Uang Dingin: Definisi, Cara Mengumpulkan, dan Penggunaannya

Dalam manajemen keuangan maupun investasi, terdapat berbagai istilah finansial yang patut untuk dipelajari, salah satunya mengenai uang dingin.
Uang dingin adalah uang yang tidak berkaitan dengan kebutuhan apapun dalam waktu dekat sehingga bisa digunakan kapan saja tanpa merasa khawatir seandainya ada hal darurat terjadi
Uang dingin disebut juga dengan uang “nganggur”. Untuk mengetahui lebih jauh tentang cara mengumpulkan, menggunakan, hingga bedanya uang dingin dan panas, simak artikel berikut.
Apa Itu Uang Dingin?
Uang dingin adalah uang atau dana yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak/mendadak maupun sehari-hari.
Uang dingin pun bisa didefinisikan sebagai uang yang belum ditempatkan untuk kebutuhan apapun dalam waktu dekat. Bahkan, biasanya tidak terpakai dalam jangka waktu tertentu.
Jadi, uang dingin dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu untuk keperluan apa saja. Penggunaan uang dingin tidak akan berdampak pada kondisi atau stabilitas finansial pemiliknya.
Uang dingin dapat berasal dari mana saja. Adapun beberapa sumber uang dingin adalah sebagai berikut.
- Bonus atau Tunjangan Pekerjaan: Umumnya didapatkan oleh pekerja per tahun atau di hari-hari tertentu.
- Passive Income: Penghasilan yang diperoleh dari luar gaji pekerjaan utama. Untuk mengumpulkannya, biasanya diperlukan pekerjaan sampingan atau berinvestasi.
- Sisa Pendapatan: Berasal dari sisa penghasilan bulanan yang telah disisihkan.
- Warisan: Diberikan oleh keluarga atau kerabat yang bisa dialokasikan untuk investasi jangka panjang.
Perbedaan Uang Dingin dan Uang Panas
Menurut penggunaannya, uang bisa diklasifikasikan menjadi dua kategori, yakni uang dingin dan panas. Keduanya tentu tidaklah sama.
Kebalikan dari uang dingin, uang panas merupakan biaya pokok. Artinya, penggunaan uang ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan rutin harian, baik primer maupun sekunder.
Uang panas bukan hanya dana konsumsi, melainkan juga dapat berasal dari hasil pengajuan layanan kredit dengan bunga tinggi untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif.
Misalnya, kamu menerima upah setiap tanggal 10 dan menggunakan sebanyak 20% untuk membayar cicilan kendaraan di tanggal 28 per bulan.
Nah, selama tanggal 10 sampai 28, uang yang telah disisihkan ini akan berstatus sebagai uang panas di mana sebaiknya tidak digunakan untuk kebutuhan lain.
Baca juga: 10 Cara Menghasilkan Uang dari Facebook yang Praktis
Cara Mengumpulkan Uang Dingin
Uang dingin dapat dikumpulkan seiring waktu. Hanya saja, proses ini tentu membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sederhana.
Namun, jangan khawatir karena terdapat beberapa cara mengumpulkan uang dingin yang bisa dipraktikkan, yaitu:
1. Membuat Perencanaan Finansial
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan finansial. Kamu perlu menyusun anggaran bulanan wajib dan tidak wajib agar dapat membagi porsi secara matang.
Sebaiknya, prioritaskan alokasi uang dingin untuk anggaran wajib. Jangan lupa sesuaikan pula dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai.
2. Memisahkan Rekening
Ketika mengumpulkan uang dingin, akan lebih baik jika kamu membuka rekening terpisah khusus. Tujuannya adalah agar uang dingin tidak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari.
Dengan begitu, pelacakan keuangan menjadi lebih mudah dan penggunaan dana secara impulsif bisa dicegah. Jangan lupa atur fitur transfer otomatis dari rekening gaji ke uang dingin.
3. Tekan Pengeluaran
Cara mengumpulkan uang dingin pun bisa dilaksanakan dengan memantau riwayat pembelanjaan dan evaluasi pengeluaran.
Sangat dianjurkan untuk mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak penting agar lebih hemat, seperti membeli baju baru, makan di luar, atau streaming.
4. Diversifikasi Pendapatan
Selanjutnya, manfaatkan setiap peluang untuk bekerja sampingan, mulai dari membuka usaha atau jasa freelance sesuai bidang keahlian.
Langkah ini bagus untuk diversifikasi pendapatan. Jika pemasukan bertambah, maka uang dingin akan lebih cepat terkumpul.
5. Tidak Mengajukan Pinjaman
Cara mengumpulkan lainnya adalah tidak mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga penyedia kredit lainnya untuk pemenuhan kebutuhan.
Pasalnya, kegiatan tersebut justru dapat menimbulkan kesulitan dan beban finansial di masa mendatang karena uang harus diputar untuk membayar utang.
Baca juga: 10 Negara dengan Mata Uang Tertinggi di Dunia, Ini Urutannya!
Cara Menggunakan Uang Dingin Secara Bijak
Pengelolaan terhadap uang dingin sangatlah penting demi mempertahankan kestabilan kondisi finansial. Jadi, penggunaannya secara bijak harus benar-benar diperhatikan.
Adapun beberapa cara bijaksana dan cermat dalam menggunakan uang dingin adalah sebagai berikut:
1. Investasi
Alih-alih untuk keperluan pokok, lebih baik alokasikan uang dingin sebagai modal berinvestasi. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan instrumen sesuai dengan profil risiko investasi.
Di samping itu, perhatikan juga tujuan keuangan yang ingin diraih dan potensi kerugian dengan menerapkan strategi investasi secara tepat.
Kegiatan investasi menggunakan uang dingin bisa mendatangkan keuntungan, seperti:
- Mencegah timbulnya utang yang bisa mengacaukan cash flow bulanan.
- Memberikan rasa aman dalam berinvestasi.
- Membantu dalam menjaga kesehatan keuangan.
- Terhindar dari risiko jual aset untuk kebutuhan mendadak.
- Membantu investor lebih fokus pada pertumbuhan investasi jangka panjang.
2. Menabung
Selain investasi, simpan uang dingin dengan aman di rekening tabungan atau deposito. Langkah ini bertujuan supaya dana ini lebih produktif.
Lakukan kegiatan menabung secara rutin untuk membangun kebiasaan disiplin. Sedikit demi sedikit jumlah tabungan akan terus bertambah.
3. Memulai Bisnis
Berikutnya, gunakan uang dingin untuk memenuhi kebutuhan produktif, yakni modal bisnis. Dalam pelaksanaannya, susunlah rencana bisnis secara terstruktur dan matang.
Bukan tanpa alasan, memulai usaha tidaklah mudah dan tentunya terdapat risiko yang harus diantisipasi sejak dini demi menghasilkan keuntungan maksimal.
4. Dana Darurat
Walaupun sudah berinvestasi dan menabung, kamu tetap perlu memiliki dana darurat karena kebutuhan mendesak bisa datang kapan saja.
Jadi, alokasikan sebagian uang dingin untuk tambahan dana darurat demi masa depan yang lebih terjamin. Jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan maupun preferensi.
Demikian pembahasan mengenai apa itu uang dingin, bedanya dengan uang panas, cara mengumpulkan, dan menggunakannya.
Kepemilikan uang dingin bisa dimanfaatkan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan finansial secara tepat.
Pasalnya, uang dingin memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan tenang dan percaya diri demi meraih tujuan keuangan dalam jangka panjang.
Salah satu instrumen investasi yang patut dipertimbangkan ketika hendak menanam modal menggunakan uang dingin adalah emas.
Cobalah berinvestasi emas dengan metode cicil melalui Cicil Emas di Pegadaian. Layanan ini menawarkan jaminan emas 24 karat bersertifikat.
Sebagai nasabah, kamu juga mendapatkan jaminan jual kembali di Galeri 24. Skema angsuran di Cicil Emas bersifat tetap walaupun harga emas naik.
Bahkan, terdapat kesempatan diskon sewa modal jika pelunasan dipercepat. Kamu bisa mulai dari gram kecil dengan pemilihan tenor sesuai kebutuhan.
Pengajuan Cicil Emas dapat dilakukan lewat Tring! by Pegadaian atau secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat dengan melampirkan salinan KTP dan membayar uang mulai dari 15%.
Untuk mengetahui berapa jumlah angsuran yang harus dibayarkan nantinya, hitunglah perkiraannya menggunakan fitur Simulasi Cicil Emas.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk, segera manfaatkan uang dingin untuk investasi emas yang praktis dan terjangkau melalui Cicil Emas di Pegadaian!
Baca juga: 10 Negara dengan Mata Uang Paling Rendah di Dunia, Apa Saja?
Artikel Lainnya

Keuangan
Inilah Rincian Iuran BPJS Kesehatan 2025, Yuk Cek Sekarang!
Pemerintah menetapkan adanya penyesuaian sistem kelas dan iuran BPJS Kesehatan 2025 yang akan dilakukan secara bertahap. Baca informasi selengkapnya di sini!

Keuangan
Cara Sukses Mencapai Kebebasan Finansial di Usia Muda
Dengan kondisi bebas finansial di usia muda, kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara lebih menyenangkan. Orang yang bebas finansial tidak selalu orang kaya, tapi mereka adalah orang yang dekat dengan kekayaan.

Keuangan
Kenali Apa itu Inklusi Keuangan, Tujuan, dan Manfaatnya
Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses untuk produk, lembaga, dan layanan keuangan formal untuk kesejahteraan masyarakat. Simak di sini!
