Cost of Fund: Komponen, Cara Kerja, Hingga Cara Hitungnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

19 August 2025
Bagikan :
image detail artikel

Ketika menggunakan layanan kredit, ada berbagai istilah yang perlu dipahami agar keputusan finansial yang diambil lebih tepat, salah satunya adalah cost of fund

Cost of fund adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan atas penggunaan uang dalam bisnis yang dijalankan.

Bagi masyarakat awam, istilah ini mungkin terdengar kurang familiar. Meski begitu, cost of fund tetap perlu dipahami dengan baik.

Agar dapat mengetahui bagaimana cost of fund memengaruhi layanan kredit yang ditawarkan, simak pembahasan selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Cost of Fund?

Cost of fund adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh lembaga keuangan (terutama bank) guna memperoleh dana untuk mendanai aktivitas operasional, seperti pemberian kredit.

Secara sederhana, cost of fund dapat diibaratkan seperti biaya produksi pada sebuah pabrik. Hanya saja, yang diproduksi dalam hal ini merupakan uang atau dana.

Komponen cost of fund bisa berupa bunga yang dibayarkan ke nasabah atas simpanan uang ditambah biaya administrasi serta biaya lain seperti cadangan wajib sesuai ketetapan pemerintah.

Cost of fund juga termasuk salah satu biaya input paling substansial bagi lembaga keuangan. Pasalnya, semakin rendah cost of fund, semakin tinggi potensi return yang dapat diperoleh. 

Hal ini bisa terjadi karena dana tersebut akan disalurkan kepada debitur sebagai pinjaman, baik jangka pendek maupun panjang.

Cost of fund juga dapat mencerminkan besaran tingkat suku bunga yang wajib dipenuhi oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan dana.

Jadi, dapat dikatakan bahwa cost of fund berpengaruh signifikan pada profitabilitas suatu lembaga finansial atas perusahaan sebab biaya ini bisa mengurangi perolehan pemasukan dari kegiatan operasional. 

Oleh karena itu, cost of fund harus dikelola sebaik mungkin demi memaksimalkan profitabilitas dan meminimalkan biaya terkait pengadaan dana atau modal.

Komponen Cost of Fund

Cost of fund memiliki beberapa komponen penting. Adapun komponen-komponen cost of fund adalah sebagai berikut:

1. Sumber Dana

Komponen ini mengacu pada beragam jenis dana yang dapat diperoleh lembaga keuangan, khususnya bank, baik dari sumber internal maupun eksternal. Sumber dana ini dibagi menjadi dua golongan, yakni dana berbiaya dan tidak berbiaya.

2. Loanable Fund

Loanable fund merupakan dana yang bisa dipinjamkan atau dialokasikan untuk pemberian kredit maupun investasi dalam surat berharga. Tujuan utamanya adalah menghasilkan pemasukan bagi bank.

3. Reserve Requirement

Reserve requirement adalah dana yang sengaja ditahan atau wajib disimpan oleh bank untuk kepentingan likuiditas. Adapun besaran dananya ditentukan dan diatur secara langsung oleh Bank Indonesia sesuai pemberlakuan kebijakan.

4. Jumlah Dana

Komponen cost of fund ini merupakan total dari keseluruhan dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut di antaranya adalah deposito, tabungan, kredit antarbank, dan sumber eksternal lainnya.

5. Unloanable Fund

Berbeda dengan loanable fund, komponen ini justru tidak bisa digunakan untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman. Hal ini karena unloanable fund dialokasikan untuk kebutuhan pembelian aset tetap dan manajemen likuiditas.

Baca juga: 6 Investasi Dana Pensiun agar Financial Freedom di Masa Depan

Faktor yang Memengaruhi Cost of Fund

Secara umum, besaran cost of fund dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi cost of fund adalah sebagai berikut:

1. Kompetisi Antarbank

Ketika bank satu dengan yang lainnya saling memberikan penawaran bunga tinggi, maka peningkatan cost of fund pun akan terjadi.

Misalnya, bank A menawarkan bunga sebesar 4%, maka bank B pun kemungkinan harus memberikan penawaran bunga hingga 4,5%.

Situasi yang dihadapi oleh bank B itulah yang disebut dengan peningkatan cost of fund. Hal tersebut dilakukan oleh bank B agar tetap kompetitif terhadap pangsa pasar.

2. Kondisi Ekonomi

Peningkatan cost of fund juga dapat disebabkan oleh ketidakstabilan perekonomian atau tingginya laju inflasi.

Dalam situasi seperti ini, bank sering kali harus menaikkan tingkat suku bunga simpanan untuk menarik dana dari masyarakat. Secara tidak langsung, hal ini membuat cost of fund meningkat.

3. Tingkat Suku Bunga

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) biasanya diikuti dengan kenaikan cost of fund pada bank. Hal ini terjadi karena bunga yang dibayarkan bank kepada nasabah simpanan juga akan meningkat.

4. Kebijakan Pemerintah

Cost of fund juga dapat naik karena adanya kebijakan pemerintah pada sektor perbankan, seperti regulasi terkait tingkat bunga deposito. 

Misalnya, jika bunga deposito minimal naik dari 3% menjadi 5% akibat kebijakan baru, maka otomatis cost of fund bank juga akan ikut meningkat.

Cara Kerja Cost of Fund

Pada dasarnya, cara kerja cost of fund dapat dibilang cukup sederhana. Bagi debitur, seperti bank maupun serikat kredit, perhitungan akan didasarkan pada tingkat bunga produk finansial yang dikenakan pada depositor, termasuk deposito berjangka dan rekening tabungan.

Bagi bank, distribusi bunga bersih dan cost of fund adalah upaya penting untuk mendapatkan dana. Maka dari itu, bank komersial akan membebankan suku bunga kredit dan produk lain yang diperlukan oleh konsumen, bisnis, serta institusi besar.

Umumnya, pengenaan tingkat suku bunga oleh bank atas kredit ini harus lebih tinggi daripada bunga yang dibayarkan untuk cost of fund.

Baca juga: Dana Darurat: Pengertian, Besaran, dan Cara Mengumpulkannya

Rumus Cost of Fund

Perhitungan terhadap cost of fund dapat dilakukan menggunakan rumus hitung tertentu. Rumus cost of fund sendiri dipecah menjadi beberapa variasi bergantung pada komponen biaya yang dimasukkan, seperti berikut ini.

1. Rumus Cost of Fund Umum

COF = (Total Biaya Dana : Total Dana Tersedia) x 100%

Keterangan:

  • Total Biaya Dana: Meliputi seluruh biaya yang berhubungan dengan perolehan dana.
  • Total Dana Tersedia: Jumlah total dana yang berhasil dikumpulkan oleh bank.


2. Rumus Cost of Money (COM)

COM = (Total Biaya Dana + Biaya Operasional Lain) : Total Dana Tersedia x 100%

Biaya operasional yang dimaksud, yakni biaya administrasi, pemasaran, dan lain-lain berkaitan dengan manajemen dana.

3. Rumus Cost of Loanable Fund (COLF)

COLF = (Total Biaya Dana + Biaya Operasional Lain) : (Total Dana Tersedia - Dana Tidak Tersalurkan) x 100%

Dana tidak tersalurkan tersebut umumnya dalam bentuk kredit, seperti aset/aktiva tetap dan cadangan wajib.

Cara Menghitung Cost of Fund

Cara menghitung cost of fund umumnya tidak terlalu sulit. Kamu hanya perlu memasukkan angka-angka pada rumus yang telah dijelaskan. Berikut ini adalah contoh kasus yang bisa diperhatikan.

Bank A mempunyai total biaya dana sebesar Rp20 juta dan total dana tersedia Rp200 juta. Lalu, biaya operasional lainnya senilai Rp3 juta dan dana yang tidak tersalurkan, yaitu Rp30 juta. Lantas, berapakah cost of fund, cost of money, dan cost of loanable fund?

Jawab:

COF = (Total Biaya Dana : Total Dana Tersedia) x 100%
= (Rp20 juta : Rp200 juta) x 100% = 10%.

COM = (Total Biaya Dana + Biaya Operasional Lain) : Total Dana Tersedia x 100%
= (Rp20 juta + Rp3 juta) : Rp200 juta x 100% = 11,5%.

COLF = (Total Biaya Dana + Biaya Operasional Lain) : (Total Dana Tersedia - Dana Tidak Tersalurkan) x 100%
= (Rp20 juta + Rp3 juta) : (Rp200 juta - Rp30 juta) x 100% = 13,5%.

Demikian pembahasan mengenai apa itu cost of fund, komponen, cara kerja, rumus, cara menghitung, dan faktor yang memengaruhi besarannya.

Cost of fund perlu dipahami oleh para pelaku usaha karena dapat membantu memperkirakan biaya kredit yang mungkin diajukan.

Nah, jika kamu mencari pembiayaan dengan cicilan tetap per bulan, plafon fleksibel, dan diawasi oleh OJK, maka cobalah mengajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian.

Kamu hanya perlu menjaminkan BPKB kendaraan dan melengkapi syarat yang ada. Kemudian, proses pengajuannya dapat dilakukan di kantor cabang Pegadaian terdekat.

Nantinya, Pinjaman Usaha bisa diterima setelah tim Pegadaian menyetujui keperluan kredit. Jadi, tunggu apa lagi?

Yuk, segera penuhi kebutuhan keuangan usaha dengan mengajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian sekarang!

Baca juga: Kenali Contoh Dana Pensiun di Indonesia dan Perbedaannya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved