sekarang!

Baca juga: Rasio Aktivitas: Fungsi, Jenis, Rumus, dan Contohnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved