Jenis Investasi Tanpa Modal Besar dan Tipsnya Bagi Pemula

Investasi tanpa modal besar apakah mungkin? Hal ini sering kali menjadi pertanyaan, terutama bagi investor pemula dengan modal minim.
Tentunya, memiliki modal kecil bukan berarti tidak bisa menanam modal. Pasalnya, ada banyak opsi instrumen investasi yang bisa diakses dengan modal kecil.
Ingin tahu jenis instrumen investasi dan cara berinvestasi tanpa uang yang banyak bagi pemula? Mari bahas dan simak secara lebih lanjut dalam artikel berikut ini.
Jenis Instrumen Investasi Tanpa Modal Besar
Perlu diketahui bahwa modal yang besar bukanlah syarat mutlak untuk berinvestasi. Jadi, kamu tidak harus menunggu memiliki banyak modal terlebih dahulu apabila hendak investasi.
Kamu masih bisa menjangkau berbagai instrumen bermodal minim dan memperoleh keuntungan menjanjikan asalkan dengan strategi yang tepat.
Nah, berikut ini merupakan beberapa jenis instrumen investasi tanpa modal besar yang dapat menjadi opsi.
1. Emas
Emas termasuk aset berharga yang populer. Hingga sekarang, instrumen ini banyak diminati oleh investor karena low risk dan memiliki potensi keuntungan menjanjikan.
Emas cocok bagi investor yang sedang mencari safe haven karena nilainya terkenal stabil dan tahan inflasi. Alih-alih menyusut, nilai emas justru terus mengalami peningkatan.
Walaupun harga emas terkadang cukup fluktuatif, risiko penurunannya tidak terlalu ekstrem seperti instrumen lainnya. Secara historis, tren kenaikan harga emas menunjukkan perkembangan yang positif.
Tingkat likuiditasnya pun tinggi dengan aksesibilitas yang kian meningkat. Bukan hanya fisik, emas bisa dijadikan sebagai instrumen investasi online tanpa modal besar.
Investor cukup menyiapkan dana, mulai dari Rp10 ribuan saja untuk menambah jumlah kepemilikan aset dan keuntungan per bulannya.
2. Reksa Dana
Modal kecil bukanlah masalah besar. Sebagai investor, kamu tetap bisa berinvestasi ke reksa dana walaupun dengan modal yang tidak besar.
Hal ini karena reksa dana merupakan jenis instrumen berupa wadah investasi kolektif. Di sini, dana dari banyak investor akan dihimpun dan dikelola oleh manajer investasi profesional.
Dana itu kemudian diinvestasikan ke beragam instrumen keuangan, seperti pasar uang, obligasi, saham, dan lainnya. Jadi, investor tidak perlu repot menganalisis pasar secara mandiri.
3. Saham Fraksional
Saham fraksional adalah instrumen yang memungkinkan investor melakukan pembelian sebagian kecil dari 1 lot saham sehingga tidak harus mengeluarkan banyak modal.
Cukup dengan modal Rp10 ribu hingga Rp100 ribu saja, kamu bisa memiliki saham-saham unggulan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham fraksional banyak ditawarkan oleh berbagai platform sekuritas. Dengan instrumen ini, investor dapat mendiversifikasi portofolio secara lebih cepat.
4. Deposito
Investasi tanpa modal besar selanjutnya adalah deposito. Jenis simpanan berjangka ini hanya bisa dicairkan sesuai tenor yang disepakati, seperti 3, 6, 9, 12, hingga 24 bulan.
Setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda terkait hal tersebut. Bahkan, suku bunga yang ditawarkan masing-masing bank juga tidak sama.
Kini, sejumlah platform finansial digital maupun bank sudah mulai memberikan penawaran deposito dengan setoran awal Rp500 ribu sampai Rp1 juta.
Baca juga: Macam-Macam Investasi Modal Kecil Untung Besar
5. P2P Lending
Model investasi ini berupa pendanaan langsung antara pihak investor sebagai pemberi pinjaman (lender) dengan para peminjam (borrower) lewat platform digital.
P2P (peer-to-peer) lending memungkinkan individu atau entitas memperoleh pembiayaan tanpa bank. Untuk menghindari risiko gagal bayar, pilih platform P2P lending yang berizin resmi OJK.
Melalui instrumen ini, kamu bisa berinvestasi dengan meminjamkan dana ke peminjam dan mendapatkan imbal hasil dari bunga kredit. Modal awalnya rata-rata mulai dari Rp100 ribuan.
6. SBN
SBN (Surat Berharga Negara) termasuk jenis investasi tanpa modal besar berbentuk surat berharga yang disediakan oleh Pemerintah suatu negara.
Kamu dapat mengalokasikan dana untuk berinvestasi SBN minimal Rp1 juta dengan ketentuan jangka waktu 6-12 bulan. Dengan membeli SBN, potensi profit yang bisa diterima di atas 6%.
Di samping itu, instrumen investasi ini memungkinkan untuk diperjualbelikan di pasar sekunder sehingga keuntungannya menjadi lebih besar.
Tips Memulai Investasi Bagi Pemula
Pada dasarnya, investasi termasuk rencana finansial untuk mendapatkan tambahan pendapatan tanpa harus secara aktif bekerja. Terdapat berbagai cara berinvestasi tanpa uang yang banyak, terutama bagi pemula.
Adapun beberapa tips memulai investasi bagi pemula secara efektif adalah sebagai berikut.
1. Tentukan Tujuan dan Kebutuhan
Dalam berinvestasi, tujuan sangatlah penting untuk ditentukan di awal. Jadi, tentukan apa yang ingin dicapai dengan jelas dan realistis. Kamu perlu mempertimbangkan terkait beberapa hal, seperti:
- Jangka waktu.
- Besaran modal yang dimiliki.
- Kesiapan akan imbal hasil.
Yang paling penting adalah pastikan bahwa ketetapan tujuan tersebut sesuai dengan kebutuhan, terutama di masa depan.
2. Pahami Jenis Investasi
Selanjutnya, jangan lupa pahami jenis investasi yang akan dipilih. Sebaiknya, lakukan riset dan perbanyak literasi keuangan dari berbagai sumber.
Kamu pun bisa meminta pendapat dari teman atau ahli finansial. Alhasil, jenis investasi yang menjadi opsi nantinya benar-benar cocok dengan tujuan.
3. Sesuaikan dengan Kondisi Finansial
Setelah memahami jenis investasi, tentukan pilihan instrumen sesuai kondisi keuangan guna memastikan bahwa kebutuhan primer, sekunder, dan tersier tetap terpenuhi.
Sebaiknya, susun rencana keuangan terlebih dahulu guna menentukan alokasi dana investasi secara tepat. Tips ini berguna untuk membantu kamu lebih disiplin mengelola finansial.
4. Diversifikasi Portofolio
Saat berinvestasi, sangat dianjurkan untuk membagi modal dan menempatkannya di beberapa instrumen keuangan, seperti deposito, emas, atau lainnya.
Bentuk diversifikasi investasi ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kerugian total dan meningkatkan stabilitas portofolio terhadap fluktuasi pasar.
Baca juga: Investasi Syariah: Jenis, Manfaat, dan Cara Memulainya
5. Pelajari Profil Risiko
Secara umum, profil risiko dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu konservatif, moderat, serta agresif. Para investor harus memahami hal ini ketika hendak berinvestasi.
Pasalnya, tingkat toleransi risiko pada masing-masing investor tidak sama. Mempelajari dan mengidentifikasinya akan membantu dalam memilih instrumen maupun strategi yang tepat.
Biasanya, investor agresif lebih berani mengambil risiko investasi tinggi dibandingkan lainnya untuk mendapatkan potensi keuntungan yang sebanding.
6. Hindari FOMO
Cara berinvestasi tanpa uang yang banyak lainnya, yaitu hindari FOMO (Fear of Missing Out) dan tergiur pada tren pasar di mana tampak menguntungkan.
Akibatnya, kamu terjebak untuk membeli aset dengan harga terlalu tinggi. Sebagai investor pemula, pertimbangkan setiap keputusan dengan tenang dan matang.
Selain itu, bersikaplah konsisten mengikuti rencana investasi yang sudah disusun. Dengan begitu, fokus pada strategi investasi jangka panjang tetap terjaga.
7. Pantau dan Evaluasi
Aktivitas investasi bukanlah proses yang instan. Maka dari itu, selalu lakukan pemantauan secara rutin terhadap kinerja portofolio.
Kemudian, evaluasi strategi investasi secara berkala untuk mengetahui efektivitasnya. Jika diperlukan, sesuaikan kembali demi menjaga agar portofolio selaras dengan tujuan finansial.
Demikian pembahasan mengenai beberapa jenis investasi emas tanpa modal besar beserta tips memulainya bagi investor pemula.
Jika harus memilih salah satu, maka pertimbangkan emas sebagai opsi. Walaupun setiap instrumen memiliki risiko dan kelebihan, emas terkenal lebih likuid dan cenderung stabil.
Di samping itu, emas merupakan instrumen investasi yang tahan inflasi. Alih-alih menyusut, nilainya relatif cenderung meningkat. Hal ini bisa dilihat dari sejarah harga emas di Indonesia.
Kamu bisa mewujudkan investasi emas melalui Tabungan Emas Pegadaian. Produk keuangan ini menawarkan pembelian awal terjangkau, mulai dari Rp10 ribuan saja.
Biaya pengelolaan rekeningnya pun ringan, yaitu Rp30.000 per tahun. Bahkan, pendaftaran lewat Tring! by Pegadaian akan dibebaskan biaya pengelolaan rekening tahun pertama.
Selain online, pembukaan rekening Tabungan Emas aktif dapat diajukan langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat. Setelah rekening aktif, kamu bisa menabung sesuai kebutuhan.
Saldo Tabungan Emas dengan jaminan 24 karat yang terkumpul dapat dijual kembali, ditransfer ke pemilik Tabungan Emas lain, atau dikonversi menjadi emas berbentuk fisik.
Apabila ingin mengetahui berapa gram emas yang memungkinkan untuk dibeli, hitunglah menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.
Sungguh menarik, bukan? Di mana lagi bisa menabung emas secara mudah dan cepat. Jadi, yuk segera tambah cuan dengan menabung emas di Pegadaian!
Baca juga: Panduan Investasi Emas: Cara Cerdas Lindungi Nilai Kekayaan
Artikel Lainnya

Investasi
4 Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed Terhadap Emas, Catat!
Dampak kenaikan suku bunga The Fed terhadap emas termasuk signifikan, salah satunya menurunkan harga emas. Simak pembahasan selengkapnya di sini!

Investasi
Lebih Baik Menyimpan Uang di Deposito atau Beli Emas?
Di antara rmas atau deposito kini sering sekali dipilih sebagai jenis investasi. Kira-kira manakah yang lebih baik digunakan sebagai investasi?

Investasi
Value at Risk: Pengertian, Manfaat, dan Metode Hitungannya
Value at Risk adalah metode statistik yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terbesar kerugian pada periode tertentu. Yuk, simak selengkapnya!